Kuala Lumpur - Otoritas Malaysia membebaskan 11 warga etnis muslim Uighur yang ditahan di wilayahnya usai kabur dari tahanan imigrasi di Thailand. Pembebasan ini mengabaikan permintaan otoritas China agar warga Uighur itu dideportasi ke China.

Seperti dilansir AFP, Jumat (12/10/2018), belasan warga Uighur yang dibebaskan itu merupakan bagian dari 25 warga Uighur yang melarikan diri dari tahanan imigrasi di Thailand bagian selatan pada 25 November 2017. Pelarian mereka berlangsung dramatis pada dini hari, dengan menggunakan sejumlah selimut yang dijadikan tali untuk bisa keluar dari sel tahanan.

Sebanyak 11 orang di antaranya, yang semuanya laki-laki, melanjutkan pelarian ke wilayah Malaysia. Setibanya di Malaysia, mereka ditangkap dan didakwa atas dakwaan masuk secara ilegal. Diketahui bahwa Thailand bagian selatan berbatasan langsung dengan Malaysia dan mudah disusupi.


Pengacara para warga Uighur itu, Fahmi Abdul Moin, mengatakan kepada AFP bahwa 11 warga Uighur langsung terbang ke Turki pada Selasa (9/10) lalu, usai dibebaskan oleh Malaysia.

"Jaksa memutuskan untuk menggugurkan seluruh dakwaan atas alasan kemanusiaan," sebut Fahmi.

Disebutkan lebih lanjut oleh Fahmi bahwa otoritas Malaysia itu dijatuhkan setelah tim pengacara menyerahkan surat kepada Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, yang isinya mendorong agar dakwaan digugurkan.

Human Rights Watch (HRW) menyambut baik pembebasan 11 warga Uighur oleh Malaysia ini. "Sebelas pria ini akan menghadapi penahanan, penyiksaan dan lebih buruk dari itu jika mereka kembali ke China," sebut Wakil Direktur HRW untuk Asia, Phil Robertson.

Disebutkan bahwa pemerintah China telah meminta pemerintahan Malaysia sebelumnya untuk memulangkan belasan warga Uighur itu pada Februari lalu. Namun Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad yang baru memimpin sejak Mei lalu, mengambil posisi lebih mandiri dengan China.

Sejak menjabat, Mahathir membatalkan proyek-proyek mega-infrastruktur senilai lebih dari US$ 20 miliar yang didukung oleh perusahaan-perusahaan China, termasuk proyek rel kereta api dan pipa gas.

Pemerintahan Malaysia di bawah PM Najib Razak terlalu akrab dengan China. Tahun lalu, pemerintahan Najib mendeportasi 29 warga Uighur, yang disebut terlibat jaringan militan, ke China. Diketahui bahwa warga Uighur sejak lama menjadi korban penindasan otoritas China. Laporan terbaru menyebut lebih dari 1 juta warga Uighur dan minoritas muslim ditahan di kamp-kamp untuk pelanggaran kecil. Otoritas China membantah laporan itu.

sumur

https://news.detik.com/internasional/d-4253717/abaikan-permintaan-china-malaysia-bebaskan-11-warga-uighur

astagfirullah malay melawan menlen