Lempar ladam (tapal kuda) adalah permainan yang dianggap olahraga di mana kultur berkuda masih dilestarikan. Dicari beberapa sumber, lahirnya permainan ini mungkin bisa berawal dari mana saja. Namun dipopulerkan sebagai sebuah olahraga di Amerika.

The Origin

Menurut sumber dari website National Horseshoe Pitchers Association (NHPA), aktivitasnya berawal dari jaman kekaisaran Roma, mereka melempar ladam bekas dari kuda chariot mereka.
Prajurit dalam Perang Revolusi Amerika menjadikan olahraga ini rekreasi mereka di Boston Common, dan juga jaman sebelumnya ketika Amerika masih disebut Wild West.
Mungkin agan yang pernah main Red Dead Redemption ngeh sama minigames ini.



Kini, olahraganya mulai dikenal secara internasional. Afrika Selatan, Itali, Jepang, Bahama, Togo, Afrika Barat, Australia, Selandia Baru, Jerman Barat, Nigeria, Honduras, Kanada, Amerika Selatan, Israel, Norwegia, Swiss, Polandia, Kepulauan Filipina, Inggris, Swedia, Finlandia dan Rusia.

Aturan & Gameplay

Komposisi aturan dan kriteria lapangan tiap negara berbeda-beda. Namun umumnya seperti ini:

Arena lempar ladam punya dua ujung yang posisinya berseberangan 'menghadap' satu sama lain dalam satu lane. Di tiap ujung ada yang namanya "pitching box". Di dalam box ada area persegi lagi yang lebih kecil, disebut dengan "The pit". Pit diisi dengan pasir atau tanah untuk menyerap benturan ladam yang dilempar. Lalu di tengah pit ada pasak yang mencuat dengan tinggi sekitar 30cm.



Dua modenya, versus dan team battle (tiap grup dua orang), dengan menggunakan total empat ladam. Di permainan solo, masing-masing memegang dua ladam.
Penentuan siapa yang memulai duluan bisa ditentukan dengan lempar koin atau dengan melempar ladam, dan ditentukan dari ladam punya siapa yang terdekat. Pelemparannya dilakukan bergantian. Satu ladam dilempar ke satu box, lalu dilempar lagi ke box lainnya.

Aturan sederhananya, pemain harus mengupayakan ladam nyantol ke pasak pada pit atau setidaknya mendekati. Ladam yang mengitari pasak disebut 'ringer', dan poinnya bernilai tiga. Dan kondisi ketika ladam disebut ringer pun ada regulasinya. So, permainannya terlihat simple, tapi buat scoring agak rada ribet, karena ada konsep pembatalan poin.

Kondisi scoring dan pembatalan

1. Kalo gak ada ringer sama sekali, ladam terdekat dengan pasak dihitung 1 poin.
   
2. Kalo kedua pemain masing-masing melempar satu ringer, nilai ringer dibatalin dan yang dilihat adalah ladam yang terdekat untuk 1 poin.
   
3. Kalo misalnya masing-masing bikin dua ringer, tandanya kedua pemain membatalkan poin satu sama lain, sehingga gak ada skor di kondisi ini.
   
4. Kalo seorang pemain menghasilkan satu ringer tapi dihajar dua ringer oleh lawan, lawan mendapat tiga poin.
   
5. Kalo ada ringer tunggal, pemain yang melempar ringer dapat tiga poin plus poin tambahan jika ladam satunya lagi yang dilempar lebih mendekati pasak ketimbang ladam lainnya.
   
6. Kalo satu orang berhasil bikin dua ringer, dan lawannya nihil, pemain itu dapat enam poin.
   

Pemenang ditentukan dari siapa yang duluan mencapai 21 poin, atau ada beberapa turnamen yang punya kuota 40 atau 50 poin. Dan juga ada sistem ronde, siapa terbanyak menghasilkan poin dalam beberapa ronde yang ditentukan, dialah yang menang.

Beberapa sumber: NHPA, Traditional Games

Tertarik untuk bermain gan? Jan lupa kalo suka infonya