Kaskus

Story

tuntang81Avatar border
TS
tuntang81
Kisah Hantu Halimah Jurang Seunapet – Jembatan Kembar Seulawah
Kisah Hantu Halimah Jurang Seunapet – Jembatan Kembar Seulawah



Bicara misteri jurang Seunapet yang berlokasi di Lembah Seulawah, Aceh Besar, tidak bisa dipisahkan dengan kisah hantu Halimah yang konon katanya kerap menggganggu para pelintas jalan. Menurut sumber yang layak dipercaya dan dibarengi dengan penerawangan gaib tim investigasi hantu Aceh, bahwa kehadiran sosok perempuan cantik nan misterius di jurang itu berawal dari sebuah kisah pilu puluhan tahun lalu. Kisah ini diawali dengan sebuah peristiwa pembunuhan terhadap seorang gadis muda oleh beberapa pemuda yang sedang dimabuk syahwat. Kisah itu terjadi pada tahun 1980-an. Berikut kisahnya. Cerita ini mengalir begitu saja dari sosok Halimah yang berhasil ditemui oleh tim investigasi hantu Aceh. Dialog batin itu berlangsung selama satu jam. Untuk menghindari kesan horor, penulis hanya menguraikan pokok bahasan saja. Perempuan yang mengaku saat dibunuh masih berusia 18 tahun, bercerita bahwa pada suatu hari dia sedang dalam perjalanan pulang kerumah. Kondisi jalan negara Medan-Banda Aceh sepi. Tiba-tiba sebuah mobil kijang petak melintas. Mobil itu kemudian berhenti di depan Halimah. Tanpa ba bi dan bu, beberapa lelaki yang diperkirakan berusia tidak terpaut jauh dengan dirinya, turun dari mobil. Mereka langsung menyeret Halimah kedalam mobil. Perempuan malang itu sempat berteriak minta tolong. Namun siapa pula yang akan menolong ditempat sepi itu. Sebuah tinju kemudian membuat perempuan itu hilang kesadaran.

Dia tidak tahu dimana pastinya. Yang dia sadari bahwa selangkangannya terasa nyeri. Sakitnya luar biasa. Ketika dia membuka mata, seorang lelaki –ditonton oleh lelaki lainnya-sedang menindih tubuhnya yang sudah babak belur. Halimah sempat meronta. Tapi apalah daya. Lelaki buas yang berjumlah enam orang itu sedang kesurupan setan. Karena menanggung rasa sakit yang luar biasa, akhirnya dia kembali pingsan. Setelah semua manusia itu menunaikan nafsu bejatnya, segara saja mereka mengatur strategi untuk menutupi perbuatan terkutuk itu. Pilihannya adalah dengan cara membunuh Halimah. Sempat terjadi adu mulut. Dua orang pelaku tidak setuju halimah dibunuh. Tapi suara mayoritas mendukung. Dan kemudian wanita malang itu di eksekusi dengan cara dicekik. Bahkan salah seorang pelaku kembali merudapaksa mayat Halimah. Sampai dengan sekarang (2014) tidak ada keluarga yang berhasil menemukan jenazah perempuan malang itu. Bahkan dia tidak dikubur secara wajar. Tubuhnya hanya ditutupi dedaunan dan ditindih batu. Dan lokasinya seputar alur sungai yang berada di lembah itu.

“Tiba-tiba di depan di saya, sebongkah cahaya berpendar nampak terbang di pinggir jalan. Rasa takut semakin merajai saya. Apakah itu bayangan Halimah seperti yang sering diceritakan oleh orang-orang selama ini? Ataukah itu hanya kabut?” Seorang sopir truk Tronton bercerita bahwa pada suatu malam dia melintas di jurang Seunapet yang terletak di Kecamatan Leumbah Seulawah, Aceh Besar. Letak jurang itu kalau dari arah timur setelah Pasar Saree yang terkenal dengan jajanan keripik ubi. Ketika baru saja dia hendak memacu kendaraannya menaiki tanjakan panjang setelah jembatan, seseorang nampak berdiri tengah jalan. Beberapa kali dia klakson manusia aneh itu. Namun sepertinya makhluk itu hendak bunuh diri. Mengerem truk bukanlah solusi. Sebab saat sedang mendaki dengan tenaga yang terbatas itu, menghentikan laju kendaraan berarati siap bunuh diri. Itu tidak diinginkan oleh sang sopir. Maka tak ada pilihan lagi selain melindas orang sakit jiwa itu. terdengar dentuman yang cukup keras. Setelah truk agak menjauh, kernet mencoba melihat kebelakang. Namun anehnya, tak ada seorangpun yang tergolek dijalan. “Mungkin dia tersangkut dibawah,” Kata sopir itu. Kernet menangguk pelan. Nurani kemanusiaannya bergolak. Ketika mobil sudah berada dijalan yang rata, mereka berhenti. Si kernet mencoba melihat kebawah truk. Namun sampai 15 menit dia menyenter, tak terlihat apapun di bawah mobil.
“Tak ada siapapun dibawah bang. Juga tak ada tanda bahwa kita barusan menabrak seseorang,” gumam kernet sambil mengelap wajahnya yang basah oleh rintik hujan. Ketika si kernet sudah naik kedalam mobil. Tiba-tiba sebuah bayangan melesat dari arah bawah mobil menuju ke pepohonan. mereka sontak terkejut. “Hantu……………………..!!!!,” Teriak mereka berdua sambil sang sopir tancap gas.

***
Cerita lainnya datang dari sopir minibus L-300. Pada suatu malam, kira-kira pukul 02.00 WIB, dia melintas di jurang Seunapet. Kira-kira 500 meter sebelum jurang itu seseorang menyetop mobil yang dia sopiri itu. Tanpa rasa curiga dia langsung berhenti. Padahal ditempat itu, jangankan rumah penduduk, rumah monyetpun tidak ada. Penumpang yang sekilas masih muda itu langsung duduk di barisan kedua. Ketika baru saja mobil itu tiba di Seunapet sebuah peritiwa luar biasa terjadi. Penumpang itu tiba-tiba melesat keluar jendela dengan begitu cepat. Kemudian terbang kebawah jembatan. Pada peristiwa itu hanya si sopir yang sempat melihatnya. Penumpang lain semua dalam posisi tidur. “Saya langsung tancap gas tanpa sempat meminta ongkos. Ketakutan saya mencapai bulu hidung,” Ujarnya sambil menghisap rokok dalam-dalam.

***
Sebelum mendengar semua kisah diatas, saya seringkali melintasi jurang Seunapet seorang diri. Bahkan sering pula saya berlama-lama disana sambil memandangi jurang yang dilintasi oleh alur kecil. Walau perasaan halus saya mengatakan bahwa disana kekuatan gaib sangat kuat. Namun saya tidak menemukan sesuatu yang ganjil. Akan tetapi saya merasakan sepertinya ada seseorang yang memperhatikan saya. Hingga suatu sore ditengah hujan lebat saya kembali melintasi kawasan itu. Suasana sudah sore dan gelap. Hujan masih turun dengan derasnya. Sejak dari Pasar Saree rasa agak merinding sudah saya rasakan. Sambil terus memacu sepeda motor, tak henti-hentinya surah pendek dari Al-Quran terus saya bacakan. Hingga saya tiba ditengah jembatan, sepertinya ada sesuatu yang aneh dibelakang saya. Bulu kuduk saya segera bangun tanpa dikomando. Sialan. Tak satupun kendaraan lain melintas. Tak biasanya seperti ini.
Tiba-tiba didepan saya, sebongkah cahaya berpendar nampak terbang di pinggir jalan. Rasa takut semakin merajai saya. Apakah itu bayangan Halimah seperti yang sering diceritakan oleh orang-orang selama ini? Ataukah itu hanya kabut? Saya terpojok. Balik kanan tak mungkin. Tak ada lagi kekuatan. Lagian tujuan saya Banda Aceh, bukan Bireuen. Tancap gas juga bukan pilihan. Sebab didepan kelabatan bayang telah menanti.
Ditengah kondisi yang serba tak enak itu, sebuah truck muncul dibelakang. Mobil itu nampak kesulitan menaiki jalanan menanjak itu. Tak mau buang masa, saya langsung tancap gas. Tahukah anda. Ternyata, saat saya melihat truck itu terengah-engah ditanjakan itu. Rupanya si sopir melihat seseorang berdiri ditengah jalan seakan-akan hendak menangkap seorang rider. Dan rider itu adalah saya.
sussy039Avatar border
sussy039 memberi reputasi
-1
7K
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan