Sebuah mobil yang membawa peti mati dari kerabat mereka melintas saat warga menjarah toko serba ada setelah gempa dan tsunami di Palu, Sulteng, Minggu (30/9).
Quote:
Liputan6.com, Jakarta -PT Midi Utama Indonesia (
Alfamidi) mengalami kerugian besar akibat aksi pengambilan barang oleh masyarakat pascagempa di Palu, Sulawesi Tengah. Sebab,
sebanyak 41 toko Alfamidi milik perusahaan ini habis diambil barang-barangnya oleh masyarakat.
Corporate Affair Director Midi Utama Indonesia, Solihin, mengaku tak bisa berbuat banyak atas kejadian penjarahan ini. Sebab, dengan
banyaknya massa yang datang menyulitkan karyawan Alfamidi untuk menghalangi pengambilan paksa ini.
"Sebanyak 41 toko habis, diambil paksa semua. Kita tidak ada perlawanan. Kita hanya bisa berharap jangan merusak," ujar dia saat berbincang dengan
Liputan6.com di Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Solihin menyatakan,
Alfamidihanya bisa memerintahkan para karyawannya untuk menyelamatkan diri jika terjadi penjarahan. Hal ini agar karyawan tersebut tidak menjadi korban dari aksi ini.
"Saya sudah perintahkan kemarin kalau itu terjadi, selamatkan diri masing-masing," kata dia.
Namun, yang disayangkan oleh Solihin adalah massa yang datang tidak hanya mengambil barang-barang berupa makanan atau minuman, tetapi barang-barang lain yang sebetulnya tidak dibutuhkan dalam keadaan darurat pascagempa.
"Karena ini massa yang mungkin bukan hanya mengambil barang-barang yang berupa makanan, tetapi barang-barang lain di sana juga habis. Apa saja. Lihat sendiri, toko baju habis. Bahkan di beberapa Instagram, televisi saja dibawa, apa itu bisa dimakan? Saya juga tidak mengerti," tandas dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read...elamatkan-diri
curhat bos alfamidi.
nasib ... nasib.
yg sabar ya pak. relakan dan iklaskan daripada nantinya bapak dituduh makar.
selamatkan diri masing2 pak.