Sebelum ane cerita tentang seseorang ini, ane mau curhat sedikit. Jujur event Kaskus Kreator yang kali ini bikin ane mikir keras. Temanya simple sih #AslinyaLo, bisa cerita tentang diri sendiri atau orang di sekitar kita. Tapi sebagai anak yang introvert dan kurang gaul ane cukup kelimpungan. Mau cerita tentang teman ngga ada yang akrab banget, mau ceritain diri sendiri juga ngga PD apalagi narsis. Akhirnya setelah pertimbangan yang cukup lama, ane memutuskan untuk nulis tentang orang ini aja deh. Enjoy gan~ (Oh iya, ini bukan fiksi loh)
Quote:
"Quiet Girl with Loudest Minds"
Aku mengenalnya sudah cukup lama, ya hanya mengenal namanya tapi tidak dengan hal-hal mendalam tentangnya. Seperti minatnya, cita-citanya atau bagaimana tujuan hidupnya kelak. Aku baru benar-benar mengenal tentangnya sekitar 4 tahun lalu. Tentu saja saat itu gadis ini sudah masuk fase usia dewasa muda, dia tidak lagi di fase usia gadis kecil atau gadis remaja yang banyak orang sebut “masa alay”.Lagipula gadis itu tidak terlihat “alay”, malah agak berbeda dibanding gadis lainnya bagiku.
Berbeda? Ah ya, berbeda disini bukannya ia menderita suatu penyakit atau memiliki kelainan fisik. Ia gadis yang sehat dan terlahir dengan anggota tubuh sempurna. Hanya saja, jika dibandingkan dengan gadis lain yang cenderung ceria dan asik berteman sana sini di usianya yang saat itu masih remaja, maka gadis ini cenderung pasif. Ia lebih suka menyendiri di sudut kelas, membaca sebuah novel di tangannya dibandingkan harus “haha hihi”bersama temannya yang lain.
Anti sosial kah? Tidak, ia tetap berteman dengan teman sekelasnya. Hanya saja jika bisa memilih, ia lebih suka menyendiri. Ia senang berkumpul dengan temannya, namun ia lebih suka menjadi pendengar saja. Dari sekian banyak momen berkumpul, mungkin bisa dihitung berapa kali ia mengeluarkan suaranya untuk ikut dalam percakapan. Ia sangat pendiam. Aku pikir ia pantas dinobatkan sebagai gadis paling pendiam, “The Quiet Girl”rasanya keren.
Kehidupan gadis ini sangat biasa, aku sedikit kebingungan mencari-cari apa yang menarik dari dirinya selain sifat pendiamnya itu. Kehidupannya sangat biasa, sepanjang aku mengenalnya, ia hidup benar-benar sesuai keinginan banyak orang pada umumnya. Tumbuh dengan baik, bersekolah dengan baik, nilai pelajaran yang juga baik, lulus sekolah tepat waktu, melanjutkan kuliah, kehidupan perkuliahan yang semestinya, lulus kuliah dengan nilai cukup baik dan kemudian mencari pekerjaan sesuai ilmu perkuliahan. Bagaimana? Terdengar membosankan ya?
Saat usianya menginjak 20 tahun, aku baru menyadari bahwa ada hal menarik dari dirinya selain sifat pendiamnya itu. Sesungguhnya ia tidak benar-benar diam, aku menyadari hal itu karena dalam diamnya ia selalu memikirkan banyak hal. Memang mulutnya diam, tapi tidak dengan jalan pikirannya. Bisa kubilang di dalam sana adalah tempat paling bising, mungkin melebihi suasana lalu lintas kota Jakarta saat jam-jam sibuk.
Bagaimana aku tau gadis itu memikirkan banyak hal? Jawabannya sangat mudah, karena sesungguhnya gadis itu adalah aku. Ya, aku tak mengenali diriku sendiri hingga usiaku menginjak 20 tahun. Selama itu aku hanya mengikuti jalan hidup sesuai apa yang orang-orang sekitarku inginkan. Aku bahkan tak tahu apa yang aku mau, apa yang aku inginkan, aku bahkan kesulitan mengutarakan apa yang aku pikirkan.
Bukan berarti kemudian aku bisa berbicara lancar mengutarakan segala isi pikiranku setelah itu. Aku hanya menemukan cara yang tepat untuk menyalurkan kebisingan di kepalaku yang tidak mampu aku ucapkan. Aku mulai senang menulis, menulis segala hal. Mulai dari menulis cerita sehari-hari, cerita fantasi dalam kepalaku atau bahkan beberapa opiniku terhadap sesuatu yang menarik perhatianku. Inilah caraku mengekspresikan diri dan tak banyak orang yang tahu hal ini bahkan keluargaku sendiri.
Hanya beberapa teman yang mengetahui hobi menulisku, hingga kemudian seorang diantaranya menyarankan untuk menulis di beberapa platform digital. “Daripada disimpan sendiri, lebih baik di share, siapa tahu bermanfaat bagi orang lain”begitu katanya. Sesuai sarannya, saat ini aku mulai menulis segala hal lewat beberapa platform tulis menulis digital dan Kaskus menjadi salah satu tempat favoritku menulis. Mungkin kalian akan menemukan jejak digitalku dengan nama lain (nama pena) yang berbeda di mesin pencari sana.
Sepertinya hanya itu cerita biasa dari gadis yang juga biasa ini. Malu rasanya jika cerita ini dibandingkan dengan cerita kreator lain yang hebat-hebat itu. Malu memang, tapi rasanya jari jemari ini gatal ingin menari di atas keyboardsambil menuangkan sejumput perasaan terdalam.
Salam dari gadis ini, Quiet Girl with Loudest Minds~
Spoiler for It's Just ME!:
Quote:
Thread created by Kaskus ID kaniarf
Sumber gambar Pixabay.com, Quotefancy.com, Dok. Pribadi