Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

stheft.anouAvatar border
TS
stheft.anou
Agan Suka Lari? Kenali Shin Splint dan Perawatannya
Halo agan-agan emoticon-Angkat Beer

Otot-otot tubuh yang membuat kita bisa bergerak tak selamanya bekerja sesuai harapan. Yang suka olahraga aja masih bisa kena cidera, apalagi yang enggak. Dan khusus trit ini, ane bantu share info soal Shin Splints. Bukan penyakit, tapi sebuah term yang menggambarkan kemunculan gejala gangguan pada tulang kering, biasanya ditandai dengan nyeri. Buat olahragawan atau agan yang suka lari, atau olahraga sejenis yang mengandalkan kaki lebih banyak, kemungkinan gak bisa terhindar dari Shin Splint, terkecuali agan udah cukup kenal dengan gejala ini.

Dan ane sarankan agan googling juga karena ada cukup jumlah istilah anatomi.



Ada dua area yang bisa memunculkan shin splints:

  1. Anterior Shin Splints
    Terletak di bagian depan tulang kering dan termasuk dari otot tibialis anterior. Tibialis anterior ini otot yang ngangkat dan nurunin kaki. Mengangkat kaki saat masuk fase mengayun ketika melangkah, lalu perlahan menurunkan kembali untuk mempersiapkan ketika masuk fase penopangan.

    Kalo makin terasa nyeri ketika nyoba angkat jari kaki dengan tumit di tanah, bisa jadi agan kena Shin Splints Anterior.



  2. Posterior Shin Splints



    Terletak di dalam agak ke belakang bagian tulang kering dan terkait dengan otot tibialis posterior. Tibialis posterior berfungsi saat mengangkat dan mengendalikan bagian tengah lengkungan kaki saat fase menopang beban. Kalo tibialis posterior lemah, lengkungan kaki bakal jatoh (Overpronasi).



    Kalo ada sakit di bagian dalam tulang kering, itu bisa jadi Shin Splint Posterior atau stres tibia.


Yang bikin munculnya Shin Splint biasanya akibat dari kerja paksa otot bagian tulang kering yang dibarengi dengan biomekanika yang buruk pada kaki. Ada beberapa faktor yang bisa ditelusurin.

Coba kita breakdown:
  1. Overtraining/Overloading
    • Menambah rutinitas workout terlalu dini
    • Lari di permukaan yang keras atau miring
    • Kurang istirahat antara pengangkatan beban

  2. Biomekanika
    • Overpronasi
    • Oversupinasi
    • Berkurangnya kelenturan sendi pergelangan kaki
    • Buruknya kendali otot pinggul-lutut-kaki
    • Buruknya kontrol bokong pada fase sikap
    • Buruknya keseimbangan core tubuh
    • Otot betis dan hamstring kencang
    • Lemahnya otot quadricep, lengkung kaki

  3. Sepatu agan asli jelek

Shin Splint ini seringnya diremehin sih, padahal kalo parah ya perlu operasi. Jadi ketika udah berasa sakit, intinya harus banyak istirahatin kaki, tapi bukan berarti malas-malasan. Cukup sekedar hindari mengangkat beban berlebih, kalo dibilang lemah cuekin aja lah.

Perawatannya ada beberapa fase:

Fase 1 - Perlindungan Pertama
Seperti kebanyakan cidera jaringan lunak, perawatan awalnya adalah istirahat, es dan perlindungan.

Di fase awal ini mungkin penderita gak bisa jalan atau lari tanpa ngerasain sakit, maka dari itu otot dan tulang tulang kering harus diistirahatkan dari beban. Es jadi salah satu pereda nyeri dan pembengkakan. Usap selama 20-30 menit tiap 2-4 jam selama fase awal atau ketika di tulang kering ada rasa panas.

Fase 2 - Assessment kesembuhan
Kalo ototnya terlindungi ketika masa penyembuhan, akan makan waktu beberapa minggu. Selama periode ini, arahkan untuk membentuk kembali jaringan yang rusak biar gak robek kembali di kemudian hari. Beberapa cara untuk memperkuat jaringan yang cidera ini bisa melalui pijat, peregangan otot, praktek neurodinamika dan exercise khusus.

Fase 3 - Normalisasi Biomekanika Kaki
Selain cidera ketika olahraga, biasanya juga akibat biomekanika kaki yang gak normal, misalnya kaki yang rata. Ini bakalan melibatkan ahli di bidangnya. Bikin kaki membentuk seperti normalnya manusia, dan biasanya akan melalui program medis.

Fase 4 - Restorasi Kekuatan Otot
Otot betis, tulang kering, quadricep, gluteus dan bagian bawah tubuh lainnya kemungnkinan perlu diperkuat. Biar lebih menjamin keamanan ketika kembali ke aktifitas olahraga.

Fase 5 - Balik Olahraga dan Modifikasi Latihan
Kecuali agan adalah atlet sekaligus fisioterapis, mungkin bisa ngelakuin ini sendirian. Tapi kalo bukan, di sinilah peran seorang ahli atau fisioterapis diperlukan. Diskusikan jadwal dan program latihan yang khusus bisa atau tidak bisa dilakukan, tergantung olahraga pilihan. Ketika gejala Shin Splint terjadi, jangan datang ke tukang urut, kecuali doi punya pengetahuan soal fisioterapi.

Jangan pernah melakukan perawatan cidera kalo cuma berasaskan dari "Katanya kalo diginiin sembuh," plis jangan. Pahami dulu konteksnya, pelajari pertolongan pertamanya, kalo gak tau jangan nebak-nebak, langsung nanya sama yang lebih paham dan berpengalaman. Pastinya berpengalaman dengan benar.

Cidera dan kondisi tubuh tiap orang beda-beda, jadi apa yang efektif di seseorang belum tentu sama efektifnya di kita. So, lebih baik ke ahlinya kalo mau tanya-tanya.

Jangan lupa emoticon-Cendol (S)gan
0
3.1K
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan