annisa2019Avatar border
TS
annisa2019
World Bank: RI Harus Pertimbangkan Bencana Alam dalam Kebijakannya
WB: RI Harus Pertimbangkan Bencana Alam dalam Kebijakannya
NEWS - Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
 05 October 2018 07:00



Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia (World Bank/ WB) menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan bencana alam sebagai salah satu indikator dalam mengambil kebijakan jangka panjang.

Alasannya, Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire yang rawan terhadap bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Maka dari itu, kebijakan yang diambil perlu memastikan ekonomi tetap tahan terhadap dampak fenomena alam tersebut.

"Siap menangani bencana alam harus menjadi elemen inti dari pembuatan kebijakan," kata Sudhir Shetty, Kepala Ekonom WB untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, dalam paparan proyeksi ekonomi melalui video konferensi hari Kamis (4/10/2018).

"Bukan berarti itu memerlukan penyesuaian dalam kebijakan makroekonomi, moneter, atau investasi jangka pendek. Namun, perlu ada mekanisme yang memungkinkan negara-negara untuk segera kembali beraktivitas pasca-bencana, karena bencana akan selalu muncul."

Baca: BNPB: Korban Meninggal Dunia Akibat Gempa Sulteng 1.424 Orang

Lebih lanjut Sudhir menjelaskan negara-negara di kawasan, termasuk Indonesia, perlu memiliki persiapan yang lebih baik dalam menghadapi bencana alam. Sehingga, aktivitas masyarakat bisa segera pulih dan dampak ekonomi juga dapat dikurangi.

Guna mengurangi risiko bencana, pemerintah Indonesia telah menyusun Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (RENAS PB) 2015-2019 dengan beberapa fokus prioritas yang termasuk peningkatan kapasitas pemulihan bencana dan pengarusutamaan penanggulangan bencana dalam pembangunan.

Frederico Gil Sander selaku Kepala Ekonom WB Indonesia mengapresiasi inisiatif pemerintah dalam menanggulangi risiko dan dampak bencana di Indonesia.

"Kami harap [rancangan] ini akan benar-benar mempercepat implementasinya, sehingga pemerintah akan menggerakkan sumber-sumber pendanaan yang diperlukan supaya barang-barang bisa segera disalurkan. Apalagi, Indonesia secara geologis sangat rentan terhadap bencana alam," pungkasnya dalam konferensi pers sesuai paparan.

Dalam beberapa bulan ini, Indonesia dihantam bencana alam yang bertubi-tubi. Mulai dari gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, sampai gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Bencana-bencana itu pun membuat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mempertimbangkan untuk mengasuransikan sejumlah aset dan barang milik negara yang ada di berbagai wilayah Indonesia. Pasalnya, pemerintah tidak bisa begitu saja mengandalkan pendapatan daerah yang bersangkutan untuk membangun infrastruktur dan aset negara yang rusak dalam waktu singkat.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan Indonesia harus berkaca dari negara-negara, seperti Jepang dan Karibia, yang pernah terkena bencana alam dahsyat dan berhasil bangkit kembali.

Baca: Bencana Alam Bertubi-tubi, RI Bakal Asuransikan Aset Negara?

"Saya kira Jepang, negara yang sering kena bencana alam itu mengasuransikan negaranya. Bahkan negara seperti Karibia, negaranya kepulauan, sekali kena topan itu bisa 30-50% Produk Domestik Bruto [PDB] hilang," jelasnya di kompleks bank sentral hari Kamis

https://www.cnbcindonesia.com/news/20181005065320-4-36144/wb-ri-harus-pertimbangkan-bencana-alam-dalam-kebijakannya

---------------------------

Dipertimbangkan betul ... ojo grosa grusu kayak bangun infrastruktur itu contohnya ... akhirnya ditumda!

emoticon-Request

0
761
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan