Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

stheft.anouAvatar border
TS
stheft.anou
Tantangan Disabilitas Syuci Indriana, Gold Medalist Para-Renang Indonesia
Syuci Indriani, sebuah nama yang mungkin jarang didenger. Karena ya baru aja jadi ulasan di media-media.
Syuci adalah seorang atlet renang yang ikutan berkompetisi di ajang Asian Para Games 2018. Seperti atlet penyandang disabilitas lainnya, Syuci punya bakat dan semangat yang luar biasa, meski pun mungkin saja dia sadar dengan kekurangannya. Tapi itu gak keliatan ketika dia sumringah sudah menyumbang medali buat negara, dan jawaban-jawabannya seperti bocah polos yang baru saja dapet mainan baru.



Hepi yang bener-bener keliatan.

Kepolosannya bukan tanpa sebab. Syuci memiliki apa yang disebut ID, Intellectual Disability. Di awam kita kenal dengan istilah keterbelakangan mental.

Remaja 17 tahun ini memiliki IQ rendah, sekitar di bawah 75. Kemampuannya menyerap informasi jadi tantangan untuk dirinya dan pastinya juga tantangan untuk sang pelatih. Syuci dikaruniai anggota tubuh yang masih utuh dan berfungsi dengan baik meski menyandang ID. Pelatihnya, Bhima Kautsar, pun mengakui tubuhnya secara fisik sangat sempurna, tinggal bagaimana caranya Syuci mampu menerima instruksi dengan baik.



Sudah pasti, pelatih Bhima sangat bangga dan bersyukur anak asuhnya berhasil mendapatkan medali. Upaya dan kesabaran tim membuahkan hasil. Melatih atlet yang memiliki disabilitas jelas terbayang tantangannya seperti apa. Dan untuk seorang atlet yang memiliki ID, dibutuhkan kesabaran dan kelembutan dalam melatih. Bhima paham bagaimana menyampaikan informasi yang diperlukan kepada Syuci.

Quote:


Dan juga masalah delivery pesan yang dimaksud perlu disesuaikan dengan kapasitas si penerima informasi:

Quote:


Tentunya, ada ketakutan pada pelatih apakah hasil latihan selama ini akan membuahkan hasil atau ternyata akan terjadi kesalahan berakibat kekalahan.
Dalam kasus Syuci, kesalahan itu terjadi, Syuci mengakui dia berenang dengan sembarangan. Tapi kata-kata Bhima "Jangan sampe dia (si atlet Jepang) di depan," masih terpatri di benaknya dan itu yang menjadi motivasinya untuk mengakhir pertandingan dan memenangkannya. Jika sang pelatih tidak bisa memahami pendekatan untuk atlet disabilitas, sudah tentu koordinasinya akan kacau.

Artinya, you guys rocks!

Quote:


Pertandingan Syuci jelas memacu adrenalin, bagi atlet, audiens dan sang pelatih yang deg-degan banget pasti.

Para-games itu keren. Dan ada baiknya anak-anak kecil juga remaja setidaknya ikut berpartisipasi menonton kemeriahannya. Akan jadi pelajaran hidup yang sangat berharga bagi mereka.

Salam sports brah! emoticon-Cendol (S)
0
976
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan