PURBALINGGA - Ada cara unik dilakukan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam menarik wisatawan berkunjung ke obyek wisatanya.

Biasanya untuk menggaet wisatawan datang, berbagai acara kesenian hingga promosi besar-besaran pun digelar. Namun, justru yang dilakukan oleh Pemkab Purbalingga ini justru tergolong unik.
Bagaimana tidak, sosok Sumanto, warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, yang sempat membuat gempar dengan aksi memakan daging manusia dijadikan maskot daya tarik agar wisatawan berkunjung ke Purbalingga.
Salah satunya dengan menggelar lomba lari yang diberi tajuk "Dikejar Sumanto" di tepi kali Klawing.
Salah satu panitia lomba lari Bambang mengatakan, acara lari sengaja sengaja menghadirkan Sumanto.

Untuk menarik perhatian warga, sebelum lomba lari dimulai, Sumanto diarak keliling kota Purbalingga.
"Lomba lari dikejar Sumanto ini memang digelar untuk mewujudkan tekad Bupati Purbalingga menarik pengunjung agar mau berkunjung ke obyek wisata baru, yaitu pinggir kali. Terus bersama komunitas pinggir Klawing Purbalingga, kami menggelar lomba lari. Sebagi daya tariknya kami menghadirkan Sumanto sebagai bintang tamu," papar Bambang saat dihubungi Okezone, Kamis (11/10/2018).
Di luar dugaan, jumlah peserta lomba lari dikejar Sumanto yang digagas Perusahaan Daerah Owabong, Purbalingga, pada Sabtu 6 Oktober 2018 ini pun membludak. Sebanyak 800 orang mendaftarkan diri ikut dalam lomba unik ini.
Lomba lari tersebut menempuh jarak 5 kilometer. 100 pelari pertama yang mencapai garis finis akan mendapat medali.
Lucunya, para peserta ini, kata Bambang, berusaha keras lari dari kejaran Sumanto yang berlari di belakang para peserta. Selain mendapatkan hadiah uang tunai untuk juara 1,2 dan 3, para peserta ini pun mendapatkan medali yang dibuat dari batu Klawing.
“Hadiahnya uang untuk juara 1,2 dan 3. Dan medali yang sengaja kami buat dari batu klawing. Serta para juara ini pun mendapatkan satu karung kentang, satu karung tomat, sayuran dan lainnya,” katanya.
Rencananya, lomba lari Dikejar Sumanto ini akan menjadi agenda rutin wisata Purbalingga setiap tahunnya.