04.15 WIB setiap harinya selalu mendapatkan kecupan hangat sang istri untuk shalat subuh, selepas shalat dan berkemas ane anterin bini ane ke tempat kerja kira – kira pukul 05.15 WIB, sesampai di tempat kerja bini kira – kira 06.15 WIB ane gas lagi balik langsung ke tempat kerja ane, kebetulan ane adalah seorang tenaga kependidikan yang ngurusin masalah pendataan siswa SMA di siang hari (13.00 – 17.00 WIB) sedangkan di pagi hari (07.15 – 12.15 WIB) jadwal ane adalah membagikan pengetahuan yang ane miliki kepada peserta didik tingkat SMP, sedangkan pada pukul 14.55 WIB ane harus sudah ada di depan gerbang tempat kerja bini ane (ngejemput), ane anter pulang lalu ane balik lagi ke tempat kerja ane buat nerusin pekerjaan ane, di samping itu ane juga masih ngampus (17.00 - 20.30 WIB) yang kebetulan baru masuk ke semester III (tiga) pada tahun ini, padahal umur ane udah cukup dibilang TUWIR hehehe.


Istri sama teman dan juga keluarga selalu bilang, ayo kejar S1 nya siapa tahu ada rejeki jadi PNS, padahal ane gak pernah mimpi pengen jadi PNS takut seperti mereka Cuma nimbun utang di bank. Eh… koq curhat yah? Hhehe ini nih gan, pengen tahu lebih tentang ane nyok disimak tulisannya…

Pasca ditinggal pergi mendiang istri pertama, setelah enam bulan sang pencipta mengirimkan kembali pendamping hidup untuk nemenin ane, bantuin ane, bersandar ane, tempat curhat ane, dan pastinya tempat ane mendulang pahala, dan Alhamdulillah, kini tengah hamil di usia 8 (delapan) bulan (mohon doanya ya gansis biar sehat selalu yang di kandung sama yang mengandungnya), menjadi seorang ayah tentunya bukan hal yang sulit, karena cukup punya anak, para laki – laki sudah bisa menjadi seorang ayah, namun pada praktikumnya tidak semudah yang diekspektasikan (bener gak nulisnya?) Istri ane anak ke 3 dari 4 bersaudara, sementara mertua laki – laki ane udah gak ada, tinggallah si ibu mertua yang kini menjanda, dua kakak satu perempuan dan satu laki – laki istri ane sudah berkeluarga semuanya, tinggallah satu adik dari istri yang masih sekolah yang kini tengah sibuk mempersiapkan UNBK karena sudah kelas XII (dua belas).



Disini ane tidak hanya menjadi ayah dari anak ane pribadi, namun menjadi suami dari istri dan mertua ane juga ayah dari adik ipar ane, dari mulai menyiapkan strategi supaya tidak kehabisan bekal sampai dengan menyiapkan administrasi untuk biaya sekolah dan biaya sehari – hari ane, sampai dengan urusan pendidikan seumur hidup baik adik atau istri ane di rumah.

Memiliki profesi sebagai tenaga pendidik harus benar – benar mampu mengendalikan segalanya, ane yang dulu hanya seorang kuli di tempat rental komputer (2006 – 2008) harus hijrah menjadi seorang yang kerap dipanggil bapak guru, panggilan itu pertama kali sangatlah asing di telinga tapi kini panggilan itu tidak hanya disebutkan di sekolah, namun di lingkungan masyarakatpun sering memanggil ane dengan sebutan itu.




Lalu apa sih yang merasa ane sesuatu banget sehingga bagian ini dimuat disini? Gini gansis, di sekolah ane tidak hanya dikenal dengan sebutan bapak guru saja, tetapi disebut juga sebagai bapak kasep (bapak tampan) wkwkwkwk, mengapa demikian, konon anak – anak merasa ane selalu dandan dengan style yang cocok mereka lihat, tapi aslinya juga emang tampan sih ane gansis wkwkwkwk. Selama hampir 10 tahun di sekolah, ane mendapatkan dua buah hadiah dalam penyelenggaraan guru ter di sekolah yang diselenggarakan oleh anak OSIS. Yang pertama guru terlucu dan yang kedua guru terganteng wkwkwkwk.

Semenjak pulang belajar dari Kampung Inggris, ane serasa mendapatkan hidayah dan inayah, banyak tamparan – tamparan keras yang ane dapat dari sana, dari mulai cara berpikir, tingkah laku dan juga kebiasaan.


Biasanya sebelum kelas di mulai para mentor memberikan inspiring story dan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan psikologis kita, nah dari sanalah ane dapatin bocoran beberapa tutor yang secara langsung memberikan tantangan buat ane supaya memiliki hidup yang lebih baik. Di kampung halaman ane memiliki peran penting bagi masayarakat sekitar (sekarang tinggal di tempat istri, jarak dari kampung ke tempat istri lumayan sekitar 4 kiloan). Siapa mereka yang ane berikan motivasi? Anak usia SD kelas 5 – 6 SMP, dan SMA, biasanya kami selalu mengadakan belajar bersama saat setelah mereka selesai mengaji, kegiatan ini dilaksanakan setiap hari, yang belajar pun dari mulai ponakan ane sampai dengan anak tetangga, yang semuanya mereka ane sayangi. Sebelum belajar biasanya ane kasih cerita yang mengandung makna untuk menyemengati mereka dan sesudah belajar biaasanya ane ajak mereka untuk bermain game.



Sudahkah ada yang berhasil gan dimotivasi? Sejauh ini mereka memiliki prilaku yang baik terhadap orang tua dan saling menyayangi terhadap teman, juga cenderung lebih banyak waktu untuk belajar disbanding bermain, namun saat ini ane masih tinggal bareng istri sehingga kegiatan tersebut hanya sesekali ane lakuin, tapi alhamdulilah sudah ada yang mau gantiin ane untuk dampingi belajar mereka.