Hai gan
Ada sesuatu yang bikin paralympic gak seheboh Olimpiade lainnya di Indonesia. Ane gak tau kenapanya, pasti ada alasan yang bikin "Ohiya juga." Paralympic menjadi sebuah event spesial, dengan atlet spesial dan permainan olahraganya yang spesial juga. Mulai dari game yang khusus buat paragames sampai yang dimodifikasi.

Salah satunya adalah boccia. Dan cabor ini juga hadir di Para Asian Games yang diselenggarakan Indonesia tahun ini.



Sebuah permainan ketangkasan bola yang mengandalkan kemampuan presisi atlet dalam melempar bola. Boccia berasal dari bahasa latin yang artinya 'boss'. Diperkenalkan pertama kali pada paralympic tahun 1984. Boccia dirancang untuk dimainkan oleh mereka yang menyandang cerebral palsy, kelainan pada otak yang mengganggu syaraf motorik. Pengembangan permainan ini gak cuma buat atlet cerebral palsy, tapi juga yang punya gangguan motorik parah.

Ane punya suatu sense, yang ane juga susah jelasin, ketika melihat pencapaian-pencapaian yang dimiliki para difabel. Entah envy, bangga, amazed, gak tau deh..

This touches me..



How to play:

• Arena: Ukuran lapangan boccia 12,5 meter x 6 meter. Area wheel chair untuk melempar bola 2,5 meter x 1 meter. Ada enam kotak, semua terisi penuh saat menggelar pertandingan beregu.
  
  
• Bola: Standarnya berdiameter 100 milimeter, dengan berat 275 gram. Rangenya mulai dari tak kurang dari 263 gram dan tak lebih berat dari 287 gram. Sebelum dimulai pertandingan, biasanya diukur terlebih dahulu tiap bola yang akan dipakai
  
• Aturan & Gameplay: Ada tiga warna dalam boccia: putih, merah, dan biru. Putih merupakan bola jack, bola pertama yang dilempar olah salah satu tim. Merah dan biru untuk membedakan bola yang digunakan tim. Goalnya cuma satu, tim mana yang mampu memposisikan bola dekat dengan jack.
  
  Bola yang terdekat dengan jack yang dihitung poin. Ada dua wasit yang memimpin pertandingan. Satu wasit utama, yang dibantu satu line person. Mereka yang mengukur jarak bola terdekat dengan jack menggunakan alat ukur yang berbentuk mirip jangka.
  
  Pelemparan bola dilakukan bergantian. Tapi kalau tim lawan belum bisa melampaui lemparan yang paling dekat dengan jack, maka timnya akan melempar terus bahkan sampai bola habis.
  
  Kalau gagal melakukan lemparan yang lebih baik dibanding lawan, berarti memberi peluang tim pesaing mendapat poin lebih banyak.
  
  Anggota tim beregu berisi tiga orang dari Bc 1 (satu orang) dan Bc 2 (dua orang), di antaranya ada satu kapten. Masing-masing pemain melempar dua bola.
  
  Sementara untuk permainan berpasangan, tiap orang melempar tiga bola, dan untuk tunggal melempar enam bola. Durasi pertandingannya berbeda-beda. Empat menit untuk tunggal, lima menit untuk pasangan, dan enam menit untuk tim beregu.
  
  Pelanggaran bisa terjadi jika pemain melewati batas garis wheelchair.
  
• Klasifikasi Pemain
  BC 1- Pemain bisa melempar bola menggunakan kaki atau tangan. Mereka bisa bertanding dengan seorang asisten yang berjaga di luar kotak pemain, untuk mengatur dan menstabilkan kursi roda pemain dan memberikan bola kepada pemain ketika diminta.
  BC 2 - Pemain melempar bola dengan tangan. Tidak diperkenankan menggunakan asisten.
  BC 3 - Pemain di kelas ini memiliki cacat lokomotor di kaki dan tangan, di mana pemain sama sekali tidak mampu menggerakkan keempat lokomotor. Dan meski bisa gerak sedikit, tidak cukup untuk melempar sebuah bola. Para pemain di kelas ini bisa menggunakan perlengkapan pembantu seperti landasan untuk melontarkan bolanya. Mereka punya hak asisten; asisten harus memunggungi arena dan tidak boleh memantau pertandingan.
  BC 4 - Hampir mirip BC 3 ditambah punya kontrol core tubuh yang buruk. Tapi mereka mampu untuk melempar bola ke dalam arena. Para pemain kelas ini tidak memiliki hak asisten.
  

Salah satu nilai sebuah event olahraga adalah memperkenalkan olahraga ke generasi muda. Paralympic menurut ane perlu banget eksposur dari media, sebagai motivator untuk menumbuhkan kepercayaan diri pada pemuda. Di mana bukan berarti keterbatasan menjadi penghalang untuk ikut berpartisipasi di berbagai bentuk aktivitas.

Mari rayakan Para Asian Games dengan semangat kompetitif dan sportifitas..