Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

izhharAvatar border
TS
izhhar
part 3-33 tahun
3 Bulan kemudian
Mustofa di pindah Tugaskan oleh dinas pariwisata untuk sementara waktu mengurusi persiapan pembukaan museum baru di Bangka. Riska akan “menguasai” Rumah itu untuk beberapa waktu. Mustofa sudah terlalu sibuk untuk urusan ini itu, maklum dia adalah perwakilan pusat jadi ya harus standbay tidak berkomunikasi dengan Riska memilih untuk lost contact. Setiap hari libur Mustofa menyempatkan diri untuk berkunjung kebebrapa pantai bersama rekan dinasnya yang lain, tidak hanya membicarakan proyek tapi mereka bercengkrama akrab,layaknya saudara.
Di sebuah warung kopi di salah satu los di pasar Bangka.
“rokok mus?”
“oh ndak makasih.”
“sudah berhenti tho, sejak kapan?”
“sudah beberpa bulan ini,kesehatanku memburuk”
“kalau gitu kopi?”
“boleh, tapi saya ndak mau minum tiap hari ya kang kayak sampeyan”
“iya mus, ga saya paksa minum kopi tiap hari kok, ini hanya sekali-sekali”
Mustofa teringat Riska,sudah hampir dua bulan ini tak ada komunikasi sedetikpun.
 
Riska semakin mantap dengan bisnisnya, ada seorang pelanggan sepesial yang sudah lama menjadi rekanan bisnisnya bahkan jauh sebelum “sukses” seperti sekarang sudah menunggunya di ruang tamu.
“loh kok bukan mbak Miranti”
“iya saya fadli Mbak, Bulik Miranti sudah pergi ke Jerman ikut suaminya yang jadi duta besar di sana”
“oh iya, kenalkan saya Riska,baik mas langsung saja ini bebebrapa contoh produk terbaru kami”
Mereka membicarakan produk-produk dan cara pemasaran, pameran dan lain sebagainya. Setiap dua minggu sekali Fadli dan Riska “jalan bareng”. Menikmati hari-hari bersama Fadli membuatanya tidak terlalu kesepian setidaknya ketika Mustofa tidak ada. Fadli yang memiliki usia yang tidak terlalu jauh dengannya membuatnya merasa nyaman lebih nyambung untuk banyak hal yang di bicarakan hiburan dan lain sebagainya terkadang Fadli menjadi sosok yang pendiam tapi jika di pantik sedikit saja dia tidak sungkan untuk berbicara dan mendiskusikan banyak hal. Agenda hari ini mereka ada acara untuk mengikuti pameran batik di Bandung.
“makan es krim yuk”
“es krim? Boleh juga”
Suasana restoran yang lebih retro membuatnya teringat oleh Mustofa, Riska hanya tersenyum dia hanya melihat-lihat catalog pameran yang dia dapatkan dari salah satu stand batik. Bisnis berputar seorang rekan bisnis fadli tertarik untuk membuat butik Batik di salah satu mall dan      ” The Riz” butik batik lah yang mendapatkan ke hormatan itu. Mengembagkan bisnis merupakan cita –citanya. Sebuah Email dari Bagas memintanya untuk mengirimkan dua lusin scraf ke Hongkong membuatnya semakin bersemangat mengembangkan bisnis ini perlahan besar harapan Bagas agar Riska segera belajar bahasa mandarin dan berlibur disana membuat sebuah truck butik atau apaplah, terlebih Bagas juga sudah memiliki saudara angkat yang berencana mengenalkan produk Indonesia ke manca Negara khususnya kawasan asia.
Ini sudah sepuluh Bulan, Riska dan fadli semakin mantap menapaki Hubungan mereka. Hari masih Sore, Mustofa terbang dari Bangka untuk kembali ke Pekalogaan. Sesampainya di depan Rumah Mustofa mendapat sebuah kejutan yang tidak pernah dia duga sebelumnya Riska yang dia tinggalkan bebebrapa bulan lalu sebagai seorang bisnis women muda yang masih lugu kini berubah menjadi seorang wanita dengan gaya dan make up yang cenderung lebih dewasa dan kalem.
Mustofa hanya tersenyum melihat perubahan pada Riska. Mustofa berjalan menuju kamarnya, tidak berdebu bersih dan wangi tampaknya baru di bersihkan.
Riska hanya berdiri di ambang pintu.
“untuk kamar Anda saya yang bersihkan untuk ruangan lain,ada tenaga lain yang membersihkan”
“pembantu?”
“assisten rumah tangga, saya yang bayar”
“sarapan,kamu masih suka bikin sarapan?”
“kadang kalau luang”
“sudah semakin sibuk rupanya”
“……………………”
“ya Syukurlah,Saya pikir anda sudah lupa dengan Rumah ini”
“kenapa tak pindah kalau sudah sukses?”
“anda terganggu?”
“tidak”
“anda bilang ‘Riska, titip rumah ya’,saya setuju kenapa Saya harus pergi”
Mustofa tersenyum,sambil membereskan pakaian ke lemari.
“oya Pak Mustofa saya mau keluar sama teman,kalau mau nitip sesuatu sms saja ya”
“Teman? Laki-laki?”
“iya dia sudah menunggu di luar , permisi”
 Entah kenapa Hati Mustofa mendadak lebih sepi dari kemarin, dia hanya terduduk di tapi ranjang. Mengambil Hp nya ingin menyuruh Riska pulang dan tidak keluar malam ini tapi dia tidak punya kekuasaan apa pun untuk melarangnya,dia justru takut jika itu dia lakukan Riska akan pergi, dan hatinya akan semakin sepi.
Di dalam mobil Fadli dan Riska
“pak Mustofa sudah pulang?”
“sudah tadi sore,hum tak ada kabar selama ini,aku Pikir dia sudah lupa pada Rumahnya”
“itu kan Rumahnya”
“ya sudah lah, terserah dia kita jalan ajah”
“dia nitip sesuatu ga? “
“Nga, aku suruh sms kalau mau nitip”
Seperti biasa selain kencan mereka juga membicarakan bisnis meninjau lokasi bisnis selanjutnya dan ngobrol banyak hal.
“mahar yang ringan proses nikah yang mudah”
“iya berlaku untuk semua calon suamiku nanti”
“hahahah, kalau orang tuamu minta ini itu”
“ahh, mereka terlalu menganggap “mahal” putrinya,takutnya jika si pelamar tidak punya uang atau harta yang cukup bagaimana? padahal aku benar-benar Ridha terhadap laki-laki itu ya nanti aku yang terluka cinta tak berbalas kekasih hilang melayang”
“di obral,ni ceritanya”
“ya nga juga,hanya meringankan dan memudahkan proses ibadah”
“huum, hebat jarang aja yang kayak kamu”
“bukanya jarang tapi memang Cuma satu”
“hahahahahahahah iya kamu Cuma di cetak satu di Bumi ini,aku lupa. Be strong girls”
“be real man”
“bapak mu masih mengejar-ngejar kamu buat nikah ? umur kamu sudah dua tiga loh”
“masih,ada niatan buat kesana?”
“ada, tapi belum ada yang melamarku”
“oiii, nyindir nie ceritanya?”
“kesindir? Ya aku tau aku nga mungkin membicarakan lamaran untuk pernikahan denganmu”
Suasana mendadak menjadi lengang, keduanya diam memang hubungan ini ada tapi dari awal hubungan ini bukan untuk keseriusan tapi hanya untuk mengisi kesepian satu sama lain,saling menghibur. Jadi ya jangan berkomentar meskipun usia Fadli sudah dua puluh tujuh Tahun.
anasabilaAvatar border
jiyanqAvatar border
jiyanq dan anasabila memberi reputasi
2
439
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan