zayyan123Avatar border
TS
zayyan123
Kisah Sukses Iwan Sunito, Dulu Sering Tidak Naik Kelas Kini Jadi Raja Properti
Kamu pernah terbayang engga kalau kamu bisa sukses dan kaya di negeri orang? Mungkin kamu berpikir sukses di negeri  sendiri aja susah apalagi di negeri orang? Eits jangan salah loh, tidak ada kata susah di dunia ini asalkan kita mau usaha untuk meraih kesuksesan. 


Foto : bombastis.com



Iwan Sunito, mungkin bagi orang awam tidak mengenal pria satu ini, tapi siapa sangka pria kelahiran Surabaya dan menghabiskan masa kecilnya di Pangkalan Bun, Kalimantan ini merupakan seorang raja properti besar di negeri kangguru (Australia). Sosoknya sangat terpandang dan sering jadi panutan serta inspirasi meraka yang ingin sukses berbisnis atau membangun usaha. Tapi tahukah kamu kalau ternyata Iwan dulu sering tidak naik kelas? Kisah perjalanan suksesnya memang mengalami sejumlah pasang surut. Yuk intip kisah suksesnya Iwan Sunito.


Dulu mengaku sering tidak naik kelas dan bahasa Inggrisnya terbatas

Pria yang dulu punya julukan si Anak Sungai dari Pangkalan Bun ini dulunya sering tinggal kelas. Saat itu bagi dia mendapatkan 5 atau 6 itu sudah termasuk beruntung. Bisa dibilang sekolahnya saat itu berantakan. Dia juga mengaku punya keterbatasan dalam bahasa Inggrisnya. Tetapi itu tak membuat dia menjadi merasa minder.


Foto : bombastis.com

Walaupun sering tak naik kelas, Iwan punya keahlian lain. Ia pandai menggambar. Kemampuan inilah yang kemudian sedikit banyak mengantarkan Iwan mendirikan International Holdings Group pada tahun 1996 bersama teman bisnisnya Paul Sathio. Perusahaan ini merupakan perusahaan properti raksasa berbasis di Sydney, Australia.

Merantau ke Australia sejak remaja

Mengingat masa-masa sekolah di SD, SMP, dan SMA yang berantakan, Iwan mempunyai tekad yang tinggi untuk mengubah nasib di Australia. Di Australia ia mendapatkan gelar sarjana di teknik arsitektur dan gelar master di Construction Management, University of New South Wales. Iwan mengaku punya hidup yang beruntung. Kedua orang tuanya memang ingin anak-anaknya bisa bersekolah di luar negeri. Untuk mewujudkan hal itu, kedua orang tuanya berinvestasi.


Foto : bombastis.com

Iwan banyak belajar tentang bisnis dari orang tuanya. Kedua orang tua Iwan merintis bisnis dari nol, mulai dari membangun kerja sama dengan orang hingga berjualan kue. Ayahnya bahkan pernah kerja serabutan di Pangkalan Bun. Mulai dari bekerja memotong kayu, menyadap karet, hingga menjual karet dilakoninya. Ketika Iwan merantau ke Australia dengan kakaknya, Kedua orang tuanya masih di Surabaya untuk merintis bisnis yang kala itu masih kecil.

BACA JUGA : Kisah Sukses Adi Ismail, Mantan Buruh Pabrik yang Kini Menjadi Kaya Raya dan Bahkan Bisa Boyong Lamborghini

Sambil kuliah juga sudah coba ambil proyek

Di tengah kesibukan kuliah, Iwan masih meluangkan waktunya untuk menggarap proyek. Baginya saat itu proyek kecil pun tak apa, tak dibayar pun ia mau. Dia sadar betul kalau saat itu yang terpenting ia bisa mendapatkan pengalaman dulu. Daripada sekedar masuk ruang kelas dan mendengarkan teori, ia mencoba mengambil lompatan sendiri untuk mencoba menggarap proyek kecil-kecilan.

Foto : bombastis.com

 Proyek pertama yang Iwan dapat juga sederhana. Ia ditugaskan untuk menggambar garasi dan dapur. Lalu di tahun keempat, ia sudah mulai dapat pesanan untuk menggambar pagar, kamar mandi, dan dapur. Pernah ia diberi honor 200 dolar untuk pekerjaan yang ia lakukan. Tapi ada juga klien yang tidak membayarnya. Dan hal itu dijadikan sebagai pengalaman tersendiri untuk Iwan.

Setelah lulus dari teknik arsitektur, Iwan sempat bekerja sama dengan salah satu perusahaan arsitek ternama di Australia selama enam bulan. Pekerjaan utamanya saat itu menggambar. Namun, karena merasa tak bisa berdedikasi ia putuskan untuk mengambil gelar master. Pada tahun 1994 ia membangun bisnis pertamanya. Baru dua tahun kemudian, ia membangun Crown International Holdings Group.

BACA JUGA: Kisah Sukses Sanim, Tukang Becak Tak Lulus SD yang Kini Punya Puluhan Mobil Mewah dan Dua Pabrik

 
Semula bermula dari hal kecil

“You think big in a start really small,” ungkap iwan seperti dilansir bombastis.com. Awal membangun Crown, ia masih belum berani mematok tarif. Dia bisa menerima proyek apa saja apa yang diminta para kliennya. Semua berawal dari hal kecil, proyek yang didapat pun awalnya Cuma baru dari teman dan saudara. Seiring jalannya waktu, hingga akhirnya Crown berhasil mendapatkan proyek senilai miliaran dolar Amerika Serikat pada tahun 2004. Berjuang selama bertahun-tahun, kini akhirnya Iwan bisa memetik buah manisnya dengan menjadikan Crown sebagai pengembang spesialis properti mewah.

Foto : bombastis.com

Saat terjadi resesi pada tahun 2008, Iwan harus putar otak untuk membuat usahanya tetap bertahan. Dalam kondisi itu, ia dihadapkan pada dua pilihan. Pilihan pertama, ia harus memotong uang ongkos agar perusahaan bisa tetap bertahan hidup. Atau pilihan kedua ia harus membuat proyek dengan kualitas terbaik. Iwan pin memutuskan untuk mengambil pilihan yang kedua meskipun effort yang harus dikeluarkan juga sangat bersar. Dengan keputusan tersebut, tak heran jika sekarang Crown Group sudah bisa menjadi pengembang portfolio yang mencapai 48 triliun rupiah. Wow, sangat luar biasa sekali ya! Dari situ juga, Iwan menyadari kalau resesi tersebut bisa menjadi pemicu munculnya inovasi baru.

BACA JUGA : Kisah Sukses Jusman, Tukang Koran Jadi Sarjana di Universitas Negeri Manado, Peraih Predikat 'Cum Laude'

 
Fokus jadi kunci keberhasilannya

Salah satu kunci utama keberhasilannya yaitu fokus. Walaupun dulu sekolahnya berantakan, Sering tak nak kelas, ia tetap bisa jadi orang sukses berkat kemampuannya untuk fokus dan memaksimalkan kelebihan yang ia punya. Saat membaca Outliers, Iwan tahu kalau butuh waktu 10 ribu jam untuk bisa mendapatkan kemampuan terbaik. “Kalau cuma 5 ribu jam paling menjadi guru piano, 7 ribu jadi profesional, 10 ribu menjadi The Beatles. Karena membutuhkan puluhan ribu jam, supaya fisik kita, pikiran kita, spirit kita menjadi satu,” ungkapnya dalam sebuah artikel di bombastis. Membangun satu titik kesuksesan butuh waktu dan proses yang panjang. Dan itu semua butuh kemampuan untuk bisa tetap fokus dan serius berkomitmen.


Foto : bombastis.com

Menurut Iwan, kesuksesan itu tak sekedar perkara materi. Yang terpenting dikerjakan, sekecil apapun itu. Lima tahun pertama membangun bisnis adalah masa-masa terberat yang dialami Iwan. Dengan filosofi “be the best or nothing,” Iwan akan selalu berusaha untuk bisa mempertahankan bisnisnya dan tak akan pernah berhenti untuk berusaha dan belajar.

BACA JUGA : Kisah Sukses Budi Harta Winata, Mantan Tukang Las yang Kini Sukses Jadi Bos Perusahaan Kontruksi Baja

 
Akhir Kata

Nah itu dia Kisah Sukses Iwan Sunito, Dulu Sekolahnya Berantakan Kini Jadi Raja Properti Senilai Triliunan. Gimana apakah kamu terinspirasi dari sosok Iwan?

Semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat khususnya buat pembaca setia Laptop Si Ipat.


Apabila kamu suka dengan artikel ini kalian dapat share ke teman-teman kalian ya. Terimakasihemoticon-Smilie



SUMBER : http://www.laptopsiipat.com/2018/09/...an-sunito.html

0
1.4K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan