Kaskus

News

everesthomeAvatar border
TS
everesthome
Ijtimak Ulama di Balik Kegagalan Prabowo Menggaet Yenny Wahid
Priska Sari Pratiwi, CNN Indonesia | Jumat, 28/09/2018 07:36 WIB 

Ijtimak Ulama di Balik Kegagalan Prabowo Menggaet Yenny Wahid

Jakarta, CNN Indonesia -- Prabowo Subianto gagal meraih dukungan dari salah satu tokoh Nahdlatul Ulama Yenny Wahid. Putri Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu pada Rabu (26/9), menyatakan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Dukungan ini sekaligus meruntuhkan klaim koalisi Prabowo bahwa Yenny masuk anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno.

Prabowo bukannya tanpa usaha. Tercatat beberapa kali dia bertemu dan berdiskusi dengan Yenny. Saat bertandang ke rumah mendiang Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Prabowo bahkan mengatakan merasa nyaman dengan NU. 

Gerilya Prabowo tak membuahkan hasil. Kegagalan merangkul Yenny dan keluarga Gus Dur itu menurut pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Firman Manan tak lepas dari keberadaan forum itjimak ulama. 

Hasil itjimak ulama beberapa waktu lalu telah menyatakan dukungan pada Prabowo-Sandi. Di forum itu Prabowo-Sandi juga menandatangani kontrak politik atau Pakta Integritas terkait sejumlah hal.

Salah satu poin Pakta Integritas itu adalah melakukan rehabilitasi dan menjamin kepulangan Rizieq Shihab yang kini masih berada di Arab Saudi.

Menurut Firman, ada perbedaan antara ulama yang bergabung dalam itjimak dengan ulama yang merepresentasikan NU. Perbedaan inilah yang menjadi faktor gagalnya dukungan NU tersebut.

"Termasuk perbedaan dalam ide dan gagasannya. Jadi ya logis jika kekuatan besar NU cenderung mendukung Jokowi-Ma'ruf," ujar Firman kepada CNNIndonesia.com.

Terlebih, lanjut Firman, Ma'ruf Amin pernah menjabat Rais Aam PBNU. Sementara dukungan para ulama yang berada dalam itjimak ulama dianggap tak mewakili kepentingan NU.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Rafif Pamenang Imawan meyakini keberadaan Yenny Wahid dapat berpengaruh signifikan dalam perolehan suara Jokowi-Ma'ruf. Sebab, menurut Rafif, Yenny mencerminkan ketokohan besar yang dibutuhkan dalam memengaruhi massa.

Yenny disebut Rafif mencerminkan Gus Dur. Sebaliknya, di kubu Prabowo, Rafif memandang tak ada sosok yang mencerminkan ketokohan besar.

Ia menilai forum itjimak ulama tak mencerminkan ketokohan kuat serupa Gus Dur maupun ulama NU lainnya.

Ijtimak ulama juga dinilai tak mencerminkan dukungan ormas dengan jumlah massa dan simpatisan besar seperti NU.

Rafif mengakui ada peran besar Rizieq Shihab dalam ijtimak ulama. Tetapi Rafif menyebut sosok Rizieq tak mencerminkan tokoh-tokoh besar lain, selain ormas FPI yang ia pimpin. Massa FPI pun disebut Rafif tak sebesar NU.

"Itjimak ulama ini tidak memberi dukungan yang signifikan karena orang di dalamnya tidak mencerminkan tokoh. Contoh Yenny ya mencerminkan Gus Dur, sementara Habib Rizieq ya mencerminkan FPI. Jadi ya itjimak ulama ini mewakili FPI bukan NU," terangnya.

Prabowo sebenarnya juga didukung oleh tokoh dari ormas besar Muhammadiyah, Dahnil Anzar. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu menjabat sebagai juru bicara tim pemenangan Prabowo-Sandi. Akan tetapi ketokohan Dahnil pun diragukan oleh Firman Manan.

Menurut Firman, sosok Dahnil 'hanya' mewakili tokoh muda Muhammadiyah, bukan level elite yang sangat dihormati.

Hal lain, kata Firman, Muhammadiyah selama ini cenderung mengambil jalan tengah dalam kontestasi politik di Indonesia.

"Tidak seolah-olah ada Dahnil, kemudian warga Muhammadiyah dukung Prabowo-Sandi. Dari waktu ke waktu pilihan politik Muhammadiyah tetap di tengah saja," katanya.

Sumber

Bisa jadi, justru peristiwa ijtimak itu membuat keluarga Gus Dur makin menjauh dari Prabowo.
Karena dari situ klihatan bahwa agama sengaja dijadikan bahan jualan demi kekuasaan. Dan ini bukan pertama kali di kubu wowo.
2
1.6K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan