lyas
TS
lyas
Komedian Muslim Amerika dan Usahanya Meredam Islamofobia



Assalamualaikum para pengunjung sekalian, bagi kalian yang tidak mengerti arti kata Assalamualaikum sebenarnya bermakna, 'aku akan membunuhmu',” kata Azhar membuka bit komedi tentang Islam


Setelah saya mendengar materi joke yang dikeluarkan komedian tersebut, seketika saya tersentak dan terkejut sambil sedikit membayangkan apa yang akan terjadi jika joke seperti tadi digunakan di negari kita yang tercinta ini, barangkali komedian tersebut sudah dilaporkan ke polisi dengan pasal penghinaan ataupun penistaan. Tidak mau berspekulasi lebih jauh saya niatkan utnuk menontonya sampai habis, setalah joke tersebut dilontarkan sang komedian buru buru untuk menjelaskan makna seutuhnya yaitu sebuah salam damai kepada manusia yang diiringi anggukan paham oleh penonton. Dari situ lah komunikasi dibangun dan mereka yang selama ini membenci Muslim dapat teredukasi, karena setiap lelucon yang dibuat sang komedian tentang ajaran Islam, ia langsung menjelaskan makna sebenarnya.



Yang Melontarkan joke tersebut adalah Azhar Muhammad Usman warga negara Amerika muslim lahir di Chicago, Illinois. Usman adalah komedian Amerika keturunan India yang menjadi inisiator tur komedi bertajuk Allah Made Me Funny. Jika kita lihat perawakan dan tampang Usman sekilas adalah tipikal streotip muslim yang memiliki Image negatif di Amerika, berjanggut tebal, berwajah dengan tipikal timur tengah yang kental namun dengan materi komedi yang dibawakan oleh Usman streotip tersebut seakan menghilang, dan menepis kebencian kepada umat Muslim yang selama ini melekat. Menurut Usman ini dapat menjadi sarana dakwah dan pendidikan kepada umat non Muslim di Amerika. Selepas terpilihnnya Trump menjadi presiden Amerika, kebencian terhadap golongan minoritas semakin meningkat, tidak terkecuali umat muslim Amerika. Bersadasarkan data dari Southern Poverty Law Center jumlah grup anti muslim naik tiga kali dari 34 kelompok menjadi 101 kelompok pada 216. Alasan kenaikan ini menurut Southern Poverty Law adalah retorika kebencian yang dibawakan oleh Trump terhadap golongan minoritas yaitu, para imigran, kulit hitam, kelompok LGBT dan masyarakat muslim.


Didorong oleh rasa penasaran, saya mencari tahu apakah ada show dengan tema serupa di internet dan menemukan sebuah show komedi di Netflix dengan judul Hasan Minhaj The Homecoming King, sebuah standup show tunggal yang dibawakan Hasan Minhaj yang berdurasi hampir satu jam, tidak perlu menunggu lama saya langsung menontonnya sampai habis. Dan menurut saya ada dua materi yang sangat membekas bagi saya dari standup tersebut. 




  1. Saat hasan menceritakan bahwa setelah tragedi 9-11 yang mengguncang Amerika keluarganya mendapat teror dan ancaman, dan yang paling mengerikan saat rumah mereka dilempar batu dan dijarah. Hasan kecil yang tak terima dengan perlakuan tersebut menanyakan pada ayahnya kenapa tidak membalas, ayah Hasan kemudian berkata diikuti kalimat yang penuh dengan kesedihan  these thing happen and these thing will continue to happen, thats the price we pay for being here”  tapi Hasan menolak gagasan terebut karna menurutnya dia orang Amerika sejati yang punya hak dan kedudukan yang sama dan tidak berhak mendapatkan perlakuan ini.

  1. Kedua saat Hasan menceritakan kisah percintaanya saat malam prom dengan seorang gadis kulit putih bernama Bethany Reed. Sayangnya, kebahagiaan Hasan sirna saat ia baru berdiri di depan pintu rumah Bethany. Ibu Bethany melarang anaknya pergi ke pesta dansa bareng Hasan. Hasan kaget dan tak pernah menyangka bahwa Ibu Bethany mempunyai alasan yang sangat kejam: Hasan berkulit coklat, warga Amerika berdarah India. Sementara Bethany adalah orang Amerika tulen berkulit putih. Apa kata orang nanti jika mereka berpasangan dipesta dansa? Lantas, gelap malam mengiringi kesedihan Hasan. Ia kemudian pulang dan bermain Mario Kart semalaman. Katanya, "Baju yang aku kenakan malam itu adalah baju terbagus yang pernah aku pakai saat bermain Mario Kart.



Selain Hasan Minhaj ada lagi seorang komedian terknenal Amerika bernama Azis Ansari yang berjuang untuk melawan Islamofobia  dan menegakan toleransi. Salah satunya dengan cara mengisi monolognya di acara terkenal SNL dengan materi yang menyidir tingkah intoleransi Trump  dan kebijakan kebijakannya yang pro rasisme. Minhaj, Azis Ansari, dan Azhar Usman adalah generasi baru kulit coklat yang muncul di industri Amerika. Mereka seakan mewakili wajah kaum Muslim yang tidak hanya modern, tapi juga terdidik, dan mapan. Mereka juga menghancurkan stereotip Muslim sebagai sosok yang selalu kaku, anti perubahan, dan marah.




















SUMUR
SUMUR
Diubah oleh lyas 22-10-2018 19:26
7
11.6K
125
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan