Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

stheft.anouAvatar border
TS
stheft.anou
Tentang Laura Dinda, Atlet Andalan APG Penyandang Paraplegia Flaccid
Laura Aurelia Dinda Sekar Devanti, begitu nama lengkapnya, menjadi atlet yang diandalkan di cabor para-renang APG 2018. Kepercayaan yang ditaruh di pundaknya adalah tanda pengakuan bahwa dirinya adalah seorang atlet yang mampu mengukir banyak prestasi.



Laura Dinda menjadi atlet para-renang Indonesia pertama yang mendapat emas di ajang ASEAN Para Games, tahun 2017 yang digelar di Kuala Lumpur. Bahkan tambah epik lagi dengan fakta bahwa itu pertama kalinya Laura mengikuti kompetisi se-Asia Tenggara. Dan ini ketika dirinya sudah tidak memiliki fungsi kaki yang normal.

Pada tahun 2016 sejak mengikuti Pekan Olahraga Daerah mewakili Kalimantan Timur, mahasiswa UGM ini mendapatkan musibah. Klaimnya sih saat popda, so mungkin dia mengalami peristiwa itu sejak 2016. Laura jatuh di kamar mandi, tulangnya patah, dan terpaksa menggunakan kursi roda sampai sekarang.



Bersumber pada media, Laura Dinda mengidap Paraplegia Flaccid. Jika dilihat di google, agan bakal susah nemuin korelasi paraplegia dan flaccid paralysis menjadi satu nama penyakit. Sepertinya sih istilah yang dipakai ini termasuk komplikasi.

Dari wiki:
Quote:


Sedangkan Flaccid Paralysis adalah penyakit yang dikarakterisasi dari kelemahan atau paralysis dan pengurangan muscle tone tanpa penyebab yang keliatan jelas, seperti trauma. Kondisi abnormal ini bisa jadi disebabkan oleh penyakit atau trauma yang mempengaruhi saraf yang terletak pada otot yang terkena. Misal, jika saraf somatik yang menuju otot rangka putus, ototnya akan mengalami flaccid paralysis. Ketika otot dalam kondisi itu, mereka menjadi lemas dan tidak bisa berkontraksi. Kondisinya bisa jadi fatal jika mempengaruhi otot respiratori, nafas bisa tercekik.


Tapi potensi beresiko tersebut tidak menyurutkan semangat Laura, justru dirinya makin semangat ketika meraih emas di Malaysia. Pastinya sempat mengalami depresi.

Karena keterlambatan penanganan cedera yang dialami, Laura stres dan suatu hari pernah marah karena ditawari ikut dalam kompetisi disabilitas. Ia menganggap itu hanya renang senang-senang.

Spoiled brat emoticon-Big Grin

Quote:


Namun, ketika melihat situasi real olahraga para-renang, Laura sadar bahwa kompetisinya memiliki aturan yang hampir sama dengan renang normal, tetap sesuatu yang harus dianggap serius. Dan itu yang membuat dirinya termotivasi untuk tetap menekuni passion-nya ini, meski sudah tidak lagi bisa renang layaknya orang-orang biasa.

Salah satu tantangan yang perlu dihadapi oleh Laura, selain keterbatasan fisiknya adalah toxid dari lingkar sosial ketiga. Laura pernah mendapat ucapan demotivasi dari rekan renangnya, mungkin sebenarnya itu berasal dari sebuah kekepoan atas alasan kenapa Laura tidak menyerah, tapi mungkin rekannya tersebut tidak sadar bahwa ucapannya cukup berpengaruh untuk Laura.

Apa yang dilakukan determined person? They don't give a bull soal itu. Dia tetap fokus latihan sambil menangkis racun-racun yang menghampiri. Makanya dia dapat emas.

Perubahan gaya hidup yang mendadak itu adalah momen penting dalam pembentukan kepribadian manusia, IMHO. Ketika manusia menganggap keterbatasan adalah hambatan, itulah yang terjadi, tak akan ada proses perkembangan diri yang berarti. Just like that. Sepertinya, para atlet difabel ini harusnya bisa mengajari kita untuk bersyukur banget. Ya gak sih gan? Tentu saja, problem manusia beda-beda.

Pertanyaan ane, kenapa yang para-games gak seheboh Asian Games ya?
0
1.8K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan