• Judul buku: 3600 Detik
  
• Pengarang: Charon
  
• Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
  
• Tahun terbit: 2008 (cetakan pertama)
  
• Tebal: 208 halaman
  
• ISBN: 979-22-3728-3
  

 Sinopsis

Buku ini menceritakan seorang anak yang sikapnya berubah drastis karena masalah perceraian kedua orang tuanya, namanya Sandra. Awal kehidupannya Sandra dikenal sebagai gadis yang periang namun seketika dia berubah menjadi gadis pemurung dan ‘urakan’ karena perceraian orang tuanya. Berulang kali Sandra membuat masalah sampai dikeluarkan dari sekolahnya. Setelah berpindah-pindah sekolah pun Sandra selalu dikeluarkan dari sekolahnya. Sang Ibu akhirnya memutuskan untuk pindah kota dengan harapan adanya suasana dan lingkungan baru bisa mengubah perilaku putrinya. Di sekolah barunya, Sandra bertemu dengan Leon, seorang juara kelas dan bisa dikatakan sebagai gambaran siswa pintar dan berprestasi. Mereka pun berteman dan perlahan Sandra mulai berubah. Pertemanan antara keduanya pun terus berlanjut.

Setelah saya membaca buku ini, hal yang bisa saya ambil pelajarannya dari buku ini adalah pentingnya faktor orang tua dan pengaruhnya dalam proses kedewasaan anak. Kasus yang dipakai dalam buku ini adalah perceraian. Imbas dari perceraian salah satunya adalah berdampak pada kondisi mental si anak apalagi usianya masih belum matang seperti yang ada dalam buku ini. Dalam buku ini diceritakan perubahan sifat anak yang drastis karena orang tuanya bercerai. Hal ini bisa dibilang sebagai bentuk protes sang anak bahwa sebenarnya sang anak juga tidak mau hal ini terjadi. Banyak di dunia nyata anak korban broken home cenderung berperilaku negatif seperti salah satu contohnya adalah tokoh Sandra dalam buku ini. Bagi yang sudah berkeluarga, ini menjadi pesan moral yang penting agar selalu menjaga kelurganya tetep utuh. Selanjutnya pesan moral yang bisa kita ambil adalah betapa kasih saying sang ibu kepada anak tak akan pernah terhenti. Dalam buku ini, walaupun hubungan ibu dan anak canggung dan sang anak selalu membuat masalah, namun sang ibu tetap sabar dan berusaha yang terbaik demi kebahagiaan sang anak. Yang terakhir yaitu tentang persahabatan. Ya, persahabatan sejati bisa mengubah hidup kita untuk terus maju. Sahabat memang sangat penting, karena mereka adalah tempat untuk berbagi duka dan suka. Itulah beberapa pesan moral yang menurut saya menjadi salah satu kelebihan buku ini.

Kekurangan dari buku ini yaitu dari segi ceritanya yang menurut saya cukup mainstream, alurnya pun terkesan kaku dan monoton. Tidak banyak kejutan ataupun plot twist di tengah-tengah cerita. Dan yang menjadi kekurangan utama dari buku ini adalah ketika sudah membaca setengah lebih dari isi cerita saya jamin pasti gansis sudah bisa menyimpulkan bagaimana endingnya alias ceritanya mudah ditebak. Bagi saya hal ini menjadikan tidak menarik lagi untuk dibaca karena sudah tidak ada lagi rasa penasaran, ya walaupun saya bacanya sampai tamat juga sih.
Bagi gansis yang mempunyai sifat melankolis, saya rasa buku ini sangat cocok untuk dibaca di waktu luang.
Jika disuruh memberi rating, buku ini saya kasih rating 4/5.