beberapa tahun lalu mungkin agan sekalian yang suka bermain DotA 2 belum mengenal No[o]ne. Midlaner handal dari juara ESL One New York 2015bersama team nya Vega Squadron.

setelah mendapatkan Gelar Juara, No[o]ne memutuskan untuk pindah ke Tim nya sekarang, yaitu Virtus.Pro, sebuah langkah yang tepat mungkin ia ambil karena 1 Bulan setelah ia bergabung, VP langsung menyabet Gelar Juara BTS Europe dan juga The Summit 6.

Tahun tahun berikutnya performa Vladimir dan VP terus meningkat, tak tanggung tanggung, mereka langsung menyabet beberapa juara Major dan juga Minor.

akan tetapi ia belum mampu memberikan Aegis Of the Champion untuk Virtus.Pro di ajang The International, semoga tahun depan bisa ya gan.

Tahun lalu, merupakan tahun dari Team yang berlogo Kudatersebut, yap. Team Liquid
berhasil membawa pulang Aegis Of The Champion pada The International 2017setelah mengalahkan team Newbeepada babak Grandfinal.

Keberhasilan tersebut tak lepas dari kontribusi sang Midlaner mereka yaitu Miracle, ia kerap bermain Agresif sehingga menyulitkan Midlaner lawal sulit untuk mengembangkan item.

Hebatnya lagi, Miracle tak cuma sukses membawa Team Liquid juara The International 7, tapi juga berbagai trofi bergengsi lainnya.

Total 4 piala berhasil disumbangkan Miracle untuk Team Liquid pada tahun 2017, yakni StarLadder i-League Season 3, Epicenter 2017, dan AMD Sapphire Dota PIT-League.

kali ini dari Indonesia nih gan, mungkin pemain DotA 2 di indonesia mungkin udah tau dia siapa ya, yap. InYourDreamatau kerap disapa IYD .

beberapa waktu lalu IYD mencuri perhatian komunitas DotA 2 karena mencapai rank MMR tertinggi Dunia, lewat permainan cantiknya pada server SEA.

IYD sekarang bermain untuk tim Tigers yang akan bermain pada Dream League season 10 di Stockholm pada tanggal 29 Oktober 2018 mendatang, jadi doakan IYD dan Tigers gan supaya bisa merebut gelar juara Minor kali ini.

Hero yang sering ia Pick yaitu : Invoker, Dragon Knight, Kunkka, dan Razor, sebenernya masih banyak sih, tapi rata rata ia sering menggunakan Hero di atas

Pemuda berumur 18 Tahun ini ialah saingan dari IYDdi server SEA, permainan apik nya pada The International 2016 kala menggunaka Meepo, salah satu hero favorit nya.

Abed menunjukan kepiawaian nya memainkan salah satu Hero yang disebut sebut tersulit itu, saking piawainya hero ini wajib di Ban ketika tim lain melawan Abed.

Bukan cuma Meepo, Abed juga piawai kendalikan Queen of Pain, Invoker, Ember Spirit, dan Dragon Knight, yang merupakan sebagian kecil dari sekian hero andalannya pada turnamen maupun pub games.

Pemain dengan karakteristik flashydan rajin melakukan permainan cantik beresiko tinggi ini awali karir dengan bermain di level persaingan bawah untuk menimba ilmu dan pengakuan, Kemenangan di salah satu turnamen lokal membawanya pada pantauan Fnatic yang pada kemudian meminangnya.

di Fnatic, nama MidOne makin terdengar gahar di South East Asia server, ia bahkan menjadi pemain pertama yang menyentuh angka 8000 MMR di server Asia Tenggara.

Pemuda 22 tahun ini akhirnya bergabung bersama kapten Puppey pada bulan Agustus 2016 setelah sembilan bulan kiprahnya bersama Fnatic. Dengan dukungan dari organisasi yang lebih besar, dia pun torehkan banyak prestasi individu, seperti pemain pertama yang capai 9.000 MMR di server Eropa plus perintis untuk tembus 10.000 MMR di SEA.

Layaknya midlaner sejati, dirinya andal memainkan Shadow Fiend, Invoker, Ember Spirit, dan Lina. Agresifitas dan kepercayaan dirinya membuat Team Secret sangat bergantung kepada MidOne untuk menciptakan keunggulan.