Malik : “Kamu betah di kampus ini?”
Elsa : “Belum tahu. Kan, baru sehari.”
Malik : “Menurutku, sih, bakal betah.”
Elsa : “Sok tahu kamu.”
Malik : “Iya, pasti betah.”
Elsa : “Kenapa emang?”
Malik : “Karena ada aku.”

Membaca sinopsis di cover belakang buku ini membuat saya tidak berfikir dua kali untuk membelinya, karena pepatah mengatakan, "Don't look book by its cover". So, I look form the synopsis.

Jujur saja, walaupun saya seorang laki-laki tulen yang di buktikan dengan akta kelahiran yang sah, saya sangat suka membaca buku dengan genre semacam ini.

Okey, back to the topic. Sebelum lebih jauh saya me review buku ini, izinkan saya sejenak bercerita tentang buku ini (bukan spoiler).

Buku ini bercerita tentang dua orang muda mudi yang bertemu, berkenalan, dan akhirnya merajut hubungan. Jujur, sebenarnya saya muak dengan alur cerita seperti itu, "monoton", sudah bisa di tebak, itu yang ada dalam pemikiran saya, tapi, boy chandra dalam buku ini membuat saya menghilangkan segala persepsi itu saat membacanya buku ini lebih dalam lagi.

"Buku yang bagus, adalah buku yang bisa membuat pembacanya ikut berkhayal dan merasakan apa yg di tulis di buku itu", dan untuk kesekian kalinya, dia, Boy Chandra, berhasil melakukannya.

Tapi, ada satu pertanyaan dalam diri saya setelah membaca buku ini, saya merasa ada unsur ke "dilanan" dalam buku ini. Saya bukan membandingkan atau menganggap Boy Chandra mengikuti cara penulisan Pidi Baiq, ini hanya pemikiran saya sendiri yang sebelumnya sudah membaca 3 buku seri dilan yang di tulis olehnya, dialog yang tertulis dalam buku ini membuat dilan dan mile kembali hadir di pikiran saya.

-&-

Sekian review singkat buku ini, semua yang saya katakan hanyalah sebatas pendapat pribadi, tidak ada unsur menjatuhkan satu pihak . Akhir kata, Assalamualaikum wr.wb

Nb, My rate for this book : 4.5😊