Para developer terkadang melakukan kesalahan yang sedikit atau banyaknya pasti mempengaruhi kualitas sebuah game, beberapa kesalahan bahkan bisa menyebabkan game tersebut jauh dibawah ekspektasi dan mengalami kegagalan. Berikut ini adalah 5 hal fatal yang dilakukan oleh developer game yang bisa membuat sebuah game menjadi fail.

1. Latah dan Tidak Berinovasi

Hal pertama yang sudah sering dan banyak terjadi adalah latahnya para developer mengikuti permainan yang sedang booming saat itu. Mereka yang ingin mengekor kesuksesan sebuah game yang populer lebih dulu pada akhirnya tidak melakukan inovasi apapun dan hanya meniru jalan cerita dengan harapan bisa mendapatkan kesuksesan serupa. Contohnya adalah game seperti Clash of Clans atau Temple Run, kesuksesan mereka waktu itu membuat banyak developer baik itu yang besar maupun developer kecil berbondong-bondong membuat game serupa. Alasannya seperti sudah ane sebutkan tadi, ingin mendapatkan kesuksesan serupa, padahal setiap game akan ada masanya gansis. Bahkan jalan cerita dan permainan yang itu-itu saja justru bisa membuat pemain bosan dan tidak tertarik dengan game tersebut.

2. Kesalahan Teknis dan Bugs

Hal kedua yang juga sering terjadi adalah adanya kesalahan teknis dan bugs didalam game yang menurut ane cukup menggangu ketika bermain game. Misalnya pas lagi gerilya ke tempat musuh tiba-tiba kita terlempar keluar tanpa sebab, atau game tertutup dengan sendirinya. Atau pas lagi asik-asiknya drible bola, tiba-tiba karakter kita tinggal bayangannya aja. Itu adalah salah satu kesalahan teknis dan bugs yang ada didalam game, dan disitulah kesalahan para developers yang kurang teliti dan terburu-buru merilis gamenya. Meskipun begitu beberapa developers saat ini sudah mulai mendengarkan dan menangani setiap komplain yang disampaikan oleh para pemain, meskipun masih banyak juga yang abai dengan hal tersebut. Bugs bisa ditangani dengan memberikan update terhadap game tersebut, hal itu juga bisa meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pemain pada developer bersangkutan.

3. Cara Monetisasi yang Tidak Tepat

Dalam sebuah game baik yang gratis maupun berbayar (saat kita membeli game tersebut) selalu ada pilihan untuk membeli sebuah item atau keuntungan dengan menggunakan uang sungguhan. Hal tersebut sebetulnya sah-sah saja apabila developers melakukan monetisasi dengan cara yang tepat, yang menjadi masalah adalah apabila terdapat kesenjangan yang signifikan antara pemain yang menggunakan uang sungguhan dengan yang tidak. Dari sinilah kemudian istilah "pay to win" muncul, dimana pemain yang menggunakan uang sungguhan dapat menyelesaikan game dengan cepat dan mudah. Bahkan beberapa game multiplayer memberikan keuntungan bagi para pemainnya yang "membayar" ketika melawan pemain yang "tidak membayar". Pemain yang tidak membayar hampir pasti tidak dapat mengalahkan pemain yang membayar tersebut karena keuntungan yang diberikan dari sistem pay to win yang diterapkan.

4. Terlalu Banyak Equipment

Pernahkah agan dan sista memainkan sebuah game yang punya banyak sekali equipment? Equipment-equipment tersebut mungkin berguna dan dapat meningkatkan karakter yang kita gunakan. Tetapi tidak jarang banyaknya equipment tersebut justru membingungkan bagi sebagian besar pemain karena mereka justru pusing dengan equipment mana yang pas untuk digunakan. Beberapa pemain justru dapat bingung atau stres karena tidak kunjung mendapatkan equipment yang pas untuk mereka, kalau dibiarkan begitu, lama-lama pemain akan bosan dengan game tersebut. Inilah yang bisa jadi malapetaka bagi developer dan atau publisher game karena pemainnya sudah menyerah duluan sebelum permainan selesai.

5. Memasukkan Cerita dan atau Cutscene yang Tidak Diperlukan

At last but not least, Cerita didalam game memang penting gansis tapi menurut ane tidak semua game membutuhkan cerita. Cukup dengan memasukkan beberapa karakter yang menghadapi sebuah situasi maka pemain tidak akan kebingungan dengan jalan cerita sebuah game. Karena seiring dengan misi-misi yang dijalankan dan diselesaikan, pemain akan dengan sendirinya memahami cerita didalam game. Saat sedang menyelesaikan misi, di tengah-tengah permainan terkadang developer menyelipkan sebuah cerita atau cutscene sebagai bumbu agar permainan semakin menarik. Kehadiran cerita atau cutscene ini terkadang tidak penting dan terkesan membuang waktu pemain, terutama jika tidak disediakan tombol skip. Apakah agan dan sista pernah memainkan sebuah game dan ketika ada cerita atau cutscene gansis menekan tombol skip, kemudian gansis masih bisa memainkan game tersebut dengan baik meskipun nggak melihat cutscene nya. Yup, menurut ane pribadi paling tidak berikan tombol skip untuk pemain yang nggak mau membuang waktu untuk melihat cutscene.

Itu dia 5 hal fatal yang dilakukan oleh developer game yang bisa membuat sebuah game menjadi fail, jangan lupa rate 5, share dan cendolnya gansis. Terimakasih.