Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pingkanbegelAvatar border
TS
pingkanbegel
Curhatan Cewek "Anker"
Melalui tulisan ini, lagi-lagi saya ingin bercerita tentang pengalaman saya sebagai pekerja yang menggunakan trasportasi umum, commuter line untuk berangkat ke kantor.
Anker (read-anak kereta), begitulah sebutannya bagi kami para pengguna commuterline.
Beruntungnya, saya tidak perlu berangkat subuh karena jam kantor yang fleksibel, yang penting 9 jam kerja.
Biasanya saya berangkat dari rumah sekitar jam 7.30-8.00 pagi menuju stasiun Rawa Buntu. Berhubung kantor saya di daerah Rasuna Said, saya biasa turun di stasiun Palmerah, lalu lanjut naik Ojek Online.
Perjalanan dari rumah ke kantor biasanya antara 90-120 menit kalau kondisi di perjalananan normal. Normal di sini maksudnya adalah ojek online datang ontime dan di jalanan gak macet.
Capek? Jangan ditanya, Boss.
Kalau inget cicilan mah, gak kenal yang namanya capek meskipun tiap bangun tidur kaki pegel minta ampun emoticon-Ngakak

Yang mau dicurhatin itu kadang adalah perilaku penumpang commuterline yang sering bikin gelenng-geleng kepala. Mau tahu? Atau mungkin kalian juga merasakan hal yang sama?

1. Jorok
Saya pernah satu gerbong dengan seorang Bapak-bapak, kira-kira usianya 50 tahunan. Saya naik kereta dari Stasiun Palmerah menuju Rawabuntu sekitar jam 20.00an. Kalau jam segitu, kondisi gerbong memang cukup ramai tapi tidak padat. Saya berada di gerbong kedua dari depan. Bapak kurus itu memang terlihat sedang flu, karena sejak naik gak berhenti bersin dan melakukan sedot ingus. Saya lihat orang di sekeliling pun merasa agak terganggu dengan kondisi itu. Karena si Bapak yang gak berhenti bersin ini, sampai akhirnya si Bapak ini bukan sedot lagi tapi malah membuang ingusnya di lantai. OMAYGATTTTT!!! emoticon-Najis

Saya gak mau lihat, langsung balik badan. Denger suara "sroottt sroottt" ketika Ia berusaha membuang ingusnya aja sudah jijik minta ampun.
Dan setelah buang ingus di lantai, Bapak itu masih terlihat santai seolah nggak terjadi apa-apa.

2. Cuek

Kalau yang cuek seperti ini, udah sering saya temui. Pernah ketika saya naik dari Stasiun Rawa Buntu pas mau berangkat kerja, kondisi gerbong memang cukup ramai, kursi terisi semua, saya pun berdiri. Di kursi, depan tempat saya berdiri, diisi oleh segombolan cowok muda usia di bawah 30 tahunan yang sudah dalam posisi tidur. Entah tidur beneran atau pura-pura tidur, entahlah. emoticon-Entahlah
Tapi di sebelah saya berdiri seorang Ibu-ibu, usianya kira-kira di atas 50 tahun. Saya gak tega dong lihatnya. Saya tegor lah salah satu pria yang lagi tidur. "Mas mas, boleh kursinya buat Ibu ini gak?" sambil nunjuk ke Ibu sebelah. Tau gak ekspresi dia apa? CUMA MELEK, NENGOK KE ARAH IBU-IBU, TERUS TIDUR LAGI!! emoticon-Marah
Ini PARAH BANGET sih. Dimana sih hati nuraninya? Kalau Ibu-ibu itu adalah ibunya, dia sedih gak sih biarin Ibunya capek berdiri di dalam kereta.
Perlu saya posting gak ya fotonya di sini?emoticon-Blue Guy Bata (L)

Gak cuma cowok, pernah juga ada penumpang perempuan yang entahlah dimana hati nuraninya. Waktu itu saya naik kereta dari stasiun Palmerah siang hari. Kebetulan waktu itu lagi pulang cepat karena Baby sitter mau pulang kampung. Saya masuk di gerbong khusus perempuan. Kondisi gerbong cukup sepi, tapi kursi penuh. Saat sampai di Stasiun Kebayoran, ada Ibu-ibu bawa 2 anak, kira-kira usia 6 tahun dan 2 tahun. Mbak-mbak yang lagi duduk di kursi prioritas asik liat handphone, padahal mereka tau ada Ibu-ibu dengan 2 anak tersebut. Gak mungkin gak tau, karena anak-anaknya sangat excited naik kereta, jadi suara mereka pasti kedengeran. Sampai akhirnya 2 anak itu duduk di lantai samping pintu gerbong. Bahaya banget kan kalau pintu gerbong lagi kebuka, bisa-bisa 2 anak ini malah jatuh. Akhirnya saya coba tegor Mbak-mbak itu untuk ngasih kursinya ke anak-anak. Eh, saya malah dijutekin.emoticon-Wagelaseh

Yaa, kira-kira dua poin itu dulu yang mau saya share, karena pasti gak cuma saya aja yang merasakan. Siapa tau yang baca thread saya ada yang "anker" juga, boleh dong ceritain pengalamannya di komen.

Sayajuga jadi mikir, gimana caranya untuk edukasi sejak dini tentang kepekaan terhadap lingkungan sekitar dan sesama. Ada yang punya saran mungkin?

Terima kasih sudah membaca thread saya, Gan & Sis emoticon-Smilie

Salam "anker"emoticon-Jempol


Polling
Poll ini sudah ditutup. - 4 suara
Perlu gak sih ada edukasi untuk penumpang transportasi umum?
Perlu banget!!!
100%
Belum saatnya deh
0%
Diubah oleh pingkanbegel 09-10-2018 11:32
KnightDruidAvatar border
tata604Avatar border
aldysadiAvatar border
aldysadi dan 2 lainnya memberi reputasi
3
576
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan