madcabonger2018Avatar border
TS
madcabonger2018
Ujian Integritas KPK
Ujian Integritas KPK
Selasa, 09 Okt 2018 01:53 WIB

Dalam perkara skandal buku merah, pimpinan KPK terkesan diam. Lebih dari setahun kasus itu terjadi, tak ada penindakan hukum terhadap ekspenyidik itu. Yang ada hanya sanksi etik.

EDITORIAL by Author KBR

Ilustrasi: Skandal buku merah

Sejumlah media, termasuk KBR, berkolaborasi menelusuri dugaan perusakan barang bukti di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) . Kasus perusakan itu kemudian disebut sebagai skandal perusakan Buku Merah.


Kolaborasi IndonesiaLeaks menemukan keterlibatan dua orang penyidik KPK yang berasal dari institusi Polri, yaitu Roland dan Harun. Dua orang penegak hukum itu merobek barang bukti karena diduga menyebut nama bekas Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian  dalam pusaran aliran dana miliaran rupiah dari pengusaha impor daging Basuki Hariman.


Perusakan barang bukti itu kemudian menyebabkan dua penyidik itu didepak KPK dan dikembalikan ke institusi Polri.
Praktik perusakan barang bukti merupakan tindak kriminal. Apalagi jika dilakukan oleh penegak hukum. Mestinya mereka dijatuhi hukuman lebih berat.


Seorang pengacara Fredrich Yunadi dihukum tujuh tahun karena menghalang-halangi KPK ketika mengusut dugaan korupsi e-KTP dengan tersangka Setya Novanto. Pengacara lain, Lucas, ditetapkan sebagai tersangka karena menghalang-halangi KPK mengusut kasus suap yang melibatkan bekas petinggi Grup Lippo.


Apakah KPK berani menetapkan dua bekas penyidik KPK itu sebagai tersangka? Apakah KPK berani mengusut dugaan aliran dana kepada Petinggi Polisi itu?


KPK selama ini menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan transparansi. Biarpun langit runtuh, hukum harus tegak. Namun, dalam perkara skandal buku merah, pimpinan KPK terkesan diam. Lebih dari setahun kasus itu terjadi, tak ada penindakan hukum terhadap ekspenyidik itu. Yang ada hanya sanksi etik.


Ada apa dengan integritas dan  transparansi KPK? Sejumlah bekas pimpinan KPK mempertanyakan sikap pimpinan saat ini yang terkesan menutup-nutupi skandal tersebut. Reputasi KPK kini dipertaruhkan.


Sejumlah media, termasuk KBR, berkolaborasi menelusuri dugaan perusakan barang bukti di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus perusakan itu kemudian disebut sebagai skandal perusakan Buku Merah.


Kolaborasi IndonesiaLeaks menemukan keterlibatan dua orang penyidik KPK yang berasal dari institusi Polri, yaitu Roland dan Harun. Dua orang penegak hukum itu merobek barang bukti karena diduga menyebut nama bekas Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian dalam pusaran aliran dana miliaran rupiah dari pengusaha impor daging Basuki Hariman.


Perusakan barang bukti itu kemudian menyebabkan dua penyidik itu didepak KPK dan dikembalikan ke institusi Polri.
Praktik perusakan barang bukti merupakan tindak kriminal. Apalagi jika dilakukan oleh penegak hukum. Mestinya mereka dijatuhi hukuman lebih berat.


Seorang pengacara Fredrich Yunadi dihukum tujuh tahun karena menghalang-halangi KPK ketika mengusut dugaan korupsi e-KTP dengan tersangka Setya Novanto. Pengacara lain, Lucas, ditetapkan sebagai tersangka karena menghalang-halangi KPK mengusut kasus suap yang melibatkan bekas petinggi Grup Lippo.


Apakah KPK berani menetapkan dua bekas penyidik KPK itu sebagai tersangka? Apakah KPK berani mengusut dugaan aliran dana kepada Petinggi Polisi itu?


KPK selama ini menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan transparansi. Biarpun langit runtuh, hukum harus tegak. Namun, dalam perkara skandal buku merah, pimpinan KPK terkesan diam. Lebih dari setahun kasus itu terjadi, tak ada penindakan hukum terhadap ekspenyidik itu. Yang ada hanya sanksi etik.


Ada apa dengan integritas dan  transparansi KPK? Sejumlah bekas pimpinan KPK mempertanyakan sikap pimpinan saat ini yang terkesan menutup-nutupi skandal tersebut. Reputasi KPK kini dipertaruhkan.


Skandal Buku Merah merupakan ujian integritas dan keberanian pimpinan KPK. Berani, atau penakut? Buku Merah merupakan ujian integritas dan keberanian pimpinan KPK. Berani, atau penakut? 

https://kbr.id/editorial/10-2018/uji...kpk/97613.html


Quote:

-------------------------

Saling bongkar aib lawan politik sudah mulai mereka ungkap ...
sesama anak bangsa pun mulai terbelah sebagai akibatnya  ...
lalu, siapa ddalang dibalik semua ini?

emoticon-No Hope
0
1.1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan