SERUJAMBI.COM, Jambi – Akibat dari tidak mengantongi izin, gereja di RT 07, Kelurahan Kenali Besar, Disegel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Jambi bersama instansi terkait, Kamis (27/9/2018).

Pantauan Serujambi.com, aksi penyegelan sempat mendapatkan perlawanan dari para jemaat GMII Kanaan yang mayoritas kaum ibu-ibu.

“Pemerintah harus menyiapkan fasilitas ibadah di Kantor Walikota Jambi. Dan, harus menyiapkan 30 bus.” teriak salah seorang jemaat.

“Jika kami tidak mendapatkan keputusan sampai hari Minggu, maka segel akan kami buka untuk melakukan ibadah di gereja ini,” timpalnya lagi.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Jambi, Yan Ismar melalui Kabid PPNS Said Faizal membenarkan penyegelan tersebut. Ia mengatakan, bahwa hasil pertemuan ini akan dilaporkan kepada Walikota Jambi.

“Yang jelas pada hari ini pemerintah harus melakukan penyegelan karena sudah menjadi keputusan bersama di Lembaga Adat,” ujarnya.

Terpisah, Anggota DPRD Kota Jambi Fraksi Gerindra, Efron Purba menjelaskan, sejak tahun 2003 lalu jemaat gereja sudah berusaha mengurus perizinan. Namun, tidak pernah didukung oleh warga.

“Terkait keluhan jemaat akan coba disampaikan kepada Ketua DPRD Kota Jambi dan Walikota Jambi, agar kedepan menjadi perhatian pemerintah,” katanya.

Ditempat berbeda, pendeta GMI Kanaan, Ojan Tampubolon Merasa kecewa dengan hasil keputusan rapat secara sepihak karena pihak gereja tidak diundang. Jika pemerintah tetap menyegel, maka seluruh jemaat akan mendatangi Walikota Jambi menuntut keadilan.

“Pemerintah harus menyiapkan tempat untuk beribadah seluruh jemaat gereja yang disegel,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Jemaat GSJA, Sinaga, apabila permasalahan karena perizinan rumah ibadah, maka Pemerintah Daerah juga harus adil terhadap rumah ibadah lainnya (masjid) yang tidak memiliki perizinan.

Pihaknya setuju jika Gereja harus disegel, namun harus jelas sampai kapan atau jemaat harus ibadah dimana. Walikota Jambi harus bertanggung jawab atas tindakan penyegelan ini.(den)

sumber

Nasib