pokoketauAvatar border
TS
pokoketau
Pingin Punya Balita Yang Cerdas? Orang Tua Harus Bijak Dong



Orang tua mana coba yang tidak bangga jika punya balita cerdas? Bahkan, saking bangganya, banyak orang tua yang tidak berhenti menceritakan prestasi sang buah hati kepada siapa saja. Entah itu saat di kantor, ketemu arisan, di keluarga besar, bertemu dengan teman, dan lain sebagainya.


Tentu itu hak mereka. Ada juga orang tua yang bangga dengan cara diam. Mereka tahu sang buah hati cerdas. Tapi, mereka tidak mau mengumbar ke semua orang. Mereka biasanya memiliki kekhawatiran jika pretasi balita cenderung menurun jika terlalu dibanggakan dan senang dipuji banyak orang.

Terlepas dari hal tersebut, apakah bunda tahu bagaimana agar anak cerdas? Mungkin bunda akan menjawab bisa. Bunda akan senang sekali membelikan mainan edukatif. Toh jumlahnya sangat banyak dan variatif. Selain itu, harganya pun ada yang sangat terjangkau.

Pertanyaannya adalah apakah dengan memberikan mainan edukatif balita akan otomatis cerdas? Sama sekali tidak.

Orang Tua Yang Kelihataanya Bijak Tapi Ternyata Tidak
Semoga saja bunda bukan tipe orang tua yang kelihatannya bijak atau tidak. Maksudnya, orang tua yang rela mengeluarkan banyak uang untuk membelikan mainan tercanggih dan yang katanya edukatif. Bahkan, ada anggaran khusus agar setiap satu bulan sekali anak mendapatkan mainan baru.

Akan tetapi, ketika sang anak bermain, orang tua melakukan kegiatan mereka sendiri seperti bermain game, nonton TV, chatting di grup WA, dan lain sebagainya.
Apakah itu bijak?

Orang tua yang bijak adalah orang tua yang memberikan waktu sepenuhnya kepada sang buah hati. Meskipun mainnya tidak terlalu canggih, tapi orang tua yang bijak ikut bermain dengan sang buah hati.

Ternyata, hal tersebut membuat anak cerdas lho. Menurut pakar psikologi anak, anak cenderung merasa aman dan nyaman ketika bisa bersama dengan orang tua, secara fisik dan juga psikis. Bukan hanya secara fisik bersama orang tua tapi psikis tidak karena orang tua mainan hp sendiri, misalnya.

Lalu, apa hubungannya dengan kecerdasan anak? Ternyata, ketika anak merasa aman dan nyaman, anak akan termovitasi untuk melakukan eksplorasi lebih jauh. Dan ini adalah stimulus untuk kecerdasan otak balita.

Apa bedanya dengan ketika anak main mainan edukatif sendirian? Coba jawab pertanyaan ini ya bunda. Apakah anak merasa nyaman? Sepertinya ya. Tapi sebenarnya tidak. Bahkan anak terkungkung dalam permainan itu saja. Lain hal ketika bunda ikut permainan tersebut. Ada interaksi. Atau bahkan bunda bisa mengarahkan serta memberikan semangat. Dan inilah yang membuat anak aman, nyaman, dan termotivasi lebih lagi untuk melakukan eksplorasi.

Nah, sekarang bunda nilai sendiri apakah bunda termasuk orang tua yang bijak?

Balita Boleh Saja Main Gadget
Ada pro dan kontra mengenai gadget untuk balita. Kebanyakan tidak setuju. Artinya mereka tidak menyarankan balita bermain gadget. Ini alat yang bukannya membuat anak pintar tapi sebaliknya.
Benarkah demikian?

Coba kita bahas mengapa gadget itu dilarang oleh beberapa orang. Ternyata, alasannya satu. Gadget membuat anak kecanduan.

Sekarang pertanyaannya, apakah anak dulu ketika bermain mainan tradisional karena belum ada gadget tidak mengalami kecanduan? Jika bunda masih ingat masa kecil dahulu, pasti ada kalanya dimarahi oleh orang tua lantaran terlalu lama mainan dengan teman sampai lupa waktu. Bukankah itu juga dinamakan kecanduan? Lalu apa bedanya dengan mainan gadget? Harusnya sama-sama dilarang dong ketika anak kecanduan mainan tradisional di masa lalu? Tapi ternyata tidak.

Kata kuncinya adalah kecanduan. Seharusnya mainan apapun boleh asal tidak membuat anak kecanduan, tak terkecuali mainan gadget. Toh sekarang ada mainan gadget khusus anak kecil. Dan tidak sedikit developer yang membuat game yang bisa membuat balita cerdas.

Hanya saja, memang sulit untuk mencegah anak kecanduan gama gadget. Kembali lagi dengan pembahasan yang awal. Jika bunda bijak, artinya menyediakan waktu untuk bermain bersama sang buah hati dan memberikan batas kapan harus berhenti bermain, kecanduan tidak akan dialami oleh sang buah hati.

Yang menjadi masalah adalah selama ini orang tua memberikan gadget tanpa memberikan kontrol dan mengambil manfaat gadget. Ini yang membuat anak kecanduan gadget.



Menstimulus Kecerdasan Balita
Permainan edukatif di gadget memang buah satu-satunya yang bisa membuat balita tumbuh menjadi anak yang cerdas. Ada banyak alternatif.

Pada dasarnya anak balita itu memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Tinggal bunda sebagai orang tua memantik rasa ingin tahu lalu memberikan kesempatan.

Dengan cara apa? Dengan memberikan pengalaman baru. Cobalah keluar dari rutinitas. Biarkan balita mencoba hal-hal baru. Ajak anak berenang. Sesekali bunda bawa anak ke tempat berbeda seperti taman edukasi, pantai, gunung, sekolah, dan lain sebagainya. Jika perlu, bunda buat jadwal kapan dan di mana anak sebaiknya dibawa. Atau mainan baru apa yang harus dicaba oleh si kecil.

Mencoba hal haru menjadi stimulus yang tepat untuk mencerdaskan balita.
Namun, ada satu hal yang tak kalah penting. Otaklah yang mempengaruhi kecerdasan. Tidak mungkin balita bisa cerdas jika perkembanga otaknya kurang bagus. Jaringan sarafnya harus benar-benar baik. Dan ini sangat tergantung pada perkembangan otak bayi ketika masih ada di dalam kandungan.
Bagaimana otak bisa berkembang dengan baik ketika saat awal pembentukan terjadi masalah? Atau barangkali perkembangannya terhambat?

Itulah mengapa seorang ibu hamil harus memastikan perkembangan otak bayi di dalam kandungan baik. Dan banyak hal yang perlu dilakukan untuk hal tersebut dengan tujuan akhir agar ia memiliki balita cerdas nanti.


0
1.6K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan