- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gegara Unggah Status Pembakaran Bendera Tauhid, Massa Geruduk Polsek Talang


TS
adamyvon
Gegara Unggah Status Pembakaran Bendera Tauhid, Massa Geruduk Polsek Talang

TALANG - Puluhan orang menggeruduk Polsek Talang Kabupaten Tegal, Selasa (23/10) malam terkait dengan peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Jabar.
Kedatangan mereka dipicu status di media sosial yang berisi dukungan terhadap tindakan yang dilakukan anggota Banser tersebut.
Massa yang datang merupakan jamaah sejumlah majelis taklim di wilayah Kecamatan Talang. Mereka mulai berdatangan sekitar pukul 20.00 WIB mengendarai sepeda motor. Di antara massa terlihat sejumlah habib di antara Habib Bagir, dan Habib Ahmad Ali.
Kedatangan massa yang rata-rata mengenakan baju koko dan sarung itu membuat Mapolsek Talang ramai hingga tengah malam. Sejumlah personel Dalmas Sabhara Polres Tegal juga tampak disiagakan untuk melakukan penjagaan di luar dan di dalam Mapolsek.
Informasi yang dihimpun radartegal.com, kedatangan massa dipicu postingan seorang pengurus GP Ansor Kabupaten Tegal, Syarifudin, di akun facebook-nya.
Dalam salah satu status yang diposting Selasa (23/10) pagi, pria yang dikenal sebagai ustad Syarifudin itu mengungkapkan sikapnya yang setuju dengan tindakan anggota Banser Garut yang membakar bendera bertuliskan kalimat tauhid saat acara peringatan Hari Santri Nasional Senin (22/10) lalu karena bendera yang dibakar adalah simbol HTI ISIS.
Massa yang marah atas postingan yang akhirnya dihapus tersebut menuntut Syarifudin dihadirkan di Polsek Talang dan meminta maaf.
Namun warga Desa Kajen Kecamatan Talang itu enggan untuk datang ke Polsek Talang sehingga sejumlah perwakilan massa bersama kepolisian dan pengurus Banser Kecamatan Talang mendatangi rumahnya.
Setelah dilakukan mediasi, Syarifudin akhirnya membuat surat pernyataan berisi permintaan maaf atas postingannya yang menimbulkan keresahan dan kegaduhan. Surat pernyataan itu kemudian dibacakan di hadapan massa oleh Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Bambang Purnomo. Setelah surat pernyataan dibacakan, massa lalu berangsur-angsur membubarkan diri sekitar pukul 00.00 WIB.
Komandan Banser Kecamatan Talang Ahmad Shofi membenarkan jika postingan Syarifudin di media sosial yang menjadi penyebab kemarahan dari massa hingga akhirnya mendatangi Polsek Talang.
"Awal permasalahan dari pernyataan ustad Syarifudin di medsos. Kita berupaya agar masalah itu bisa kita selesaikan karena ini permasalahan sensitif. Kita lakukan mediasi dan meredam gejolak massa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ahmad Shofi juga membacakan surat pernyataan di hadapan massa yang isinya menyatakan bahwa pernyataan Syarifudin yang diunggah di akun media sosialnya merupakan pernyataan pribadi dan tidak mewakili GP Ansor dan Banser.
Isi surat pernyataan itu juga menyebutkan, pengurus GP Ansor dan Banser Kecamatan Talang menyerahkan ke kepolisian jika pernyataan yang akhirnya menimbulkan keresahan di masyarakat tersebut akan diproses secara hukum.
Sementara itu usai surat pernyataan permintaan maaf Syarifudin dibacakan, Habib Ahmad Ali mengimbau massa untuk legowo memberikan maaf. “Apabila nanti diulangi lagi maka akan diproses lebih lanjut,” ujarnya.
Habib Ahmad juga mengimbau massa untuk tetap menjaga keamanan dan kondusifitas wilayah Kabupaten Tegal. “Jangan sampai terjadi perpecahan. Setelah ini selesai, jangan sampai ada yang merusak persatuan kita,” tandasnya.
Menurutnya, peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran bahwa siapapun harus bijak dalam menggunakan media sosial. “Ini jadi pelajaran bagi kita semua untuk bijak menggunakan media sosial,” ucapnya. (far/zul)
https://radartegal.com/berita-lokal/gegara-unggah-status-pembakaran-bendera-tauhid.26236.html
Ulangi lagi
Materai 6000 lagi
Ulangi lagi
6000 lagi
Gitu aza terus sampai Persib ketemu Barcelona di Piala Dunia antar klub

Banser benar2 cari ribut

-1
5K
66


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan