annisa2019Avatar border
TS
annisa2019
Sepi Penumpang, Kereta Bandara Dikritik ... Kemahalan? Yaa naik DAMRI aja!
Sepi Penumpang, Kereta Bandara Dikritik oleh Penggagas
28/09/2018, 14:52 WIB


 Suasana dalam gerbong Kereta Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun BNI City menuju ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (14/9/2018)(KOMPAS.com/ Putri Syifa Nurfadilah) 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta bandara relasi Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta dianggap belum sesuai ekspektasi. Hal ini terlihat dari sepinya penumpang yang menggunakan jasa angkutan tersebut. Hal senada juga dirasakan mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Edy Haryoto, yang memprakarsai kereta bandara kala itu. Edy mengatakan, ada beberapa hal yang tak sesuai ekspektasinya saat menelurkan ide itu. Salah satunya soal okupansi penumpang yang jauh dari target. 

"Beberapa hari lalu dapat kiriman kliping berita luar negeri, disebutkan KA Bandarahanya okupansi 40 persen" ujar Edy di kantor pusat Railink Jakarta, Jumat (28/9/2018). "Saya kan merasa disalahi, belum mencapai target," lanjut dia. Edy memakluminya karena kereta bandara baru berjalan delapan bulan. Ia mengatakan, saat baru mulai disampaikan idenya pada 2002, ia membayangkan ada stasiun yang terintegrasi langsung dengan terminal-terminal di bandara. 

Sehingga penumpang kereta bandara merupakan orang-orang yang sudah pasti akan beraktivitas di bandara untuk bepergian ke tempat lain. Dengan demikian, proses check in juga bisa dilakukan di stasiun kereta bandara. "Di sini sudah bicara dengan groundhandling sehingga bagasi sudah diurus. Jadi udah on board. Itu yang belum terjadi," kata Edy. Namun, yang terjadi saat ini kereta bandara berakhir di area terpisah dengan terminal di bandara. Penumpang harus naik laigi sky train untuk sampai ke terminal yang dituju. 

"Setelah itu masih harus seret koper. Terminl III digebukin karena terlalu jauh," lanjut dia. Saat dirinya masih menjadi Dirut KAI saat itu, Edy. membayangkan kereta bandara merupakan suatu moda khusus. Karena itu ia mengatur agar jalurnya tak mengganggu relasi kereta reguler. 

Kereta tersebut spesial, sehingga rutenya menjauh dari stasiun-stasiun di sekitar bandara, seperti Tangerang. Faktnya, cukup banyak pengguna kereta bandara tujuannya menuju bandara Soekarno-Hatta. Sebagian memanfaatkan kereta tersebut menuju stasiun yang dilintasi kereta tersebut, yakni Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, dan Stasiun Batu Ceper. Persoalan lainnya adalah letaknya yang dianggap kurang strategis. Edy mengaku sedikit kebingungan untuk aksses masuk stasiun. 

Letaknya juga agak tersembunyi di bawah kolong terminal jalan Jenderal Sudirman. Hal ini membuat stasiun tersebut sulit dijangkau dengan kendaraan umum karena letaknya agak jauh dari terminal Trans Jakarta. "Tapi kalau nanti udah jadi satu, sentralized, ada MRT, insya Allah akan jauh lebih baik," kata Edy. Edy mengatakaan, kritiknya tersebut bukan berarti menyalahkan apa yang telah dilakukan Railink. 

Ia yakin hal-hal tersebut masih bisa diperbaiki ke depannya. Edy juga telah menyurati Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mempertanyakan sebenarnya status kereta bandara adalah murni angkutan ke bandara atau komuter. Pasalnya, ia merasa keberadaaannya kini menggeser peran komuter karena penumpang yang ke arah Duri atau Batu Ceper lebih memilih naik kereta bandara ketimbang Commuter Line. "Ya tidak apa-apa sih, daripada tidak nambah penumpangnya," kata Edy.

https://ekonomi.kompas.com/read/2018...oleh-penggagas


Aktivitas penumpang saat berada di Stasiun BNI City, Sudiman, Jakarta (8/1/2018). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi nama dari salah satu stasiun kereta bandara Soekarno-Hatta yakni, Stasiun BNI City yang terletak di kawasan Sudiman, Jakarta.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) 

Masih soal harga 
18/09/2018, 05:46 WIB



Dian (27), salah seorang pengguna kereta Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (14/9/2018), mengungkapkan bahwa kereta ini membantunya lebih cepat sampai ke Bandara Soekarno-Hatta dengan tenang. Hal itu karena beberapa faktor yakni kebetulan Stasiun BNI City dekat dari kantornya yang juga berada di daerah Sudirman, kemudian dia takut terlambat naik ke pesawat karena sudah lumayan telat untuk check in. 

Perempuan yang akan bertolak ke Palembang ini mengaku dirinya pertama kali naik kereta Bandara Soekarno-Hatta. "Biasanya saya naik Damri, cuma karena takut telat, jadi ya naik ini (kereta bandara)," ujar Dian. 

Dian menyayangkan betapa sepinya kondisi di stasiun. Terlihat jelas kekosongan, apalagi Stasiun BNI City ini dibangun cukup luas. Dian tak menampik, jika memang bukan karena waktu yang terbatas dirinya mungkin akan naik Damri. Tak jauh beda jika dia berangkat dari rumahnya yang terletak di Kebon Jeruk, pun tidak akan memakai kereta bandara ini untuk sampai di Bandara Soekarno-Hatta. 

"Baru pertama, kaget juga sih. Kok masih sepi ya, padahal kemarin pas peresmian heboh banget," tuturnya. Bagi dirinya tiket seharga Rp 70.000 tidak menjadi masalah. Namun, mungkin berbeda dengan orang lain. Dian mengungkapkan, mungkin soal harga bisa memengaruhi minat beli masyarakat untuk menjajal kereta ini. "Kemarin pas pertama heboh kayaknya rame, harganya juga Rp 35.000. 

Mungkin pas udah naik ke Rp 70.000 pada mikir juga kayaknya," ucap Dian. Tak jauh berbeda dengan Dian, Fajar (37) yang merupakan penumpang kereta bandara pun mengungkapkan bahwa dirinya tidak keberatan dengan tiket yang dibandrol Rp 70.000 sekali jalan dari Stasiun BNI City ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. "Saya melihat kereta bandara ini cukup bagus ya dari segi fasilitas, sudah nyaman dan enak juga. 

Penumpang juga tidak perlu berebut," tutur Fajar kepada Kompas.com, Jumat (14/9/2018). Menurut dia, harga Rp 70.000 sudah sangat sepadan dengan fasilitas yang bisa didapat. Dibandingkan dengan moda transportasi yang lain misalnya taksi. 

"Masyarakat juga rasanya bisa menilai, kalau ada harga ya pasti ada kualitas," ujarnya. Berbeda dengan Dian dan Fajar, Riska (24) masih mempersoalkan harga tiket yang menurutnya berlum terjangkau. Dia berpendapat, mungkin bagi sebagian kalangan harga tiket ini memang murah tapi sebagian lain tidak. 

"Menurut saya kalau kereta pengin lebih ramai mungkin (harga) bisa lebih murah lagi walaupun memang fasilitasnya nyaman dan enak. Diskonnya bisa diperbanyak. Karena mungkin tidak semua orang mau naik dengan harga segitu," ucapnya. 

Perempuan yang baru menyelesaikan studinya di Jakarta ini berpendapat, pemerintah juga harusnya bisa menyediakan akses informasi yang memadai mengenai kereta bandara ini. Terlebih lagi, masyarakat pun akan semakin senang jika moda transportasi ini bisa mereka jajal jika banyak promo yang diberikan. Kereta Api Bandara tiba di Stasiun BNI City, Sudiman, Jakarta (8/1/2018). 

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi nama dari salah satu stasiun kereta bandara Soekarno-Hatta yakni, Stasiun BNI City yang terletak di kawasan Sudiman, Jakarta.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) Masih banyak evaluasi Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Republik Indonesia (DPR RI) Muhidin Mohammad Said menyarankan agar moda transportasi yang menuju dan dari stasiun untuk kereta bandara dikoneksikan dengan trasnportasi umum. Muhidin menjelaskan, tidak efektifnya perpindahan moda ini jadi masalah yang dipikirkan oleh masyarakat.

"Kalau dari stasiun ke rumah mereka kan harus pindah lagi pakai taksi, nah disini kadang masyakatkan tidak mau repot. Namun, hal itu bisa diakali dengan disediakan transportasi untuk ke feeder tertentu yang dekat dengan tujuan wilayahnya," ujar Muhidin. Pemerintah memang wajib menyedian sarana transportasi massa yang aman, nyaman dan tentu dapat dijangkau oleh masyarakat. 

Menurut Muhidin juga yang menyebabkan kereta ini sepi peminat karena biayanya tidak seimbang. "Mereka kan turun dari stasiun mesti naik taksi lagi, nah inikan tetap saja nambah biaya. Makanya, salah satunya sediakan transportasi lanjutan yang murah," ujar Muhidin. Baca juga: Jokowi Resmikan Pengoperasian Kereta Bandara Internasional Minangkabau Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri yang dikutip dari cuitannya di Twitter, Rabu (10/9/2018), memperlihatkan keadaan sepinya gerbong kereta bandara saat dirinya menjadi penumpang. Dalam cuitannya itu, Faisal menuliskan harapannya untuk Railink yang tengah berjuang untuk menggaet penumpang saat ini. 

Dia mengatakan semoga kerugian karena sepinya penumpang ini bisa ditekan lewat iklan yang dipasang pada monitor gerbong kereta. "Hingga kini KA Bandara masih sangat sepi penumpang. Semoga kerugiannya bisa ditekan dengan taburan iklan di dalam KA, termasuk lewat layar TV," tutur Faisal. Sementara itu, pengamat transportasi yang juga dosen di Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno mengatakan, sepinya kereta bandara ini turut dipengaruhi oleh akses yang kurang mendukung ke Stasiun BNI City. 

"Akan bertambah jika akses berangkat dan turun di Stasiun Manggarai yang saat ini kan masih dalam pengembangan," ujar Djoko. Selain itu, terbatasnya informasi kepada khalayak pun jadi penyebab lainnya. Mestinya ada informasi yang masif di bandara agar masyarakat dapat mengakses kereta bandara. 

"Di setiap gerbang keluar dari Bandara Soekarno-Hatta belum ada satupun informasi menuju pilihan ke moda kereta bandara," tutur Djoko. Dia menambahkan, untuk memaksimalkan okupansi penyerapan penumpang kereta bandara maka harus menunggu hingga pengembangan Stasiun Manggarai dapat selesai. 

Selain itu, ada lintas potensi pula yang bisa dikembangkan nantinya. Djoko saat ini lebih menekankan agar informasi mengenai kereta bandara mudah diakses dan didapatkan oleh masyarakat dan tentunya bisa menyasar semua kalangan. Informasi mengenai keberadaan kereta bandara di tiap gerbang keluar harus ada. Sehingga masyarakat pun semakin banyak yang tahu pilihan moda lanjutan transportasi tentang kereta bandara ini. 

Perihal harga, Djoko mengatakan harusnya Rp 70.000 per tiket sekali jalan itu sudah layak. Karena jika lebih murah maka akan bersaing dengan Damri nantinya. "Harga tiket sudah sama dengan kereta bandara di Kuala Lumpur," tutur Djoko. Suasana dalam gerbong Kereta Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun BNI City menuju ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (14/9/2018)(KOMPAS.com/ Putri Syifa Nurfadilah) Gaet penumpang lewat promo Melihat hal ini, Diah tak menampik okupansi kereta bandara memang belum maksimal. Jika melihat sejarah keberadaan kereta bandara di Kualanamu, Medan saja butuh waktu 5 tahun untuk mencapai tingkat okupansi paling tinggi 45 persen.

 "Histori di Medan ada kereta bandara itu tahun 2013, sekarang tahun 2018 berarti sekitar 5 tahun lalu. Sedangkan pasar baru terbentuk 45-50 persen. Namun, keadaan di Medan dan Jakarta kan beda juga," ujar Diah. Dia menjelaskan, untuk operasi kereta bandara mobilisasi penumpang pesawat mestinya 10 juta per tahun. Sedangkan, di Medan sendiri penumpang pesawat baru 8-8,5 juta per tahun. Membandingkan dengan Jakarta yang sudah 60 juta per tahun, Diah optimistis perkembangan di Jakarta akan lebih cepat dari pada di Medan. 

"Jakarta sudah 60 juta. Harusnya optimis kalau di Jakarta naiknya akan lebih cepat dari pada di Medan," tutur Diah. Baca juga: Perseteruan KRL Vs KA Bandara yang Belum Tentu Usai dalam Waktu Dekat Mengenai proyeksi berapa lama kereta bandara ini bisa mendapat tempat di hati masyarakat, Diah mengatakan pihaknya belum bisa memastikan. 

Railink ingin melihat perkembangan hingga akhir tahun ini yang menginginkan okupansi penumpang bisa 40 persen. Menuju hal itu, kini Railink tengah menyiapkan berbagai macam promosi untuk menggaet penumpang lebih banyak, diantaranya diskon pemesanan secara grup, diskon pembelian tiket akumulasi dalam 1 bulan, diskon jika membayar dengan Klik BCA, diskon jika menjadi nasabah BRI Prioritas (khusus di Medan), serta diskon menginap 15 persen di hotel tertentu bagi pemegang tiket kereta bandara.



https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/18/054600426/kereta-bandara-masih-sepi-penumpang-mau-sampai-kapan


---------------------------------------

Biaya operasional dan modal awalnya cukup mahal. Makanya biaya perunit jadi mahal. Akibatnya harga jual jasa angkutan KA bandara itupun jadi mahal.
0
5.1K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan