al.murtadhoAvatar border
TS
al.murtadho
Defisit Perdagangan AS Makin Parah, Tertinggi dalam 6 Bulan
Washington, CNBC Indonesia - Defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2018 melebar hingga capai angka terburuk selama enam bulan terakhir. Ekspor semakin turun karena berkurangnya pengiriman kedelai, sementara impor menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Hal itu menunjukkan bahwa perdagangan bisa membebani pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2018.

Kementerian Perdagangan pada hari Jumat (5/10/2018), seperti dilansir dari Reuters mengatakan defisit perdagangan naik 6,4% menjadi US$ 53,2 miliar (Rp 806,9 triliun), melebar selama tiga bulan berturut-turut. Data untuk defisit perdagangan bulan Juli direvisi turun ke US$50 miliar, dari laporan sebelumnya yaitu $50,1 miliar.

Defisit perdagangan barang dengan China naik 4,7% ke rekor tertinggi sepanjang sejarah yaitu US$38,6 miliar. Para ekonom yang dikumpulkan oleh Reuters telah memproyeksi defisit perdagangan keseluruhan yang membengkak menjadi US$53,5 miliar di bulan Agustus.

Celah perdagangan terus melebar meski pemerintahan Trump menerapkan kebijakan "American First", yang memicu perang dagang antara AS dan China.

Washington juga berbalas tarif impor dengan Uni Eropa, Kanada dan Meksiko. Namun, AS telah mencapai sebuah kesepakatan dagang dengan Kanada dan Meksiko.

Pemerintah Trump mengatakan mengurangi defisit perdagangan akan membuat ekonomi berada di jalan berkelanjutan untuk pertumbuhan yang lebih pesat. Argumen tersebut ditepis oleh banyak ekonom karena berbagai kendala, seperti rendahnya produktivitas dan lambatnya pertumbuhan populasi.

Ketika disesuaikan dengan inflasi, defisit perdagangan melebar menjadi US$ 86,3 miliar di bulan Agustus atau tertinggi sejak Januari 2006 dan naik dari US$ 82,4 miliar di bulan Juli. Melonjaknya defisit perdagangan riil menunjukkan bahwa perdagangan bisa berkurang satu poin persentase dari produk domestik bruto (PDB) di kuartal ketiga.

Perdagangan menyumbang 1,2 poin persentase ke laju pertumbuhan ekonomi tahunan yaitu 4,2% di kuartal kedua, sebagian besar mencerminkan ekspor kedelai ke China sebelum tarif impor balasan Beijing diterapkan di awal Juli.

Ekspor barang dan jasa turun 0,8% menjadi US$ 209,4 miliar di bulan Agustus. Ekspor kedelain anjlok US$ 1 miliar dan pengiriman minyak mentah turun US$ 0,9 miliar.

Impor barang dan jasa naik 0,6% ke rekor US$ 262,7 miliar di bulan Agustus. Kenaikan itu didorong oleh impor kendaraan bermotor yang menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah, dan ponsel. Terdapat kenaikan juga di impor minyak bumi.

https://www.cnbcindonesia.com/market/20181005222513-17-36296/defisit-perdagangan-as-makin-parah-tertinggi-dalam-6-bulan

Meskipun defisit tapi dollar tetep strong emoticon-Big Grin
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
0
999
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan