TS
aldysadi
Karier Singkat Atlet eSports dan Solusi Menghadapinya
Hello, GanSis....
I am Aldys, and You?
eSports menjadi begitu populer saat ini. Sejak berhasil menjajaki Asian Games 2018 kemarin, semakin banyak generasi muda yang melek eSports.
Prospeknya yang menjanjikan membuat banyak pengejar mimpi berkeinginan untuk menjajal peruntungannya dengan berkarier sebagai pemain eSports.
Motivasinya macam-macam, diantaranya bisa menjadikan hobi main gim sekaligus profesi, bisa eksis, penghasilannya yang bisa bikin auto tajir jika berhasil menang turnamen, dll.
Namun, dalam thread kali ini, Aldys ingin mengajak GanSis untuk melihat lebih jauh ke depan mengenai sebuah momok nyata bagi para atlet eSports, yaitu karier atlet eSports yang terbilang singkat.
I am Aldys, and You?
eSports menjadi begitu populer saat ini. Sejak berhasil menjajaki Asian Games 2018 kemarin, semakin banyak generasi muda yang melek eSports.Prospeknya yang menjanjikan membuat banyak pengejar mimpi berkeinginan untuk menjajal peruntungannya dengan berkarier sebagai pemain eSports.
Motivasinya macam-macam, diantaranya bisa menjadikan hobi main gim sekaligus profesi, bisa eksis, penghasilannya yang bisa bikin auto tajir jika berhasil menang turnamen, dll.
Namun, dalam thread kali ini, Aldys ingin mengajak GanSis untuk melihat lebih jauh ke depan mengenai sebuah momok nyata bagi para atlet eSports, yaitu karier atlet eSports yang terbilang singkat.
Quote:
Quote:
Karier Singkat Atlet eSports
Spoiler for ilustrasi :
Walaupun belum ada aturan pasti mengenai batasan usia bagi pemain eSports, tapi para penggiat game di Indonesia berpendapat bahwa 27 tahun adalah usia maksimal.
Hal tersebut cukup beralasan mengingat performa pemain semakin menurun seiring bertambahnya usia.
Sementara GanSis tahu, seorang atlet eSports harus cepat tanggap, gerakan mata dan tangan harus sinkron dan harus cepat dalam mengambil keputusan.
Menurut pandangan TS, seseorang mungkin masih bisa menjadi atlet eSports di usianya yang telah menginjak kepala 3. Akan tetapi, ia akan kalah oleh talenta baru yang lebih muda.
Pemain akan lebih produktif dan berprestasi di usia kepala 2. Ini artinya, kita harus mengakui bahwa atlet eSports akan memperoleh keberhasilan di level tertinggi hingga usianya mencapai akhir dua puluhan.
Quote:
Karier eSports Tak Sepanjang Karier PNS, Pegawai Kantoran maupun Atlet Olahraga Lainnya
Spoiler for ilustrasi :
Tak sedikit orang yang tergiur menjadi atlet eSports karena pundi-pundi rupiah yang bisa diraihnya jika berhasil memenangkan suatu turnamen.
Pemikiran tersebut tidak lah salah, Gaes. Pasti GanSis bekerja untuk mendapatkan uang sebanyak mungkin, kan? Memangnya ada yang kerja dengan niat mau dapat daun? wkwkw.
Hadiah dalam turnamen eSports, baik nasional maupun internasional memang sangat menggiurkan. Ada yang nominalnya puluhan juta, ratusan juta hingga miliaran.
Hadiah tersebut akan terus bertambah jika dalam turnamen yang dimenangkan, si atlet membawa nama negaranya.
Bisa dipastikan, bonus dari pemerintah hingga tawaran brand ambassador dari sponsor, siap menanti.
Itu lah kenapa, banyak orang yang mengatakan bahwa penghasilan menjadi atlet eSports bisa membuat GanSis jadi kaya, lebih kaya daripada PNS, pegawai kantoran maupun atlet olahraga lainnya.
Akan tetapi, banyak orang yang tidak menyadari bahwa berkarier sebagai atlet eSports itu umurnya tidak lama.
'Pensiun' di usia yang masih terbilang muda lazim ditemukan dalam karier PNS, pegawai kantoran maupun atlet olahraga lainnya.
Quote:
Pendapat TS
Peran dari Individu
Spoiler for ilustrasi :
Untuk tetap dapat memiliki profesi dan melanjutkan hidup setelah gantung keyboard dari atlet eSports, beberapa solusi dari TS di bawah ini mungkin bisa jadi pertimbangan bagi GanSis.
1. Mencoba Karier lain di Industri eSports
Bagi GanSis yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan dunia eSports sehingga tak ingin berganti profesi selain di eSports, GanSis masih bisa mengeksplorasi kemampuan GanSis dengan berkarier di bidang eSports lainnya.
Ada banyak orang dibalik layar yang berperan penting untuk mem-branding sebuah tim eSports.
Jika sebelumnya Gansis berada di lini terdepan sebagai pemain, kini GanSis bisa mencoba untuk menjadi penyokong dibalik kesuksesan sebuah tim eSports.
GanSis bisa menjadi manajer tim, pelatih, agen, komentator, wasit, dll. GanSis bisa melakukan profesi tersebut sesuai dengan kemampuan.
GanSis hanya perlu mengeksplor kemampuan atau kita sebut dengan 'bakat terpendam'.
2. Menjalin Hubungan Baik dengan Media dan Penulis Kacangan, Contohnya TS
Sama seperti atlit lainnya, atlit eSports profesional juga bisa menjajal kariernya di dunia eSports, seperti yang TS tulis di atas.
Akan tetapi, kita harus realistis! Tidak semua 'pensiunan' eSports bisa berada disana karena kuota yang tersedia terbatas.
Bagi atlet Esports yang masih aktif, agar karier GanSis tidak meredup setelah 'pensiun', jagalah hubungan baik dengan media.
Ini berguna untuk mendongkrak popularitas GanSis sehingga GanSis bisa terus eksis di masa mendatang. Siapa tahu, setelah pensiun, ada tawaran main film, jadi brand ambassador, selebgram dll.
Caranya, jangan menolak tawaran wawancara, baik itu undangan untuk tampil di televisi, bertemu face to face maupun wawancara via email.
Jaga juga hubungan baik dengan penulis kacangan, seperti TS misalnya, haha ngarep banget ya.
Tapi, menurut TS, atlet eSports memang harus melakukan ini semua agar mereka tetap eksis. Kecuali, GanSis berasal dari keluarga yang kaya, TS, sih no comment.
Selain itu, coba lah rendah hati dengan tidak pilih-pilih, misalnya kalau yang menawarkan wawancara itu adalah media yang populer, GanSis bersedia, tapi jika medianya kurang terkenal, GanSis menolak.
Mungkin, ada juga atlet eSports yang malu-malu untuk diwawancara sehingga menolak tawaran. Saran TS, ingat lah prospeknya untuk GanSis di masa depan.
3. Memanfaatkan Fanbase
Para pemain Esports yang masih aktif dan punya banyak penggemar, coba lah untuk mengumpulkan penggemar sebanyak mungkin dan rangkul mereka dengan membuat komunitas bagi para penggemarnya.
Namun, ada juga penggemar yang sudah membuat fanbase untuk idolanya, tinggal bagaimana si atlet tersebut menjaga hubungan baik dengan fanbasenya.
Manfaatnya poin ke-3 ini sama dengan poin 2.
Peran Pemerintah
Spoiler for ilustrasi :
Pemerintah harus berperan dengan cara memberikan dukungan jangka panjang, tak hanya untuk atlet eSports, tapi juga untuk seluruh atlet dari cabang olahraga lainnya.
Jangan sampai, tradisi mantan atlet jadi miskin, hidup sengsara dan terlunta-lunta menjadi tradisi bangsa ini.
Quote:
Saran TS
Selesaikan Pendidikan Formal
Spoiler for ilustrasi :
Tak sedikit atlet eSports yang mengorbankan masa remaja hingga pendidikan formalnya demi menekuni prosesinya sebagai atlet eSports.
Mungkin, menurut si atlet, itu adalah totalitas. Namun, tidak bagi TS. Meskipun, mungkin juga ada yang berhasil dengan pilihannya itu, tapi TS tetap tidak menyarankan.
Saran TS, utamakan pendidikan formal mengingat karier atlet eSports yang terbilang singkat.
"Tak kan lari gunung dikejar, hilang kabut tampaklah dia."
Jadi, jika GanSis ditakdirkan Tuhan untuk menjadi pro gamer No.1 maka itu akan tetap terjadi, bagaimanapun cara dan keadaan GanSis.
Keep Your Attitude!
Spoiler for ilustrasi :
Tak sedikit atlet yang gagal, meskipun ia memiliki kemampuan di atas rata-rata. Itu karena attitude yang tidak baik bahkan mungkin, mohon maaf moralnya yang hina.
Untuk itu, jaga lah attitude Gansis dimana pun GanSis berada!.
Demikianlah Thread Aldys. Punya saran atau pengalaman seputar thread Aldys ini? Monggo tulis komentarnya, ya .
.EITTSS...JANGAN LUPA GAES!!!
RATE 5
SHARE
KOMEN
CENDOL
ADD FRIEND
RATE 5
SHARE
KOMEN
CENDOL
ADD FRIEND
Quote:
swiitdebby dan KnightDruid memberi reputasi
1
12K
74
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan