

TS
Aboeyy
5 Games yang Gagal Memainkan Emosi Pemain

Pada sebuah Corner Wifi.id di depan sebuah kampus, yang kebetulan Ane numpang jaringan Wifi di sana, terlihat beberapa mahasiswa yang sedang asyik dengan gawainya masing-masing. Tiba-tiba mereka riuh seperti sedang menyaksikan pertandingan sepak bola. Ada yang berteriak, mengumpat, dan sebagainya. Setelah Ane perhatikan, ternyata mereka sedang bermain sebuah game. Nah, kondisi seperti itulah yang Ane maksudkan sebagai salah satu contoh game yang mampu memainkan emosi pemain. Jika tidak, maka game itu Ane anggap sebagai game yang gagal.
Berdasarkan pengalaman Ane, setidaknya ada 5 games yang gagal, karena tidak bikin penasaran atau gregetan. Ke-5 games tersebut adalah sebagai berikut:
1. Helix Jump

Ada beberapa (varian) game yang mirip dengan Helix Jump (HJ), namun HJ yang Ane maksud di sini adalah yang dikembangkan oleh Voodoo. Game ini dapat melatih kecepatan tangan dalam menggeser/memutar rintangan, agar bola dapat jatuh sampai ke dasar, sehingga satu level dianggap komplit. Ada 37 rintangan yang harus dilewati. Jika bola menyentuh rintangan, maka bola akan terbakar, dan level dianggap failed.
Lalu, apa yang gagal dari game ini? Menurut Ane, hal yang fail adalah karena tingkat kesulitan setiap level tidak meningkat. Artinya, rasanya sama saja kesulitan antara level 1 dan level 1000, sehingga Ane tidak merasa punya tantangan dan kebanggaan ketika dapat mencapai level tertinggi. Ane sudah memainkan game ini hingga level 1200. Pemain seolah-olah mengulang-ulang level yang sama, hanya saja setiap level warnanya berbeda-beda. Jadi, Ane kira game ini akan semakin menarik jika setiap naik level, naik pula tingkat kesulitannya.
2. Hocus

Hocus adalah game 3D yang dikembangkan oleh Gamebra.in. Game ini melatih kecerdasan berpikir dengan mencari jalan dalam menggulir bola (kotak merah), agar sampai masuk ke lubang merah yang terletak pada sudut tertentu dari pipa 3D.
Menurut Ane, game ini mempunyai tingkat kesulitan yang semakin tinggi pada setiap levelnya. Karena itu, perlu usaha dan pemikiran yang relatif lama untuk dapat menyelesaikan setiap level.
Ane begitu bangga ketika berhasil menyelesaikan game ini hingga level 40. Sebuah perjuangan berat menurut Ane untuk dapat mencapai itu. Namun ketika akan men-Tap level 41 dari 100 level yang tersedia, ternyata tak bisa dibuka. “Anda harus membeli untuk memainkan level ini,” demikian notifikasi yang disampaikan sebagai alasannya.

Nah, di situlah letak kegagalannya menurut Ane. Sebab dari komentar user, kebanyakan mereka ogah untuk membeli level tersebut. Ini berarti, pengembang gagal untuk membikin pemain penasaran dan lantas membelinya.
3. Will It Crush

Will It Crush adalah game bergenre simulasi yang dikembangkan oleh Voodoo. Dalam deskripsinya, game ini dikatakan sebagai “Game Penganggur”. Yah benar, game ini tidak menuntut skill dan keterampilan pemain, tapi cukup diam, sehingga pemain boleh dikatakan sebagai penganggur.
Dua buah roda pemecah kristal akan terus berputar otomatis, dan menghasilkan kristal kecil, untuk menambah poin selain poin bonus. Nah poin itu nantinya bisa ditukar oleh pemain dengan “Kecepatan Roda”, “Kekuatan Putaran Roda”, “Jumlah Gerigi Roda”, dan sebagainya.
Jadi pemain cuma santai, dan game terus berputar tanpa ada istilah Game Over, sehingga game ini kurang greget saat dimainkan. Hal inilah yang membuat game ini menjadi gagal menurut Ane. Alangkah bagusnya jika game ini bisa Game Over, misalnya karena pemain melakukan kesalahan atau kurang teliti, sehingga pemain jadi berpikir serius dalam memainkannya.
4. Chicken Scream

“Teriakan Ayam”, begitulah terjemahan harfiah dari game yang dikembangkan oleh Perfect Tap ini. Pemain mengendalikan ayam dengan suara-suara tertentu yang mirip ayam, agar ayam itu mau berjalan dan mengambil koin emas. Namun rintangan berupa sungai harus dilalui. Agar ayam bisa terbang, pemain harus bisa mengeluarkan bunyi yang membuat ayam terkejut dan terbang.
Entah karena Ane yang tidak bisa memainkannya, sehingga Ane selalu gagal melewati setiap rintangan, sehingga game ini Ane sebut sebagai game yang gagal, dan tidak membuat Ane penasaran untuk terus mencoba.
5. Chess Free

Chess Free game besutan AI Factory Limited ini adalah permainan catur yang menurut Ane terlalu gagal, dengan alasan:
a. Tampilan grafik yang terlalu sederhana (tidak real seperti catur beneran).
b. Game terlalu mudah dan tak ada level Master, Grand Master, dan sebagainya ketika bermain single (melawan mesin).
Game ini mah cocoknya buat anak-anak yang baru belajar catur.
***
Itulah 5 games Android yang gagal memainkan emosi versi Ane. Lalu game apa yang sangat fail menurut GanSis?
***
Diolah berdasarkan pengalaman sendiri. Foto-foto hasil screenshoot sendiri.
Diubah oleh Aboeyy 28-09-2018 17:02
1
705
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan