Gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi, Mamuju dan Donggala menyisakan banyak kesedihan. Salah satu fenomena alam yang dianggap sangat mengerikan yaitu fenomena likufaksi yang telah menenggelamkan sekitar 2.500 unit rumah di Balaroa, Patobo dan sekitarnya dengan luas terdampak mencapai 180 hektar seperti data dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Peneliti senior gempa dan tsunami Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Danny Hilman seperti dikutip dari laman lipi.go.id, menjelaskan bahwa likuifaksi atau pencairan tanah setelah gempa palu adalah keadaan tanah yang tidak padat, kemudian akibat guncangan gempa, air yang berada di dalam tanah pun naik dan bercampur dengan tanah menjadi lumpur yang menghisap apapun yang berada di atasnya.

Kondisi tersebut seperti dijelaskan juga Agustan ahli geologi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), kondisi likuifaksi dijelaskan seperti larutnya benda padat pada cairan, seperti ketika ada pasir yang terlarut dalam air. Sehingga bangunan yang berdiri diatasnya akan terhisap ke dalam pasir tersebut, bangunan seperti rumah dan pohon seperti hilang lenyap ditelan bumi.

Menurut para ahli, fenomena mengerikan di Palu dan sekitarnya tersebut memang bukan yang pertama terjadi, sebelumnya saat gempa Lombok juga diketahui terjadi likuifaksi, namun tidak dalam skala besar seperti di Palu. Likuifaksi memang dianggap baru dikenal publik tanah air setelah terjadinya bencana di Palu dan Donggala, tapi ternyata jauh sekitar 1.400 tahun yang lalu Al-Quran telah mencatat peristiwa serupa pernah terjadi.


Di dalam Al-Quran disebutkan peristiwa Al-Khasf yang ditimpakan kepada Qarun karena kesombongannya, Qarun ditengelamkan ke dalam tanah beserta seluruhharta kekayaannya seperti dikisahkan dalam Surat Al-Qashshash Ayat 81.

"Maka Kami benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri." (QS: Al-Qashash, 81)


Qarun di dalam Al-Quran dikisahkan sebagai seseorang yang sangat kaya raya, namun ia sombong, suka pamer kekayaan dan mengingkari Allah swt hingga kemudian ia ditenggelamkan bersama hartanya ke dalam bumi, seperti dikisahkan dalam Surat Al-Qashas ayat 76 dan 78.

Sesungguhnya Qarun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, “Janganlah engkau terlalu bangga. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri.”. (Al-Qashas: 76)

Qarun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. (Al-Qashash: 78).

Kisah Qarun atau Karun inilah yang mungkin kemudian melegenda hingga sekarang dan kita mengenalnya sebagai harta karun. wallahu a'lam bishawab

https://www.ucnews.id/news/Astaga-Likuifaksi-di-Palu-Ternyata-Sudah-Dijelaskan-Dalam-AlQuran/3365696836456861.html

subhan allah...

ts ga rubah satu kalimatpun atau judulnya