Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Pekan lalu, langkah timnas di bawah usia 16 tahun Indonesia yang bertanding di kejuaraan Asia (AFC) U16 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia harus terhenti. Padahal sebelumnya, publik Indonesia sudah optimis timnas kita mampu melaju ke babak selanjutnya sekaligus membuka peluang lolos ke Piala Dunia U17 yang akan berlangsung di Peru, jika melihat track recordtimnas U16 sebelumnya. Terlebih ini adalah kali pertama timnas kita mampu lolos ke babak perempat final dari enam kali keikutsertaan di Piala AFC U16.

Namun apa daya, perjuangan Bagus Kaffi dan kawan - kawan harus pupus setelah di babak delapan besar tersingkir dari lawannya, Australia. Ya, Australia yang timnas seniornya sudah menjadi langganan masuk Piala Dunia, kini menjadi lawan timnas muda kita. Tentu bukan perkara mudah untuk bisa mengalahkan tim ini. Namun bukan berarti timnas kita tidak mampu, hasil akhir 3 - 2 menjadi bukti perlawanan timnas kita.


Jika kita mencermati pertandingan tersebut, ada hal menarik yang terjadi. Yaitu keterlibatan timnas Australia di ajang sepakbola Benua Asia. Mungkin bagi kita yang selama ini tahu tentang bola, ini bukanlah sesuatu yang aneh. Namun bagi sebagian lain yang hanya sedikit mengenal sepakbola, hal ini tentu terasa janggal. Bagaimana bisa timnas dari negara yang bukan berasal dari Benua Asia bisa ikut berlaga di kejuaraan Piala Asia?

Sejarah mencatat, Australia yang merupakan satu - satunya negara di Benua Australia mulai ikut bergabung menjadi bagian dari Federasi Sepak Bola Asia pada 1 Januari 2006. Hal ini ditandai dengan berkibarnya bendera negara persemakmuran Inggris ini di markas AFC yang terletak di Kuala Lumpur, Malaysia per tanggal tersebut. Sekaligus menjadikan Australia sebagai anggota ke - 46 Federasi Sepak Bola Asia (AFC) ini.


Selang tujuh tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 26 Agustus 2013, Kongres Luar Biasa Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) akhirnya memutuskan menerima Australia sebagai anggotanya. Dengan demikian, resmilah sudah negara berjuluk Socceroos ini menjadi bagian dari sepak bola Asia Tenggara.

Masuknya Australia menjadi bagian dari Asia Tenggara memang masuk akal. Secara letak geografis pun Australia memang merupakan tetangga dekat Asia Tenggara. Justru akan terasa aneh seandainya Australia menjadi bagian dari Asia Timur atau Asia Selatan. Meski, lawan paling sepadan justru banyak di Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan. Sedangkan di Asia Tenggara, Australia tentu akan menjadi dominasi, mengingat di atas kertas rangking FIFA Negeri Kanguru ini jauh di atas rata - rata rangking negara - negara "asli" ASEAN.


Bagi negara ASEAN, kehadiran Australia tentu menjadi momok tersendiri, persaingan pun akan semakin ketat. Namun di sisi lain, kehadiran negara "kuat" di Asia Tenggara tentu akan membawa angin perubahan. Seperti pepatah, tak ada pelaut handal yang lahir di laut yang tenang.

Sementara di level Asia, kehadiran Australia juga menjadi ancaman bagi negara - negara langganan Piala Dunia. Slot Asia yang biasanya bisa di rengkuh oleh "pure blood" Asia, kini bisa saja di ambil oleh Australia. Seperti pada 2010 dan 2014, Australia lolos ke fase final Piala Dunia dari kualifikasi Zona Asia. Sedangkan di 2018, Australia tak lolos kualifikasi. Ini membuktikan bahwa kehadiran Australia tak serta merta mendominasi persepakbolaan Asia.






Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Ini, Ini , dan Ini
Sumur Gambar : Om Google