Introduction

Ketika kenyataan berkata sebaliknya. . . Seperti inilah ungkapan yang bisa dikatakan kepada apa yang menimpa kepada judul-judul game yang saya akan sebutkan dibawah. Meskipun kita semua (harusnya) tahu bahwa membuat sebuah game saja sudah cukup rumit (desain, finansial, manajemen projek, marketing). Namun, pengembang game dari game-game ini tidak mengerti apa yang diinginkan oleh konsumen (gamer / fans / pengamat) sehingga yang harusnya bisa mendapat sedikit kesempurnaan / kepuasan saat memainkan game tersebut, menjadi teralihkan karena lebih banyak sisi negatifnya. 

Pada artikel kali ini, saya akan fokus kepada game AAA yang rilis beberapa waktu belakangan (sekitar 2017-2018). Alasannya, karena saya benar-benar mengikuti berita game untuk beberapa tahun belakangan ini dan game ini sempat dibicarakan banyak komunitas di berbagai negara karena mengalami "flop". Mungkin ada beberapa judul game yang punya kendala yang sama tetapi tidak disebutkan disini (tetapi TS sudah memilih yang paling relevan dengan "fail" sesuai topik sayembara bulan ini).

Berikut adalah list yang bisa saya rangkum tentang beberapa game AAA yang mengalami "fail" periode tahun 2017-2018.















Game ini cukup dinanti oleh penggemar seri Mass Effect. Mengingat, sekuel sebelumnya yaitu Mass Effect 3 tidak terlalu "bagus", Andromeda benar-benar diharapkan akan melepas dahaga dari fans diehard seri ini. Kalau dibandingkan bertahun-tahun yang lalu, Mass Effect 1 dan 2 cukup dibilang "sempurna" karena dari beberapa aspek (cerita, jumlah playable character, animation (( movement, facial animation, action )) , romance feature, gameplay) bisa dibilang merupakan implementasi yang baik sehingga para pemain merasa worth it untuk menjadi fans Mass Effect. 



Sayangnya, Mass Effect Andromeda mengalami "fail" sejak mula rilis awal. Begitu banyak kekecewaan yang ditampilkan pada game ini. Beberapa yang saya saksikan sendiri pada rilis awal (dan memang cukup mengecewakan), adalah beberapa faktor yaitu  :

• Gameplay nya lumayan Buggy (memiliki bug, error, glitch, etc)
  
• Facial animation nya (Protagonis / NPC) ada separuh (bahkan lebih) yang tidak sempurna
  
• Running / walk animation dari protagonis "sangat lucu "
  
• Dialog antar karakter / NPC terlihat agak canggung
  
• Game open-world , tetapi terasa lack of content. Side quest dan main story nya pun terasa tidak spesial dibandingkan prekuelnya
  
• Apalagi game ini di masa millenium sekarang, terasa effortnya tidak maksimal dibandingkan harga dan kualitas di game sebelumnya
  
• Bahkan texturing dan lighting pada model protagonist terlihat tidak lebih mengesankan (dibandingkan prekuelnya) 
  

Memang, game ini punya cerita yang cukup panjang sehingga butuh cukup waktu untuk menyelesaikannya, which is good. Juga menawarkan " petualangan galaxy " yang berbeda dibandingkan seri sebelumnya. Namun, itu tidak cukup baik untuk dibilang game ini berhasil menghasilkan produk yang berkualitas. Game ini pun sempat mendapatkan patch update untuk perbaikan diberbagai aspek dalam game, tapi faktanya kualitas perbaikannya (ada sih update di fitur animationnya yang terlihat lebih baik, namun) tidak dapat memperbaiki first impression dari game ini. Nyatanya pun, banyak fans yang kecewa. Harga yang ditawarkan pun sekitar 50USD atau sekitar 750 ribu IDR (edisi standard), which is tidak terlalu worth it.

 










Hmmmmm. . . Apa saya mesti menjelaskan cerita fail pada game ini ? 
Game Metal Gear sendiri merupakan sebuah serial /franchise terkenal di era Hideo Kojima masih menjabat menjadi Director. Para fans pun otomatis menjadi fans dari Hideo Kojima. Setelah Kojima "ditendang", Konami menggarap Metal Gear tanpa Kojima dan menghasilkan : Metal Gear Survive. Saat teaser diluncurkan (trailer), saya sendiri pun agak tertawa melihat gameplay yang ditunjukkan. Memang, kalau soal visual sih masih ok (dari era MGS V). Cuma, fitur lainnya seperti gameplay, UI, ada MICROTRANSACTION, serta pemakaian ulang asset tanpa adanya "konten" baru , benar-benar membuat saya tidak habis pikir. 
Saya sendiri facepalming saat melihat gameplay di masa rilis awalnya. Seperti bermain game berbeda (semacam tower defense ? tapi versi TPS + zombie), tetapi dengan judul Metal Gear. Lebih lucunya lagi, kalian harus BAYAR DLC TAMBAHAN untuk mendapatkan slot tambahan untuk membuat karakter baru . Jadi benar-benar terlihat bahwa Konami begitu " fail " dengan merilis game ini , dan mereka tidak ada apa-apanya tanpa ada kerja keras dari tim Hideo Kojima. Btw, kalau kalian ingin mencoba game ini, saya sarankan untuk jangan mencoba. 











Well,  saya tidak tahu kabar tentang game 2k18 sampai beberapa minggu yang lalu. Padahal saya pikir game " sports '' bakal aman dari kegagalan (lihat saja Fifa, PES, atau UFC). Ternyata, game ini begitu "dibenci" saking memicu kemarahan dari fans game NBA / bola basket. Kabarnya, game ini sangat menggunakan paham P2W (Pay to Win). Detilnya, kalian harus membayar untuk meningkatkan status karakter , atau meninggikan persentase kesempatan dalam permainan. Seperti, jika kalian punya tim dengan kemampuan 3 Point shoot sebesar 50%, kalian bisa meningkatkan stats dengan MEMBAYAR menggunakan uang sungguhan. Tidak itu saja, micro-transaction terlihat juga di berbagai fitur game ini. Padahal, harga game ini cukup dibilang sangat tinggi, yaitu sekitar 60USD atau sekitar 865 ribu IDR. Konyol sekali dengan harga game seperti itu, masih diselipkan micro-transaction YANG MEMPENGARUHIkompetisi game. Apalagi game ini berorientasi kepada multiplayer game. Bisa kalian bayangkan sendiri. Kalian bisa lihat faktanya di halaman steam, atau berbagai review game, bahwa para fans game ini sangatlah kecewa dengan game ini.












Untuk yang satu ini , saya sebagai penulis / TS benar-benar kecewa. Game ini SANGAT FAIL . Kalian nggak perlu penasaran untuk mencoba (mungkin, kalau kalian main pakai PS4 akan terasa lebih baik (sedikit) ). Saya sendiri fans dari game Dynasty Warriors, benar-benar menantikan akan game ini. Pada saat diperlihatkan teaser di tahun lalu pada convention game di Hong Kong, saya benar-benar terkesima akan visual dan gameplay yang diperlihatkan karena sepertinya terlihat ada "kemajuan" setelah beberapa tahun dari Dynasty Warriors 8. Sayangnya, trailer kadang menipu. Saya menyaksikan via streaming saat game ini diperlihatkan di hari rilis awal. Di 10 menit pertama, saya masih excited menonton gameplay dari game ini. Setelah itu, entah kenapa saya menyadari beberapa hal yang terlihat aneh. Setelah beberapa hari melihat gameplay Dynasty Warriors 9, ternyata game ini tidak begitu baik. Hal yang saya perhatikan pada game ini (versi PC) :

• Very bad craftmanship. Entahlah, Dynasty Warriors 8 terlihat lebih baik dibandingkan ini.
  
• DLC paid stuff. Jadi, game nya sengaja dibuat (kosong) supaya kalian beli DLC tambahan sehingga gamenya terasa lebih "berisi".
  
• Ada kendala FPS pada port PC dan sampai sekarang tidak diperbaiki (dan isunya bukan untuk port PC saja, melainkan di semua port.
  
• Kalau kalian perhatikan, ketika menggerakkan hero dari satu titik ke titik lain, kalian mungkin menyadari bahwa medan perang di Dynasty Warriors 9 ini terlihat sangat hambar.
  
• User interface design nya juga terlihat nggak pas
  
• Penerapan open-world gameplay yang terlihat sangat clunky  
  

Entah apabila pengalaman yang dirasakan jika bermain di PS4 akan lebih baik (isunya seperti itu). Tapi, saya tidak begitu yakin bahwa ada perbedaan yang signifikan selain kontrol gerakan yang lebih enak (karena pakai PS controller).














Dan, inilah list nomer 1 game ter-failversi saya. Mungkin kalian ada yang setuju ada yang tidak. Biar saya bantu menjelaskan kenapa saya menaruh Starwars Battlefront II sebagai game fail.
Star Wars Battlefront II pernah digadang-gadang akan menjadi GOTY tahun ini. Ini bermula saat penampilan teaser gameplay yang terasa sangat memukau. Kalau bicara soal grafis / visual, ya game ini begitu menakjubkan. Saya sempat menonton streaming game ini secara berkala, dan memang kalau kalian saksikan dengan versi 1080p 60 FPS, game ini benar-benar diluar benak anda. 




Berhenti sampai disana jika kalian merasa ingin menjadi main Star Wars Battlefront II. Sekarang saya akan paparkan berbagai nilai minus dari game ini. Dan, jika kalian mengikuti berita game pasti kalian akan sepakat. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang kegagalan game inii :

• Kekecewaan awal pada tidak adanya campaign / story mode. Memang, setelah konsumen menyarankan supaya ada tambahan mode campaign, mereka memang mendengarkan. Tetapi, story mode nya terasa singkat dan hambar.
  
• Grinding nya keterlaluan. Singkatnya, progress game dibuat lamban supaya kalian DIHARUSKAN bermain sangat lama untuk mendapatkan upgrade / equipment yang kalian inginkan.
  
• P2W Lootbox. Hal ini yang paling mencuat diantara aspek negatif yang ada pada game ini. Micro-transaction / Gambling (berjudi) menjadi topik yang hangat setelah kejadian pada Star Wars Battlefront II.
  
• Harga game 60USD, tapi kalian "nggak dapet semua". Mau dapat semua ? harganya 2000 USD++ atau sekitar 288 juta IDR (skin, equipment, lootbox, additional character, etc).
  
• Electronic Arts.
  

Sangat disayangkan memang, padahal fans dari film Star Wars sendiri sudah begitu massive jumlahnya. Belum lagi ditambahkan dengan fans dari game Star Wars sendiri. Praktek bisnis pada game ini sangat mengecewakan banyak pihak secara internasional. Bahkan, Star Wars Battlefront II menjadi contoh (buruk) bagaimana sebuah game seharusnya dibuat. Apalagi, ini adalah game Multiplayer, bayangkan dengan bisnis P2W seperti ini akan jadi bagaimana kompetisi secara online.



Demikian artikel berakhir sampai disini. Apa kalian sepakat dengan daftar yang saya tuliskan ? Semoga tulisan ini bisa menghibur dan menginspirasi kalian dalam memilih game apa yang akan kalian mainkan. Harap diingat bahwa artikel sudah mengalami proses riset dan sunting, juga melalui proses pengecekan supaya tidak mengalami repost. Berikan komentar kalian dibawah apabila kalian punya opini atau saran. Terima kasih.






































sumber : pengamatan pribadi
data : Steam, Metacritic, Google
penulis : Adios (TS) | mix.com/adios