Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

annisa2019Avatar border
TS
annisa2019
(Perang Burung) Demokrat Unggah Burung Ma'ruf, Tim Jokowi: Posting yang WO Tuh
PD Unggah Burung Ma'ruf Tak Terbang, Tim Jokowi: Posting yang WO Tuh
Minggu 23 September 2018, 16:26 WIB


Foto: Jokowi-Ma'ruf Amin (Pradita Utama)

Jakarta - Elite Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean mengunggah video burung merpati yang dipegang cawapres KH Ma'ruf Amin gagal terbang dalam acara deklarasi kampanye damai. PPP meminta Ferdinand mengunggah video seseorang yang walk out di acara tersebut.

"Tadi kayaknya ada yang WO dari acara sehingga tidak tanda tangan komitmen. Bagusnya Ferdinand upload foto yang WO tuh supaya menjadi pelajaran bagi publik kalau ada partai modern tidak tanda tangan komitmen," ujar Wasekjen PPP Achmad Baidowi yang juga anggota timses Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Minggu (23/9/2018).

Baca juga: Elite PD Posting Burung Ma'ruf Amin Tak Terbang di Kampanye Damai

Baidowi atau Awiek menyindir Ferdinand dan Demokrat. Bagi Awiek, tak pantas Demokrat sebagai partai modern mengunggah hal-hal yang menurutnya berbau mistis.

"Ngaku partai modern kok percaya klenik. Soal burung tidak terbang jangan kaitkan dengan politik. Sebab bisa saja merpatinya tidak dalam kondisi fit atau malah stres karena keramaian. Yang lain pun setelah dilepas ada yang turun," ucap Awiek.

Sementara itu Wasekjen PKB Daniel Johan menertawakan Ferdinand yang mengunggah video tersebut. Alih-alih percaya mistis, Daniel malah memandang optimistis kegagalan merpati itu terbang. 

"Burung aja cinta banget sama Pak Kiai sampai nggak mau jauh-jauh. Itu tanda dukungan akan meluas," sebut Daniel.

Baca juga: Isi Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019: Tanpa Hoax dan SARA!

Acara deklarasi kampanye damai digelar di Monas, Jakarta Pusat, pagi tadi. Awalnya, peserta pemilu termasuk dua pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membacakan deklarasi kampanye damai dipandu Ketua KPU Arief Budiman.

Tibalah saat yang ditunggu-tunggu, yaitu pelepasan burung merpati sekaligus pembunyian sirine pertanda kampanye damai resmi dideklarasikan. Burung merpati yang dipegang Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi lalu dilepas. Ternyata, merpati Ma'ruf Amin tak bisa terbang.

"Aduh... burungnya pak Yai ga mau terbang. Nyungsep..!!" cuit Ferdinand di akun Twitter @Lawan PoLitikJKW.

https://news.detik.com/berita/4225250/pd-unggah-burung-maruf-tak-terbang-tim-jokowi-posting-yang-wo-tuh


Projo Bantah Memprovokasi SBY, Hanya Menyanyi 'Jokowi Lagi'

Tim, CNN Indonesia | Minggu, 23/09/2018 18:25 WIB


Relawan Projo. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie Setiadi heran dan mempertanyakan aksi walkout Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat deklarasi kampanye damai di Monumen Nasional (Monas), Minggu (23/9).

SBY meninggalkan acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 di Monas, karena menurut Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan terganggu dengan sikap relawan Projo. Tudingan kepada relawan Projo yang dianggap memprovokasi SBY juga dilontarkan oleh Wasekjen Demokrat Andi Arief melalui akun twitter. 

Budi menjelaskan kehadiran Projo dalam Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 di Lapangan Silang Barat Tugu Monas, Jakarta Pusat untuk menjadikan pesta demokrasi 2019 berlangsung damai dan penuh kegembiraan.

"Kami hanya membawa energi dan kegembiraan rakyat. Kami menghormati siapapun parpol peserta pemilu 2019 . Kami menghormati Pak SBY sebagai Presiden RI ke 6 . Begitu pula Bu Mega dan Pak Habibie," kata Budi dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Budi, relawan Projo hanya bernyanyi 'Jokowi lagi', 'Jokowi lagi' dan tidak memprovokasi siapapun.

"Kami hanya bernyanyi dan teriak 'Jokowi lagi, Jokowi lagi', Apa itu salah? Kami ada di ruang publik bukan di area yang jadi tanggung jawab KPU , " jelas Budi.

Dikatakan Budi, bila jumlah relawan Projo yang hadir sangat besar, hal itu biasa.

"Penuh semangat kegembiraan, wajar saja," kata Budi.

Budi juga menegaskan kehadiran Projo dalam acara itu hanya meneriakkan dukungan untuk Jokowi agar bisa menjadi Presiden RI untuk kedua kalinya. 

"Tidak ada aroma permusuhan, amarah dan dendam. Tidak ada kata-kata kasar, makian bahkan kami tidak mencemooh siapa pun. Kami berjumpa dengan seluruh pimpinan parpol. Tanya saja kepada mereka apa yang kami lakukan , " ujar Budi .

Diapun mempertanyakan letak kesalahan relawan Projo. "Ketika rombongan SBY melintas dan relawan berteriak 'SBY ayo dukung Jokowi'. Apakah ini salah? Karena faktanya banyak kader Partai Demokrat juga yang mendukung Jokowi," katanya.

Dia mencontohkan di berbagai daerah, Tokoh Demokrat seperti Gubernur Papua Lucas Enembe mendukung Jokowi.

"Sebagai tokoh nasional, saya menilai wajar ajakan itu. Kalau enggak mau ya enggak apa- apa. Demokrasi kan menghormati perbedaan pendapat," katanya.

Lagipula, menurut Budi Projo, tidak melanggar aturan perundangan- undangan yang berlaku.

"Biarkan rakyat merayakan pesta demokrasi 2019 dengan penuh kegembiraan, " kata Budi.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180923181838-32-332546/projo-bantah-memprovokasi-sby-hanya-menyanyi-jokowi-lagi

Teriakan 'Bang dukung Jokowi' bikin SBY walk out
Minggu, 23 September 2018 15:50


SBY pidato di Peringatan HUT ke-17 Partai Demokrat. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih walk out saat menghadiri kampanye damai di Monas, Minggu (23/9). Gara-garanya, maraknya atribut kampanye dan teriakan relawan Projo, pendukung Jokowi saat SBY dan rombongan melintas menggunakan golf car.


SBY berpegang teguh pada larangan KPU. Atribut kampanye saat kampanye damai disediakan oleh penyelenggara. Para peserta dilarang membawa atribut kampanye. Hal ini yang disayangkan SBY.

Aksi Projo di acara kampanye damai itupun mengundang reaksi dari sejumlah kader Demokrat. Wasekjen Demokrat Andi Arief salah satunya. Dia menuntut agar Projo meminta maaf.


"Projo jangan seenak udel, aturan dibuat bukan untuk sakkarepe dewe. Nanti kader Demokrat seluruh Indonesia marah melihat kalian memperlakukan simbol Partai Demokrat. Jangan hitung keberanian anda, kalkulasi juga kenekatan orang lain," tulis Andi di Twitternya yang telah mempersilakan merdeka.com mengutipnya.


Andi pun menceritakan provokasi yang dilakukan oleh massa Projo. Dia mengatakan, para massa pendukung Jokowi itu minta rombongan SBY ikut dukung Jokowi.


"Projo memprovokasi pilpres damai menjadi pilpres anarkis. Waktu mobil karnaval pak SBY lewat, relawan Projo teriak-teriak, 'bang dukung Jokowi' dan merangsek mendekat ke rombongan SBY. Sudah keterlaluan," jelas Andi.



sby naik golf car di deklarasi kampanye damai KPU 2018 Merdeka.com/twitter @sohibAHY

SBY naik mobil golf bersama Ketum PAN Zulkifli Hasan, Sekjen PAN Eddy Soeparno. Hadir pula Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono di mobil itu.


Andi mendesak permintaan maaf dari Projo. Menurut dia, polisi juga semestinya menindak aksi yang dianggapnya anarkis tersebut.


Eddy Soeparno yang hadir di situ bercerita, kelompok tersebut cenderung provokatif dengan meneriakan yel-yelnya.

"Kami merasa sekali ketika kami keluar dari pintu depan istana merdeka ada gerakan massa yang ngumpul di sana, dan gerakan massa itu memang sengaja mengelilingi pos kami. Dan oleh karena itu, Pak SBY kemudian merasa itu ada perlakuan yang tidak fair ada yel-yel yang cenderung provokatif terhadap pendukung kami," katanya di Smesco, Jakarta Selatan, Minggu (23/9).

Eddy bercerita saat itu, saat SBY dan Ketum PAN Zulkifli Hasan sedang karnaval keliling naik iring iringan mobil golf. Mereka melihat ada kelompok relawan yang membuat yel-yel tidak nyaman. SBY pun ikut turun diikuti Zulkifli. Akibat kejadian ini, Demokrat telah mengadu kepada Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara acara.


"Kami juga turun dari golf car dan jalan. Kondisi menjadi tidak nyaman karena ada aksi aksi yel-yel yang cenderung provokatif," ucap Eddy.


Meski demikian, Zulkifli Hasan tetap kembali ke acara deklarasi. Sedangkan SBY memilih balik kanan. PAN juga sudah mengadu ke Komisioner KPU.


"Saya dengan pak Zulkifli Hasan kembali ke tempat pelaksanaan acara, setelah acara selesai ya kami membubarkan diri, tapi kami sudah sampaikan keluhan tersebut ke Komisioner KPU," tutur Eddy.


KPU klarifikasi


KPU telah mengkarifikasi protes kubu Demokrat soal atribut kampanye yang dibawa oleh massa Projo. Menurut Ketua KPU, Arief Budiman, ramainya atribut tersebut di luar rute yang di tentukan oleh KPU.


"Jadi begini, sebetulnya yang sudah kita atur semua delegasi yang ada di dalam jalur karnaval. Memang kalau yang di luar ini, kita tidak bisa ngatur," ujar Ketua KPU Arief Budiman di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9).


KPU tidak bisa langsung melarang massa pendukung, khususnya yang berada di luar jalur karnaval. KPU juga mengaku tak bisa memaksa mereka mencopot atribut partai. Pasalnya, kata Arief, per hari ini sudah memasuki masa kampanye Pilpres 2019.


"Pertama ini sudah masa kampanye, orang boleh saja kampanye, sepanjang regulasinya dipatuhi. Kedua, khusus kegiatan ini sepanjang jalur kita kontrol, siapa saja, berapa banyak, jumlah kaos kita bagikan, juga atribut, semua diperhatikan," jelasnya

https://www.merdeka.com/politik/teri...-walk-out.html

--------------------------

Gua kira perang bintang ... yang bertamburan eks jenderal dan didukung ratusan ulama itu ...... eeehhh ternyata cuman perang burung!

emoticon-Wakaka
0
3.8K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan