- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Daripada Kelaparan, Herman Bawa Keluarganya Tinggalkan Palu Tujuan Gowa


TS
the.commandos
Daripada Kelaparan, Herman Bawa Keluarganya Tinggalkan Palu Tujuan Gowa
TRIBUNBARRU. COM, BARRU - Para korban gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) secara berangsur meninggalkan kampung halamannya untuk mengungsi di daerah lain.
Para korban gempa Palu dan Donggala saat ini rata-rata mengungsi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dari para korban ada yang bepergian melalui angkutan udara pesawat hercules milik TNI AU untuk menuju ke Makassar, namun ada pula yang memilih untuk melewati jalur darat dengan memakai mobil.
Seperti yang dilakukan Herman (58), warga Kelurahan Tanah Modindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulteng.
Herman meninggalkan Palu memboyong belasan keluarganya dengan memakai truk.
"Kami yang naik satu truk ini pak keluarga semua. Rencananya kami mau ngungsi di Gowa tempat keluarga juga di sana," kata Herman kepada TribunBarru.com, saat ditemui di SPBU Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (4/10/2018).
Herman yang masih dalam perjalanan menuju Gowa itu mengaku, dirinya dan keluarganya memilih meninggalkan Palu lantaran trauma pasca gempa.
"Bukan hanya itu pak, kami juga kurang tersentuh bantuan di kampung halaman makanya mending pilih pergi, daripada kelaparan," ujarnya.
Sebenarnya, kata Herman, di kampung tempat tinggalnya di Tanah Modindi, Palu, pernah tersentuh bantuan, namun hanya di hari keempat pasca terjadinya gempa.
"Bantuan pemerintah ada yang sampai ke kampung kami (Tanah Modindi), tapi itu pada saat hari keempat setelah gempa. Tapi untuk bantuan setelahnya, kampung kami tidak tersentuh lagi," ungkapnya.
Oleh karena kondisi tersebut, para korban gempang di kampung Tanah Modindi, Palu mayoritas memilih keluar daerah mengungsi.
"Selain kami ini, warga lain di kampung kami sudah ada yang duluan berangkat. Kalau saya ada sepuluh mobil bersamaan tadi berangkatnya," ujarnya.
Herman berharap, bantuan yang ada dapat terdistribusi dengan baik sehingga kebutuhan para korban bisa terpenuhi.
"Sebenarnya banyak sekali bantuan datang pak tapi yah begitu, bantuan tidak tersalurkan dengan baik karena banyak yang tahan mobil di perjalanan. Jadi kami yang tinggal di bagian (kampung) dalam tak kebagian," keluhnya.
http://makassar.tribunnews.com/2018/10/04/daripada-kelaparan-herman-bawa-keluarganya-tinggalkan-palu-tujuan-gowa
Miris gan kondisi demikian
Para korban gempa Palu dan Donggala saat ini rata-rata mengungsi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dari para korban ada yang bepergian melalui angkutan udara pesawat hercules milik TNI AU untuk menuju ke Makassar, namun ada pula yang memilih untuk melewati jalur darat dengan memakai mobil.
Seperti yang dilakukan Herman (58), warga Kelurahan Tanah Modindi, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulteng.
Herman meninggalkan Palu memboyong belasan keluarganya dengan memakai truk.
"Kami yang naik satu truk ini pak keluarga semua. Rencananya kami mau ngungsi di Gowa tempat keluarga juga di sana," kata Herman kepada TribunBarru.com, saat ditemui di SPBU Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (4/10/2018).
Herman yang masih dalam perjalanan menuju Gowa itu mengaku, dirinya dan keluarganya memilih meninggalkan Palu lantaran trauma pasca gempa.
"Bukan hanya itu pak, kami juga kurang tersentuh bantuan di kampung halaman makanya mending pilih pergi, daripada kelaparan," ujarnya.
Sebenarnya, kata Herman, di kampung tempat tinggalnya di Tanah Modindi, Palu, pernah tersentuh bantuan, namun hanya di hari keempat pasca terjadinya gempa.
"Bantuan pemerintah ada yang sampai ke kampung kami (Tanah Modindi), tapi itu pada saat hari keempat setelah gempa. Tapi untuk bantuan setelahnya, kampung kami tidak tersentuh lagi," ungkapnya.
Oleh karena kondisi tersebut, para korban gempang di kampung Tanah Modindi, Palu mayoritas memilih keluar daerah mengungsi.
"Selain kami ini, warga lain di kampung kami sudah ada yang duluan berangkat. Kalau saya ada sepuluh mobil bersamaan tadi berangkatnya," ujarnya.
Herman berharap, bantuan yang ada dapat terdistribusi dengan baik sehingga kebutuhan para korban bisa terpenuhi.
"Sebenarnya banyak sekali bantuan datang pak tapi yah begitu, bantuan tidak tersalurkan dengan baik karena banyak yang tahan mobil di perjalanan. Jadi kami yang tinggal di bagian (kampung) dalam tak kebagian," keluhnya.
http://makassar.tribunnews.com/2018/10/04/daripada-kelaparan-herman-bawa-keluarganya-tinggalkan-palu-tujuan-gowa
Miris gan kondisi demikian
0
1.4K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan