kucingbudukanAvatar border
TS
kucingbudukan
Aruna dan Lapernya yang Bikin Baper. Nonton Biar Gak Nyesel!


Suatu malam yang sibuk, saya mendapat kesempatan menghadiri special screening film Aruna dan Lidahnya. Film ini akan tayang pada 27 September 2018, jadi saya mau meracuni Agan semua untuk menontonnya, segera, kalau bisa di hari pertama penayangannya, kalau bisa jangan sekali, berkali-kali. Saya berani jamin film ini bagus banget. Asli. Apapun genre film favorit Agan, gak masalah, film ini pasti akan membuat Agan pulang dengan senyum seyum sendiri.

Tentang Apa Sih?


Meskipun dari poster, trailer, dan judulnya film ini mengarah pada hal yang kita semua suka lakukan, yaitu makan, tapi ini cerita sebenarnya bukan soal makan. Memang Agan akan melihat banyak adegan makan di film ini, banyak, sampai tahap bikin penonton ikut laper. Tapi film ini hanya menjadikan makan sebagai latar belakang yang menjadi semacam background filosofis dari ceritanya aja. Intinya sih kisah persahabatan, Aruna dan Bono (yang udah sedeket bobo bareng tapi gak baper), Bono dan Nad (yang temenan tapi ngarep lebih), dan Aruna dan Farish (yang dulu temenan tapi karena satu hal jadi menjauh huhu), Nad dan Farish (yang baru kenal tapi cepet akrab karena ada sedikit kesamaan), Farish dan Bono (yang selayaknya temen cowok, suka saingan hal gak penting), dan Aruna dan Nad (yang sering dibanding-bandingin, sedikit iri, tapi pada akhirnya saling menguatkan, karena tak ada yang memahami wanita selain sesama wanita).

Pemerannya Oke Gak?


Sekali liat deretan pemainnya, Dian Sastro (Aruna), Nicholas Saputra (Bono), Nad (Hannah Al Rasyid), dan Oka Antara (Farish), udah yakin bakal bagus banget lah. Karakter Aruna yang gengsian, marah-marah gak jelas, agak mirip Cinta (AADC), jadi kebayang kan udah karakter ini pas banget diperankan sama Dian. Sementara Nicho tampil beda lewat karakter Bono, Hannah dengan karakter Nad yang woles banget kayak dia aslinya, dan Oka yang jadi sok cool lewat karakter Farish.

Emang bagus banget?


Bagus banget. Gue berani bilang kayak gini karena segala aspek daam film ini dibuat dengan apik. Filmnya menumbuhkan berbagai emosi yang emang sering kita temukan dalam sebuah persahabatan. Perasaan terpendam, bersitegang, ledek-ledekan, curhat colongan, semuanya terlihat dari kisah 4 orang ini. Apalagi, rencana kuliner Aruna di tengah perjalanan dinasnya itu sesuai banget sama kita-kita, yekan? Akan ada yang nyinyir karena mencampur adukkan kerjaan dengan urusan pribadi, akan ada rencana-rencana yang berubah karena kerjaan, karena hal-hal yang disambilin emang gak asik. Wehehe. Dialog-dialog di film ini seperti mengalir, mengingatkan saya dengan percakapan sehari-hari saya dan teman-teman, bercandaan yang receh, ngetawain temen yang jayus, bahkan obrolan intim antar wanita pun ada.

Selain itu, pengambilan gambarnya sangat pas, gak dramatis berlebihan, enak dilihat, bikin ngiler, dan tone warna yang pas bikin mata serasa dimanjakan sepanjang film. Faktor lain adalah soundtracknya yang menyenangkan, disusun dengan tepat untuk setiap adegannya. Bagaimana sebuah gestur kecil seperti lirikan mata bisa menyampaikan sesuatu, bikin penonton ngikik-ngikik gemes, sebagus itulah film ini. Ada satu scene yang menurut saya emas banget, yaitu scene party di kapal pesiar. Mulai dari adegan sampai lagunya nyantol banget di kepala saya, jadi ingin berjoget, hehe.

Jadi, tungguin 27 September 2018, ajak temen, gebetan, pacar atau selingkuhan untuk nonton Aruna dan Lidahnya. Habis itu, dijamin impulsif pengen main ke Madura untuk mencari Lorjuk, atau mencari bakmi kepiting Achai di Pontianak.
Diubah oleh kucingbudukan 25-09-2018 14:39
0
1.7K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan