- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
6 teladan bangsa Jepang ketika diterpa musibah


TS
mendoan76
6 teladan bangsa Jepang ketika diterpa musibah
https://christnaa.wordpress.com/2011/03/22/6-teladan-bangsa-jepang-ketika-diterpa-musibah/
6 teladan bangsa Jepang ketika diterpa musibah
Dunia dibuat berdecak kagum dengan sikap bangsa Jepang menghadapi bencana 11 Maret 2011 silam. Bangsa Jepang telah memberikan teladan luar biasa bagi dunia tentang bagaimana menyikapi musibah. Musibah yang terjadi diluar kuasa mereka.
Bencana terjadi saat menjelang kepulangan saya ke Indonesia. Setelah bencana itu terjadi, saya menjadi semakin rajin mengikuti berita di media elektronik Jepang. Melalui media, saya belajar banyak mengenai teladan bangsa Jepang ini.
Di posting kali ini, saya ingin berbagi mengenai 6 sikap bangsa Jepang yang patut kita teladani.
Tabah, sabar dan tenang
Mungkin inilah sikap yang paling dikagumi oleh dunia. Bangsa Jepang tidak mengeluh, tidak histeris berlebihan ketika mendapat musibah. Mereka tetap sabar walau hati mereka sakit, air mata bercucuran akibat rumah mereka hancur diterjang gempa dan tsunami. Mereka dengan sabar mencari anggota keluarga mereka yang hilang. Memungut puing-puing yang tersisa dari rumah mereka yang hancur.
Mereka juga tenang ketika musibah menerpa mereka. Bangsa Jepang pernah mendapat musibah yang lebih besar ketika bom atom jatuh di Hiroshima dan Nagasaki pada perang dunia II dan mereka mampu bangkit dengan cepat.
Video berikut dari NHK News mungkin menggambarkan ketabahan dan kesabaran mereka ketika menghadapi bencana
Tetap tertib
Bangsa Jepang terkenal dengan ketertibannya. Selama tinggal di Jepang saya terkagum-kagum dengan sikap mereka yang satu ini. Saya semakin terkagum-kagum ketika mereka tetap menjaga sikap ini pada saat musibah. Foto berikut adalah antrian orang Jepang di sebuah toko di tengah krisis makanan di daerah pengungsi.
Tidak ada penjarahan yang terjadi di daerah bencana walaupun krisis makanan terjadi. Orang Jepang tetap antri dengan tertib, serta membayar sesuai harga. Mereka tidak berdalih “bencana” untuk melakukan penjarahan. Tidak ada keegoisan di sini, luar biasa.
Saya juga melihat beberapa tweet yang menggambarkan suasana lalu lintas ketika gempa terjadi, berikut teks yang telah di translate ke dalam bahasa Inggris (more tweets here)
It’s nothing new for a green light to only get one car through, but I was moved to see people giving way to each other. Traffic was paralyzed at one complicated intersection for 5 minutes, but the only honks I heard were ones signaling ‘thanks’. Amidst these scary but warming times, I’ve come to like Japan even more.
Translasi dalam bahasa Indonesia kira-kira demikian
Bukanlah hal yang baru ketika lampu hijau menyala di tengah kemacetan hanya memungkinkan untuk satu mobil untuk lewat, tapi saya terkagum ketika melihat orang-orang memberikan jalan kepada orang lain. Lalu lintas kacau pada suatu perempatan selama 5 menit, tapi suara yang saya dengar hanyalah “terima kasih”. Suasana memang menakutkan, namun hal ini menjadikan suasa menjadi hangat. Saya sangat menyukai Jepang
Luar biasa, bukan? Ketika kemacetan terjadi akibat gempa, orang Jepang tetap tertib. Tidak ada klakson yang berbunyi ketika kemacetan terjadi. Padahal situasi ketika itu cukup gawat dan mencekam.
Tidak egois
Berikut beberapa tweet yang menggambarkan bagaimana orang Jepang saling membantu satu sama lain,
Disneyland was giving out snacks from the shops. Some high school girls were taking a whole bunch, and I thought ‘wtf’, but then I saw them giving them out to kids at the shelters. Parents can’t move around right now, so I’m both thankful and worried.
Translasi dalam bahasa Indonesia
Disneyland memberikan makanan ringan gratis dari toko mereka. Lalu beberapa anak sekolahan perempuan mengambil beberapa makanan lalu saya berkata ‘wtf’, lalu saya melihat mereka memberikan makanan itu kepada anak-anak di pengungsian. Para orang tua tidak dapat bergerak banyak sekarang, maka saya bersyukur dan juga khawatir.
Tweet yang lainnya
One person quietly picked up scattered goods at a supermarket, lined up
and paid for her groceries. Another old lady gave up her seat to a pregnant woman. A foreigner who watched this was speechless. Wow, Japan.
Translasi dalam bahasa Indonesia
Satu orang mengambil barang-barang yang berserakan di supermarket, mengantri lalu membayar belanjaanya. Satu orang tua memberikan kursi nya untuk wanita yang sedang hamil. Dan seorang asing yang menyaksikan ini tidak mampu berkata apa-apa. Wow, Jepang
Tweet yang di atas ini berhubungan dengan poin yang kedua, dimana orang Jepang walaupun berada di supermarket yang sudah porak poranda akibat gempa, masih mengantri dan membayar.
Tweet yang berikut ini membuat saya speechless
I was tired waiting at the station, when some homeless people gave me a cardboard box to sit on to keep warm. This after we pretend they don’t even exist. It’s warm.
Translasi dalam bahasa Indonesia
Saya sedang kelelahan ketika menunggu di stasiun, ketika seorang tunawisma memberikan saya kardus untuk saya duduk dan menjaga agar tetap hangat. Hal ini terjadi ketika kami berpura-pura tidak melihat mereka. Sungguh hangat.
Bahkan seorang tunawisma pun mengerti akan arti ketidakegoisan. Luar biasa.
Pemimpin yang SIAP untuk rakyatnya
Hampir setiap hari Prime Minister Naoto Kan dan Chief Cabinet Secretary Yukio Edano memberikan jumpa pers untuk memberitahu perkembangan terkini mengenai penanganan bencana. Mereka juga memberikan suntikan semangat untuk rakyat Jepang agar tabah menghadapi bencana.
Foto berikut adalah perubahan wajah Yukio Edano hanya dalam waktu 10 hari,
Menurut media elektronik Korea Herald, Yukio Edano memperoleh simpati dari banyak orang di dunia maya untuk tidur dan memperhatikan dirinya sendiri karena wajahnya tampak tua akibat kurang istirahat. Pemimpin yang patut diteladani.
Berikut adalah video pidato PM Naoto Kan di hari kedua setelah bencana, beliau menenangkan dan memberi semangat rakyatnya yang terkena musibah,
Fukushima Fifty
Berikut adalah kutipan yang saya ambil dari Liputan 6.com
Nama Fukushima 50 atau Fukushima Fifty kian mendunia setelah stasiun Televisi NHK, ABC News dan sejumlah media internasional memberitakannya. Mereka adalah sekelompok pekerja reaktor nuklir yang siap berjibaku menjinakkan reaktor nuklir di Fukushima Daiichi yang terus tertimpa masalah sejak gempa melanda Jepang, 11 Maret silam.
Dunia mulai mengenal Fukushima Fifty dari blog Michiko Otsuki, seorang pekerja wanita di reaktor Fukushima. Beberapa hari lalu Michiko menulis kisah heroik mereka.
Menurut Michiko, saat diungsikan bersama sekitar 800 orang pekerja lain, ia menyaksikan sejumlah rekannya yang tidak lari dari reaktor. Mereka justru terjun untuk langsung berupaya mengatasi keadaan. Terlepas dari kemungkinan mereka menjadi mangsa radiasi berbahaya.
Meski jumlahnya diduga lebih dari 50 orang, masyarakat Jepang dan dunia telanjur mengenal mereka dengan sebutan Fukushima Fifty. Bagi warga mereka adalah pahlawan yang siap mengorbankan nyawa demi keselamatan orang lain. Sikap seperti ini mendapat penghargaan tinggi dalam masyarakat yang terkenal dengan budaya bushido tersebut.
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan bahkan sempat menyatakan dukungan moralnya bagi Fukushima Fifty. Bagi Kan, kelompok ini telah melakukan upaya terbaik tanpa mementingkan diri sendiri.
Keberanian Fukushima Fifty telah menginspirasi puluhan pekerja reaktor-reaktor nuklir lainnya di seantero Jepang. Mereka kini telah menawarkan diri untuk berjibaku bersama Fukushima Fifty menjinakkan reaktor nuklir Fukushima.
Pemberitaan yang transparan dan tidak berlebihan
Saya merasa ada perbedaan pemberitaan media Jepang dan media asing termasuk Indonesia. Media Jepang memberikan informasi berdasarkan fakta yang ada, transparan dan tidak berlebihan.
Secara pribadi saya kecewa dengan beberapa pemberitaan di media Indonesia. Ketika saya bertelepon dengan Ibu saya, beliau kini sudah malas untuk menonton berita, karena hanya memberikan kepanikan. Seorang teman di Kyoto bahkan berkata bahwa ia terganggu dengan penayangan bencana di Jepang yang diiringi dengan lagu sedih dan memilukan, ia berkata
bencana bukanlah drama yang harus diiringi musik
Dan ternyata hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, di Amerika pun terjadi seperti ini. Berikut adalah contoh perbedaan pemberitaan antara media Jepang, NHK dengan media di US yang saya kutip dari Garr Reynolds blog,
NHK News
Huffington News
Satu hal lagi yang membuat saya kagum mengenai media Jepang. Ketika bencana terjadi, semua siaran televisi beralih ke pemberitaan. Pemberitaan tidak akan berhenti hingga situasi dirasa sudah normal. Dan satu hal lagi, pemberitaan ini sama sekali tidak diselingi iklan komersil. Artinya media Jepang tidak memanfaatkan momen untuk meraup keuntungan. Hal yang menjadi prioritas utama mereka adalah kebutuhan masyarakat akan informasi yang benar.
Pemberitaan yang valid itu penting bagi masyarakat. Pemberitaan yang jujur tanpa dilebih-lebihkan dapat menjadikan masyarakat lebih tenang dalam menghadapi bencana. Bencana bukanlah hal yang pantas menjadi sarana propaganda, sarana rating televisi atau apapun itu. Media massa dunia harus belajar pada media massa Jepang.
– Be blessed –
+++++
Gimana koment agan2...
Semoga rakyat Indonesia bisa belajar dari budaya peradaban maju rakyat jepang ketika terkena bencana...bukan jarah menjarah brutal..

6 teladan bangsa Jepang ketika diterpa musibah
Dunia dibuat berdecak kagum dengan sikap bangsa Jepang menghadapi bencana 11 Maret 2011 silam. Bangsa Jepang telah memberikan teladan luar biasa bagi dunia tentang bagaimana menyikapi musibah. Musibah yang terjadi diluar kuasa mereka.
Bencana terjadi saat menjelang kepulangan saya ke Indonesia. Setelah bencana itu terjadi, saya menjadi semakin rajin mengikuti berita di media elektronik Jepang. Melalui media, saya belajar banyak mengenai teladan bangsa Jepang ini.
Di posting kali ini, saya ingin berbagi mengenai 6 sikap bangsa Jepang yang patut kita teladani.
Tabah, sabar dan tenang
Mungkin inilah sikap yang paling dikagumi oleh dunia. Bangsa Jepang tidak mengeluh, tidak histeris berlebihan ketika mendapat musibah. Mereka tetap sabar walau hati mereka sakit, air mata bercucuran akibat rumah mereka hancur diterjang gempa dan tsunami. Mereka dengan sabar mencari anggota keluarga mereka yang hilang. Memungut puing-puing yang tersisa dari rumah mereka yang hancur.
Mereka juga tenang ketika musibah menerpa mereka. Bangsa Jepang pernah mendapat musibah yang lebih besar ketika bom atom jatuh di Hiroshima dan Nagasaki pada perang dunia II dan mereka mampu bangkit dengan cepat.
Video berikut dari NHK News mungkin menggambarkan ketabahan dan kesabaran mereka ketika menghadapi bencana
Tetap tertib
Bangsa Jepang terkenal dengan ketertibannya. Selama tinggal di Jepang saya terkagum-kagum dengan sikap mereka yang satu ini. Saya semakin terkagum-kagum ketika mereka tetap menjaga sikap ini pada saat musibah. Foto berikut adalah antrian orang Jepang di sebuah toko di tengah krisis makanan di daerah pengungsi.
Tidak ada penjarahan yang terjadi di daerah bencana walaupun krisis makanan terjadi. Orang Jepang tetap antri dengan tertib, serta membayar sesuai harga. Mereka tidak berdalih “bencana” untuk melakukan penjarahan. Tidak ada keegoisan di sini, luar biasa.
Saya juga melihat beberapa tweet yang menggambarkan suasana lalu lintas ketika gempa terjadi, berikut teks yang telah di translate ke dalam bahasa Inggris (more tweets here)
It’s nothing new for a green light to only get one car through, but I was moved to see people giving way to each other. Traffic was paralyzed at one complicated intersection for 5 minutes, but the only honks I heard were ones signaling ‘thanks’. Amidst these scary but warming times, I’ve come to like Japan even more.
Translasi dalam bahasa Indonesia kira-kira demikian
Bukanlah hal yang baru ketika lampu hijau menyala di tengah kemacetan hanya memungkinkan untuk satu mobil untuk lewat, tapi saya terkagum ketika melihat orang-orang memberikan jalan kepada orang lain. Lalu lintas kacau pada suatu perempatan selama 5 menit, tapi suara yang saya dengar hanyalah “terima kasih”. Suasana memang menakutkan, namun hal ini menjadikan suasa menjadi hangat. Saya sangat menyukai Jepang
Luar biasa, bukan? Ketika kemacetan terjadi akibat gempa, orang Jepang tetap tertib. Tidak ada klakson yang berbunyi ketika kemacetan terjadi. Padahal situasi ketika itu cukup gawat dan mencekam.
Tidak egois
Berikut beberapa tweet yang menggambarkan bagaimana orang Jepang saling membantu satu sama lain,
Disneyland was giving out snacks from the shops. Some high school girls were taking a whole bunch, and I thought ‘wtf’, but then I saw them giving them out to kids at the shelters. Parents can’t move around right now, so I’m both thankful and worried.
Translasi dalam bahasa Indonesia
Disneyland memberikan makanan ringan gratis dari toko mereka. Lalu beberapa anak sekolahan perempuan mengambil beberapa makanan lalu saya berkata ‘wtf’, lalu saya melihat mereka memberikan makanan itu kepada anak-anak di pengungsian. Para orang tua tidak dapat bergerak banyak sekarang, maka saya bersyukur dan juga khawatir.
Tweet yang lainnya
One person quietly picked up scattered goods at a supermarket, lined up
and paid for her groceries. Another old lady gave up her seat to a pregnant woman. A foreigner who watched this was speechless. Wow, Japan.
Translasi dalam bahasa Indonesia
Satu orang mengambil barang-barang yang berserakan di supermarket, mengantri lalu membayar belanjaanya. Satu orang tua memberikan kursi nya untuk wanita yang sedang hamil. Dan seorang asing yang menyaksikan ini tidak mampu berkata apa-apa. Wow, Jepang
Tweet yang di atas ini berhubungan dengan poin yang kedua, dimana orang Jepang walaupun berada di supermarket yang sudah porak poranda akibat gempa, masih mengantri dan membayar.
Tweet yang berikut ini membuat saya speechless
I was tired waiting at the station, when some homeless people gave me a cardboard box to sit on to keep warm. This after we pretend they don’t even exist. It’s warm.
Translasi dalam bahasa Indonesia
Saya sedang kelelahan ketika menunggu di stasiun, ketika seorang tunawisma memberikan saya kardus untuk saya duduk dan menjaga agar tetap hangat. Hal ini terjadi ketika kami berpura-pura tidak melihat mereka. Sungguh hangat.
Bahkan seorang tunawisma pun mengerti akan arti ketidakegoisan. Luar biasa.
Pemimpin yang SIAP untuk rakyatnya
Hampir setiap hari Prime Minister Naoto Kan dan Chief Cabinet Secretary Yukio Edano memberikan jumpa pers untuk memberitahu perkembangan terkini mengenai penanganan bencana. Mereka juga memberikan suntikan semangat untuk rakyat Jepang agar tabah menghadapi bencana.
Foto berikut adalah perubahan wajah Yukio Edano hanya dalam waktu 10 hari,
Menurut media elektronik Korea Herald, Yukio Edano memperoleh simpati dari banyak orang di dunia maya untuk tidur dan memperhatikan dirinya sendiri karena wajahnya tampak tua akibat kurang istirahat. Pemimpin yang patut diteladani.
Berikut adalah video pidato PM Naoto Kan di hari kedua setelah bencana, beliau menenangkan dan memberi semangat rakyatnya yang terkena musibah,
Fukushima Fifty
Berikut adalah kutipan yang saya ambil dari Liputan 6.com
Nama Fukushima 50 atau Fukushima Fifty kian mendunia setelah stasiun Televisi NHK, ABC News dan sejumlah media internasional memberitakannya. Mereka adalah sekelompok pekerja reaktor nuklir yang siap berjibaku menjinakkan reaktor nuklir di Fukushima Daiichi yang terus tertimpa masalah sejak gempa melanda Jepang, 11 Maret silam.
Dunia mulai mengenal Fukushima Fifty dari blog Michiko Otsuki, seorang pekerja wanita di reaktor Fukushima. Beberapa hari lalu Michiko menulis kisah heroik mereka.
Menurut Michiko, saat diungsikan bersama sekitar 800 orang pekerja lain, ia menyaksikan sejumlah rekannya yang tidak lari dari reaktor. Mereka justru terjun untuk langsung berupaya mengatasi keadaan. Terlepas dari kemungkinan mereka menjadi mangsa radiasi berbahaya.
Meski jumlahnya diduga lebih dari 50 orang, masyarakat Jepang dan dunia telanjur mengenal mereka dengan sebutan Fukushima Fifty. Bagi warga mereka adalah pahlawan yang siap mengorbankan nyawa demi keselamatan orang lain. Sikap seperti ini mendapat penghargaan tinggi dalam masyarakat yang terkenal dengan budaya bushido tersebut.
Perdana Menteri Jepang Naoto Kan bahkan sempat menyatakan dukungan moralnya bagi Fukushima Fifty. Bagi Kan, kelompok ini telah melakukan upaya terbaik tanpa mementingkan diri sendiri.
Keberanian Fukushima Fifty telah menginspirasi puluhan pekerja reaktor-reaktor nuklir lainnya di seantero Jepang. Mereka kini telah menawarkan diri untuk berjibaku bersama Fukushima Fifty menjinakkan reaktor nuklir Fukushima.
Pemberitaan yang transparan dan tidak berlebihan
Saya merasa ada perbedaan pemberitaan media Jepang dan media asing termasuk Indonesia. Media Jepang memberikan informasi berdasarkan fakta yang ada, transparan dan tidak berlebihan.
Secara pribadi saya kecewa dengan beberapa pemberitaan di media Indonesia. Ketika saya bertelepon dengan Ibu saya, beliau kini sudah malas untuk menonton berita, karena hanya memberikan kepanikan. Seorang teman di Kyoto bahkan berkata bahwa ia terganggu dengan penayangan bencana di Jepang yang diiringi dengan lagu sedih dan memilukan, ia berkata
bencana bukanlah drama yang harus diiringi musik
Dan ternyata hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, di Amerika pun terjadi seperti ini. Berikut adalah contoh perbedaan pemberitaan antara media Jepang, NHK dengan media di US yang saya kutip dari Garr Reynolds blog,
NHK News
Huffington News
Satu hal lagi yang membuat saya kagum mengenai media Jepang. Ketika bencana terjadi, semua siaran televisi beralih ke pemberitaan. Pemberitaan tidak akan berhenti hingga situasi dirasa sudah normal. Dan satu hal lagi, pemberitaan ini sama sekali tidak diselingi iklan komersil. Artinya media Jepang tidak memanfaatkan momen untuk meraup keuntungan. Hal yang menjadi prioritas utama mereka adalah kebutuhan masyarakat akan informasi yang benar.
Pemberitaan yang valid itu penting bagi masyarakat. Pemberitaan yang jujur tanpa dilebih-lebihkan dapat menjadikan masyarakat lebih tenang dalam menghadapi bencana. Bencana bukanlah hal yang pantas menjadi sarana propaganda, sarana rating televisi atau apapun itu. Media massa dunia harus belajar pada media massa Jepang.
– Be blessed –
+++++
Gimana koment agan2...
Semoga rakyat Indonesia bisa belajar dari budaya peradaban maju rakyat jepang ketika terkena bencana...bukan jarah menjarah brutal..

Diubah oleh mendoan76 03-10-2018 00:00


tien212700 memberi reputasi
2
2.4K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan