- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Khawatir Serangan Amerika, Soekarno Ambil Inisiatif Kembangkan Bom Atom


TS
LordFaries
Khawatir Serangan Amerika, Soekarno Ambil Inisiatif Kembangkan Bom Atom

MALANGTIMES - Pengembangan bom atom sebagai senjata perang pernah dilakukan Indonesia, setelah Amerika Serikat (AS) melakukan uji coba bom hidrogen (termo nuklir) di kepulauan Marshall (Pasifik) pada tahun 1954. Uji coba bom tersebut ditindaklanjuti dengan adanya serangan AS ke Vietnam. Serta sokongan Inggris dalam pembentukan Federasi Malaysia.
Berbagai peristiwa tersebut, membuat Indonesia khawatir dengan efek susulannya. Hal inilah yang akhirnya membuat Soekarno membentuk Panitia Negara Untuk Penjelidikan Radio-Aktiviet pada tanggal 23 November 1954. Sebagai langkah pertama dengan aksi AS melakukan uji coba bom hidrogen-nya yang dikhawatirkan radiasinya akan berimbas ke wilayah Indonesia Timur.
Diketuai oleh GA Siwabessy ahli radiologi dalam negeri, pembentukan panitia negara yang dipayungi Keppres nomor 230 tahun 1954 merupakan awal Indonesia menuju pernukliran. Hal ini setelah tim yang melakukan penyisiran atas kekhawatiran Soekarno atas dampak radiasi bom AS di Manado, Ambon dan Timor, tidak terbukti.
Sulfikar Amir dalam “The State and the Reactor: Nuclear Politics in Post-Suharto Indonesia,” dimuat jurnal Indonesia, menuliskan kekhawatiran semakin massifnya AS berperang di Vietnam yang berdampak lanjutan di negara Asian. Keterlibatan Inggris menyokong Malasyia serta keberhasilan Tiongkok dalam ujicoba bom atom pertamanya pada 16 Oktober 1964, menginspirasi Soekarno untuk melakukan hal serupa.
Maka, dibentuklah Dewan Tenaga Atom dan Lembaga Tenaga Atom (LTA) yang diketuai oleh GA Siwabessy sebagai Direktur Jenderal nya. Pengembangan nuklir nasional pun berjalan. Soekarno pun mengerahkan putra-putra Indonesia terbaiknya untuk belajar nuklir ke berbagai negara. Hasilnya, tahun 1961, Indonesia memiliki reaktor nuklir pertamanya yang dinamakan Triga-Mark II.
Uniknya dalam pengembankan bom atom tersebut, Soekarno memakai strategi dua kaki. Kekhawatiran atas sikap AS dalam berbagai peperangan dan uji coba bom atomnya tidak membuat Soekarno meninggalkan AS saat itu. Bahkan merangkulnya dalam kerjasama bidang nuklir. Kerjasama ini membuat Indonesia digelontor bantuan dana oleh AS sebesar 350 ribu dollar untuk membangun reaktor nuklir. Serta 141 ribu dollar untuk riset pengembangannya. Hubungan Soekarno-John F Kennedy yang mesra saat itu menjadi dasar kerjasama bilateral dalam bidang nuklir.
Satu kaki lainnya, setelah hubungan Indonesia memburuk dengan AS. Soekarno semakin lantang berkampanye menggelorakan perlawanan melawan neokolonialisme dan imperialisme. Kemesraan dengan Tiongkok semakin intim dan dimanfaatkan Soekarno dengan kembali mengirimkan ahli nuklir serta petinggi militer untuk belajar membuat bom atom yang berhasil dilakukan Tiongkok, 1964.
Tentunya dengan diam-diam, karena masih ada perjanjian mengikat antara Indonesia-AS dalam pengembangan nuklir. Amir menuliskan juga, bahwa strategi dua kaki Soekarno tersebut juga sebagai upaya mendapatkan dukungan dua kubu politik dalam negeri yang kerap berseteru, yakni angkatan darat dan PKI.
Rencana besar Soekarno untuk memiliki bom atom serta pengembangan nuklir ke arah yang lebih canggih, redup dengan berbagai gejolak di dalam negeri serta peran intelijen AS yang menyusup ke Indonesia. Soekarno akhirnya jatuh dari tampuk kekuasaan tahun 1965 dan pengembangan nuklir pun perlahan terkubur dalam-dalam.
https://m.malangtimes.com/baca/31839/20181003/085500/khawatir-serangan-amerika-soekarno-ambil-inisiatif-kembangkan-bom-atom/
Piye le?
Yg lulusan delta fort benin, monggo langkah pak karno di tiru😁
Diubah oleh LordFaries 03-10-2018 11:34
0
1.2K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan