- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemkot Bekasi harus kerja keras atasi defisit Rp282 miliar


TS
sukhoivsf22
Pemkot Bekasi harus kerja keras atasi defisit Rp282 miliar
Pemkot Bekasi harus kerja
keras atasi defisit Rp282
miliar
Senin, 15 Oktober 2018 16:15
WIB
Pewarta: Andi Firdaus

Wali Kota Rahmat Effendi.
(ANTARA /Suwandy) (antara)
Bekasi (ANTARA News) -
Pemerintah Kota (Pemkot)
Bekasi, Jawa Barat, dituntut
untuk bekerja ekstra keras guna
menutupi kekurangan (defisit)
APBD Perubahan (P) 2018 yang
diproyeksikan mencapai Rp282
miliar.
"Saat ini kondisi keuangan
(APBD-P) kita sangat
memprihatinkan. Dana yang ada
di kas daerah saat ini hanya
Rp118 miliar dari kebutuhan
belanja hingga November 2018
Rp400 miliar," kata Wali Kota
Bekasi, Rahmat Effendi di
Bekasi, Senin.
Menurut dia, dengan dana
pembangunan yang tersisa saat
ini, diperkirakan hanya cukup
menutupi kebutuhan belanja
daerah hingga November 2018.
Ia mengungkapkan, dari hasil
kerja penarikan pajak piutang
saat ini dirasa belum optimal
menutupi kebutuhan dana yang
ada karena masih di bawah 10
persen.
"Semua kegiatan pemeirntah
daerah saat ini terancam
disgentikan, karena uangnya
tidak ada. Pendapatan Asli
Daerah (PAD) tidak digali
optimal oleh perangkat kerja
terkait," ujarnya.
Pembayaran gaji untuk sekitar
13.000 lebih Tenaga Kerja
Kontrak (TKK) serta tunjangan
kerja 12.000 lebih Aparatur sipil
Negara (ASN) di lingkup
pemerintahan setempat
terancam tidak dibayarkan.
Rahmat mengatakan
"turbulensi" keuangan daerah
saat ini juga akan berimbas
pada pengerjaan sejumlah
proyek infrastruktur hingga
program berobat gratis yang
difasilitasi melalui Kartu Sehat
Berbasis Nomor Induk
Kependudukan (KS-NIK).
"Misalnya, ada dua anak di Kota
Bekasi yang kini mengalami
kebocoran salah satu organ vital
tubuhnya, biayanya jika
dikalkulasikan berkisar miliaran
rupiah," ujarnya.
Menurut dia, seluruh pemangku
kebijakan keuangan daerah di
wilayah itu telah diinstruksikan
untuk bekerja ekstra keras
menutupi kekurangan dana
daerah.
"Kita harus kerja keras semua.
Kejar piutang Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), pajak reklame,
pajak Izin Mendirikan Bangunan
(IMB). Kita harus selamatkan
Kota Bekasi dalam tiga bulan ini.
Potensi daerah harus digali,
kalau potensinya tidak dicari,
bisa tutup ini pemerintahan
karena pengeluaran tidak
berhenti," jelasnya.*
Baca juga: Tunjangan ASN
Kota Bekasi diusulkan
dipotong 40 persen
Baca juga: ASN Kota Bekasi
tanggapi usulan pemotongan
tunjangan 40 persen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2018
https://m.antaranews.com/berita/7586...t-rp282-miliar
keras atasi defisit Rp282
miliar
Senin, 15 Oktober 2018 16:15
WIB
Pewarta: Andi Firdaus

Wali Kota Rahmat Effendi.
(ANTARA /Suwandy) (antara)
Bekasi (ANTARA News) -
Pemerintah Kota (Pemkot)
Bekasi, Jawa Barat, dituntut
untuk bekerja ekstra keras guna
menutupi kekurangan (defisit)
APBD Perubahan (P) 2018 yang
diproyeksikan mencapai Rp282
miliar.
"Saat ini kondisi keuangan
(APBD-P) kita sangat
memprihatinkan. Dana yang ada
di kas daerah saat ini hanya
Rp118 miliar dari kebutuhan
belanja hingga November 2018
Rp400 miliar," kata Wali Kota
Bekasi, Rahmat Effendi di
Bekasi, Senin.
Menurut dia, dengan dana
pembangunan yang tersisa saat
ini, diperkirakan hanya cukup
menutupi kebutuhan belanja
daerah hingga November 2018.
Ia mengungkapkan, dari hasil
kerja penarikan pajak piutang
saat ini dirasa belum optimal
menutupi kebutuhan dana yang
ada karena masih di bawah 10
persen.
"Semua kegiatan pemeirntah
daerah saat ini terancam
disgentikan, karena uangnya
tidak ada. Pendapatan Asli
Daerah (PAD) tidak digali
optimal oleh perangkat kerja
terkait," ujarnya.
Pembayaran gaji untuk sekitar
13.000 lebih Tenaga Kerja
Kontrak (TKK) serta tunjangan
kerja 12.000 lebih Aparatur sipil
Negara (ASN) di lingkup
pemerintahan setempat
terancam tidak dibayarkan.
Rahmat mengatakan
"turbulensi" keuangan daerah
saat ini juga akan berimbas
pada pengerjaan sejumlah
proyek infrastruktur hingga
program berobat gratis yang
difasilitasi melalui Kartu Sehat
Berbasis Nomor Induk
Kependudukan (KS-NIK).
"Misalnya, ada dua anak di Kota
Bekasi yang kini mengalami
kebocoran salah satu organ vital
tubuhnya, biayanya jika
dikalkulasikan berkisar miliaran
rupiah," ujarnya.
Menurut dia, seluruh pemangku
kebijakan keuangan daerah di
wilayah itu telah diinstruksikan
untuk bekerja ekstra keras
menutupi kekurangan dana
daerah.
"Kita harus kerja keras semua.
Kejar piutang Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), pajak reklame,
pajak Izin Mendirikan Bangunan
(IMB). Kita harus selamatkan
Kota Bekasi dalam tiga bulan ini.
Potensi daerah harus digali,
kalau potensinya tidak dicari,
bisa tutup ini pemerintahan
karena pengeluaran tidak
berhenti," jelasnya.*
Baca juga: Tunjangan ASN
Kota Bekasi diusulkan
dipotong 40 persen
Baca juga: ASN Kota Bekasi
tanggapi usulan pemotongan
tunjangan 40 persen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2018
https://m.antaranews.com/berita/7586...t-rp282-miliar
0
1.1K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan