

TS
akubukankipli
#EdyOut dan Delapan Besar Asia
Melihat banner bertuliskan nama kelompok suporter atau kalimat-kalimat pemompa semangat adalah satu hal yang lumrah ketika kita menyaksikan pertandingan sepak bola langsung di stadion. Meskipun tak jarang juga ada banner yang isinya bentuk protes.

Credit: KASKUS
Seperti yang saya lihat sendiri di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (24/10). Saat berjalan menuju area dalam stadion, terpampang sebuah banner bertuliskan #EdyOut. Tidak besar memang, tapi rasanya cukup jelas untuk menggambarkan kejengkelan para suporter dengan kondisi PSSI saat ini.
Berkali-kali PSSI di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi membuat keputusan yang cukup menjengkelkan para pencinta sepak bola Indonesia. Misalnya, ketika Edy enggan melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI meskipun dirinya terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara.
#EdyOut memang bukan suatu hal yang baru. Di media sosial sudah banyak beredar hashtag tersebut. Tapi baru kali ini saya pribadi melihat bentuk protes tersebut di dunia nyata. Mungkin ‘drama’ soal Luis Milla menjadi pemicu utama hingga akhirnya kritik untuk sang Ketum PSSI diwujudkan dalam sebuah banner.
Banner #EdyOut memang sempat mencuri perhatian, tapi tujuan utama saya adalah mengawal Garuda Nusantara berlaga. Apalagi, di pertandingan tersebut, Egy Maulana Vikri harus meraih kemenangan atas Uni Emirat Arab agar bisa lolos ke perempat final Piala Asia U-19.
Akhir dari kunjungan saya ke SUGBK pada hari itu berujung manis. Gol tunggal Witan Sulaeman membawa Garuda Nusantara memastikan diri melangkah ke babak perempat final. Itu berarti satu langkah lagi menuju Piala Dunia U-20 di Polandia tahun depan.

Credit: KASKUS
Entah berhubungan atau tidak, #EdyOut ternyata membawa ‘berkah’ untuk Timnas Indonesia U-19. Akankah banner #EdyOut atau yang semacamnya akan kembali hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada laga perempat final kontra Jepang, Minggu (28/10) besok?
Siapa tahu, #EdyOut akan memberikan keberuntungan lagi untuk Indonesia dan memastikan diri berlaga di tingkat dunia.
Click for another thread

Credit: KASKUS
Seperti yang saya lihat sendiri di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (24/10). Saat berjalan menuju area dalam stadion, terpampang sebuah banner bertuliskan #EdyOut. Tidak besar memang, tapi rasanya cukup jelas untuk menggambarkan kejengkelan para suporter dengan kondisi PSSI saat ini.
Berkali-kali PSSI di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi membuat keputusan yang cukup menjengkelkan para pencinta sepak bola Indonesia. Misalnya, ketika Edy enggan melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI meskipun dirinya terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara.
#EdyOut memang bukan suatu hal yang baru. Di media sosial sudah banyak beredar hashtag tersebut. Tapi baru kali ini saya pribadi melihat bentuk protes tersebut di dunia nyata. Mungkin ‘drama’ soal Luis Milla menjadi pemicu utama hingga akhirnya kritik untuk sang Ketum PSSI diwujudkan dalam sebuah banner.
Banner #EdyOut memang sempat mencuri perhatian, tapi tujuan utama saya adalah mengawal Garuda Nusantara berlaga. Apalagi, di pertandingan tersebut, Egy Maulana Vikri harus meraih kemenangan atas Uni Emirat Arab agar bisa lolos ke perempat final Piala Asia U-19.
Akhir dari kunjungan saya ke SUGBK pada hari itu berujung manis. Gol tunggal Witan Sulaeman membawa Garuda Nusantara memastikan diri melangkah ke babak perempat final. Itu berarti satu langkah lagi menuju Piala Dunia U-20 di Polandia tahun depan.

Credit: KASKUS
Entah berhubungan atau tidak, #EdyOut ternyata membawa ‘berkah’ untuk Timnas Indonesia U-19. Akankah banner #EdyOut atau yang semacamnya akan kembali hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada laga perempat final kontra Jepang, Minggu (28/10) besok?
Siapa tahu, #EdyOut akan memberikan keberuntungan lagi untuk Indonesia dan memastikan diri berlaga di tingkat dunia.
*****
Click for another thread
0
1K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan