- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Ancient Sacred Relics


TS
nigriventer
Ancient Sacred Relics

Quote:
Quote:
Perjalanan ku menuju kerajaan menusuri jalan dari jejak kereta kuda, dikelilingi pemandangan padang rumput yang luas, angin sepoi- sepoi dan barisan bukit - bukit , terhanyut dengan suasana alam kutemui persimpangan tiga diperjalanan, teringat peta yang diberikan paman ershin bisa memanduku,
" Berjalanlah dengan rasa dan nikmati setiap langkah perjalanan "
Awal kutipan yang bagus, tapi dimana gambar peta menuju kerajaan ?, apa aku salah mengambil gulungan atau paman ershin sengaja memberikan ini ?
, tapi tidak mungkin , namun apa - apaan ini bagaimana dengan tujuanku kekerajaan mencari informasi dengan kutipan ini, ( dengan wajah bingung ku mencoba menguatkan diri dengan apa yang kuterima saat itu ).
"Tolo..........ng" , suara itu terdengar dari arah persimpangan menuju bukit , bergegas ku pergi untuk melihat yang terjadi, " hei , diamlah pak tua tak akan ada orang yang menolongmu, jalan ini tak seramai sebelum masa peperangan,cepat ambil semua barang yang ada didalam kereta !!", boss bandit berkata, " siap boss !! ", disahut oleh anggotanya, " Tolong jangan sakiti kami, kami tak punya apa - apa lagi" pak tua, "Diamlah atau aku akan mengantarkanmu beserta anak itu ke pergi dunia akhir".
Fu....gh sial tidak di dunia ini dan dunia sebelumnya hal ini pasti saja ada yang terjadi, terdiri dari 3 orang ( kakek tua, anak muda, dan adiknya ) , 1 kereta kuda ( wagon ), 4 orang yang tampak mengintimidasi ( boss bandit , 3 anak buahnya ), segera ku berjalan mendekati mereka, dengan perasaan tak yakin aku coba memberanikan diri menghampiri dan mencari tahu apa yang terjadi,
"Hei kau,pergi berjalanlah ini bukan urusanmu ", boss bandit,
"Anak muda tolong kami, mereka merampas semua barang bawaan kami", kakek tua,
Terlihat anak muda yang babak belur dirawat oleh adiknya , seperti dia mencoba melawan dengan hal yang terjadi.
"Boss, dia bukan dari daerah sini, cincinnya tak memiliki identitas daerah sini, dan pin yang ia gunakan silver, sepertinya dia salah satu bounty hunter dari guild lepas, akan sangat sulit bagi kita jika dia bertindak", salah satu kru bandit.
"Aku juga tak ingin mencari masalah dengannya, tapi jika memang harus apa boleh buat", boss bandit.
"Kakek, kemana tujuanmu saat ini... ?"
"Kami akan pergi kekerajaan Rokku, tapi terhalang disini", kakek tua.
"Aku akan membantumu bisakah aku menumpang untuk dapat pergi bersama ke kerajaan.. ?",
"Tentu saja, aku akan sangat senang jika kau pergi bersama kami", kakek tua.
"Baiklah".... , maaf aku harus berkata hal ini , tapi segera kembalikan barang yang kalian rampas dan pergilah, aku tak ingin ada pertumpahan darah lagi di daerah ini.
"Sigh..... , kau pikir kau bisa mengalahkan kami .... ?", boss bandit
"Boss , aku tak ingin mati disini , boss pinnya , dia berbeda dari yang terlihat di penginapan", kru bandit
"Biamlah , cepat hajar dia !!!!", boss bandit
Dengan memasang kuda - kuda ku nantikan serangan dari mereka, bersyukur aku dapat mempelajari seni bela diri dengan pedang di waktu sebelumnya, meskipun tak mahir tetapi aku bisa, 2 orang mengepungku dengan pedang mereka , pergerakan mereka manandakan mereka amatiran dalam hal penggunaan seni pedang, baiklah ini tidak terlalu sulit untukku mengalahkannya,
"Tolong jangan bunuh aku , aku tidak ingin mati, maafkan aku dan tolong lepaskan aku", kru bandit.
ke 2 rekannya berlari meninggalkan pertarungan, pedangku masih tertahan di dada salah satu kru bandit ,
"Dan kau merupakan otak dari masalah ini... ?" ,
"Mmm...a...af..... ak......k...k.u tidak bermaksud......", boss bandit
"Bounty Hunter ya.... berapa harga untuk kepalamu... ?"
"Ak...k..k.ku tidak memiliki bounty di kepalaku...",boss bandit
"Jadi percuma jika aku menghabisimu, baiklah pindahkan seluruh barang yang kau jarah ke dalam kereta, kan kutunggu hingga dirimu memiliki bounty yang cukup."
"e..egh..... baik tuan.. ", boss bandit,
Meskipun tak seberapa , sepertinya aktingku sudah cukup menjatuhkan mental para bandit baru itu . Semua barang jarahan telah dinaikkan dan bandit segera pergi menuju belahan bukit yang terlihat penuh dengan pohon,
"Terimakasih anak muda, kau telah menyelamatkan hidupku dan cucuku", kakek tua,
"Tak usah dipikirkan kek, asalkan tidak ada lagi pertumpahan darah di daerah ini" , teringat kata² paman ershin sepertinya keren juga jika aku menggunakannya, shishishi.
"Baiklah anak muda, aku akan mengantarmu ke kerajaan Rokku", " ngomong - ngomong apakah anda akan mendaftar menjadi tentara bayaran kerajaan ?, karena cucuku juga akan mendaftar menjadi tentara bayaran"
"Aku tidak tertarik dengan peperangan kek, ada informasi yang harus ku cari dikerajaan"," tapi mungkin kakek bisa memberitahuku tentang dunia disini"
"Tak banyak yang ku ketahui, aku merupakan seorang pedagang, sebelum terjadi peperangan, setiap bangsa hidup dengan damai tanpa saling melihat dari mana dia berasal, saling bekerja sama tanpa memandang ras apa dia, yang ku tahu peperangan terjadi karena penemuan baru tentang artefak yang dinilai memiliki kekuatan magis yang bisa memperkuat kerajaan dan bahkan membuat kerajaan tak terkalahkan, tiap kerajaan saling mencari dan memperebutkan artefak yang ditemukan".
meneguk air dalam kendi dan si kakek melanjutkan ceritanya,
"Dalam kerajaan terdapat mentri - mentri magis, yang memantrai tiap penduduk agar dapat dikenali dari mana dia berasal dan status sosialnya, mantra tersebut berbentuk cincin yang kita gunakan saat ini, hmmmm ngomong - ngomong soal cincin , sepertinya anda berasal dari luar pulau ini ya ?"
"Sepertinya begitu kek , aku bahkan tidak mengenali tempat ini",
"Akan sangat sulit bagimu dimasa ini jika tidak berada di daerah asalmu, tapi bagimu itu tidak masalah karena pin yang kau gunakan, pin itu memberikan perlindungan pada siapa saja yang menggunakannya dia tidak akan terkena masalah serius dengan kerajaan, karena sebelum perang dimulai para petualang luar sangat berjasa bagi tiap kerajaan, dan pin itu juga merupakan tanda persatuan tiap kerajaan sebelum perang dimulai, hmmmmmh , aku merindukan masa - masa damai",
"Kek , apa maksudmu dengan ras sebelum peperangan..... ?",
"Anda tahu, dunia ini begitu luas, bahkan akupun tak mempercayainya ketika waktu itu , saat itu aku hanya bertemu dengan ras elf dan merman, tetapi aku percaya diluar sana masih banyak ras - ras lain yang hidup"
" Lalu , seperti apa artefak yang dicari tiap kerajaan "
" Hmmmmh.... , seharusnya kita tidak membahas itu , karena akan menyebabkan kita dalam masalah yang besar "
" Aku pernah melihat seseorang menggunakan pisau kecil yang dapat memotong apa saja " sahut anak muda yang babak belur, "Ken Hentikan !!!!", bentakan sang kakek
"Baiklah anak muda sepertinya kita harus mengubah topik pembicaraan, dan tidak lagi membahas masalah artefak"..
"Tapi kek.....", " Sudah ken , hentikan , berapa banyak lagi pertumpahan darah yang harus kita lihat seperti didesa".
"Desa kami Fuusha dihancurkan kerajaan,karena, salah satu dari kelompok desa membahas artefak tanpa mengetahui keberadaan artefak tersebut"
Kakek dan cucu pun mulai berdebat, ternyata dunia ini begitu kompleks dan begitu banyak ragam yang hampir tak bisa termakan oleh logika orang biasa, berbeda dengan kehidupanku sebelumnya, sedikit demi sedikit aku mulai terbiasa dengan dunia ini.
"Terimakasih telah menyelamatkan kakek dan adikku, namaku Ken senang bisa mengenalmu",
"Jangan dipikirkan , aku seharusnya yang berterimakasih karena telah memberikanku tumpangan dan memberikan informasi yang penting, namaku ryu",
"Ku harap perkenalan kita tidak berakhir disini kak ryu, aku pergi kekerajaan sebenarnya untuk mendaftar di guild petualang lepas, cuman kakek melarangku ( dengan nada berbisik )",
"Ken aku tak melarangmu untuk bergabung dengan guild petualang lepas, hanya saja kau belum cukup berpengalaman menjadi salah satu anggota mereka, ku takut kau hanya membebani mereka, jadi ku sarankan kau untuk belajar dulu dengan mendaftar menjadi tentara bayaran di kerajaan"
"Eeeeh.... apakah kau mendengarkan ucapanku kek"
"Tentu saja aku mendengarkannya , kau itu cucuku bodoh !!!"
Dan merekapun memulai ronde ke 2 dalam berdebat.......
Ya suasana ini memang berbeda dari kehidupanku sebelumnya , dititik ini aku mulai berfikir apakah aku harus mencari jalan untuk kembali atau tetap hidup dalam dunia ini......
"Hihihihihihihi" terdengar seperti suara anak kecil perempuan tertawa,
"Nami kau tertawa.. ?" Ken dan kakek terdiam sejenak
" Kak ryu , ini nami dia merupakan saudariku, maaf jika terlihat seperti laki² hal ini untuk melindunginya dari kejadian yang tak diharapkan" Ken menghampiri dan menemani adiknya
"Ryu , banyak hal pahit yang kami alami semasa perang ini, itu juga demi kebaikan nami, aku tak ingin cucuku menjadi pelampiasan nafsu biadab mereka selama masa peperangan, mereka tak pandang bulu untuk melakukannya"
"Aku mengerti kek"
Dinding kerajaan telah terlihat dari kejauhan,
"Ryu apakah kau memiliki kenalan di kerajaan ?, bagaimana jika kau tinggal bersama kami, itupun jika tidak memberatkanmu, tak masalah bagiku, hanya itu yang bisa ku lakukan atas pertolonganmu, tak tahu akan seperti apa kami jika kau tak datang saat itu"
"Aku juga tidak keberatan , jika kak ryu tinggal bersama kita" ,Ken.
"Tinggalah bersama kami kak ryu, jadilah kakakku yang ke 2", Nami.
Tak tahu apa yang harus ku jawab, perasaan ini sangat membingungkanku,keberadaanku di akui.
"Terimakasih semua... Paman ershin.....Kakek..... Ken..... Nami....."
Kami pun berada dikerajaan , penjaga melakukan pengecekan kepada kami, dan mereka tidak terlalu terfokus pada ku, apa karena pin ini, dari penjelasan kakek seharusnya akulah yang harus diwaspadai karena aku yang berpotensi membahayakan kerajaan dengan pin ini.
Awal kutipan yang bagus, tapi dimana gambar peta menuju kerajaan ?, apa aku salah mengambil gulungan atau paman ershin sengaja memberikan ini ?

"Tolo..........ng" , suara itu terdengar dari arah persimpangan menuju bukit , bergegas ku pergi untuk melihat yang terjadi, " hei , diamlah pak tua tak akan ada orang yang menolongmu, jalan ini tak seramai sebelum masa peperangan,cepat ambil semua barang yang ada didalam kereta !!", boss bandit berkata, " siap boss !! ", disahut oleh anggotanya, " Tolong jangan sakiti kami, kami tak punya apa - apa lagi" pak tua, "Diamlah atau aku akan mengantarkanmu beserta anak itu ke pergi dunia akhir".
Fu....gh sial tidak di dunia ini dan dunia sebelumnya hal ini pasti saja ada yang terjadi, terdiri dari 3 orang ( kakek tua, anak muda, dan adiknya ) , 1 kereta kuda ( wagon ), 4 orang yang tampak mengintimidasi ( boss bandit , 3 anak buahnya ), segera ku berjalan mendekati mereka, dengan perasaan tak yakin aku coba memberanikan diri menghampiri dan mencari tahu apa yang terjadi,
"Hei kau,pergi berjalanlah ini bukan urusanmu ", boss bandit,
"Anak muda tolong kami, mereka merampas semua barang bawaan kami", kakek tua,
Terlihat anak muda yang babak belur dirawat oleh adiknya , seperti dia mencoba melawan dengan hal yang terjadi.
"Boss, dia bukan dari daerah sini, cincinnya tak memiliki identitas daerah sini, dan pin yang ia gunakan silver, sepertinya dia salah satu bounty hunter dari guild lepas, akan sangat sulit bagi kita jika dia bertindak", salah satu kru bandit.
"Aku juga tak ingin mencari masalah dengannya, tapi jika memang harus apa boleh buat", boss bandit.
"Kakek, kemana tujuanmu saat ini... ?"
"Kami akan pergi kekerajaan Rokku, tapi terhalang disini", kakek tua.
"Aku akan membantumu bisakah aku menumpang untuk dapat pergi bersama ke kerajaan.. ?",
"Tentu saja, aku akan sangat senang jika kau pergi bersama kami", kakek tua.
"Baiklah".... , maaf aku harus berkata hal ini , tapi segera kembalikan barang yang kalian rampas dan pergilah, aku tak ingin ada pertumpahan darah lagi di daerah ini.
"Sigh..... , kau pikir kau bisa mengalahkan kami .... ?", boss bandit
"Boss , aku tak ingin mati disini , boss pinnya , dia berbeda dari yang terlihat di penginapan", kru bandit
"Biamlah , cepat hajar dia !!!!", boss bandit
Dengan memasang kuda - kuda ku nantikan serangan dari mereka, bersyukur aku dapat mempelajari seni bela diri dengan pedang di waktu sebelumnya, meskipun tak mahir tetapi aku bisa, 2 orang mengepungku dengan pedang mereka , pergerakan mereka manandakan mereka amatiran dalam hal penggunaan seni pedang, baiklah ini tidak terlalu sulit untukku mengalahkannya,
"Tolong jangan bunuh aku , aku tidak ingin mati, maafkan aku dan tolong lepaskan aku", kru bandit.
ke 2 rekannya berlari meninggalkan pertarungan, pedangku masih tertahan di dada salah satu kru bandit ,
"Dan kau merupakan otak dari masalah ini... ?" ,
"Mmm...a...af..... ak......k...k.u tidak bermaksud......", boss bandit
"Bounty Hunter ya.... berapa harga untuk kepalamu... ?"
"Ak...k..k.ku tidak memiliki bounty di kepalaku...",boss bandit
"Jadi percuma jika aku menghabisimu, baiklah pindahkan seluruh barang yang kau jarah ke dalam kereta, kan kutunggu hingga dirimu memiliki bounty yang cukup."
"e..egh..... baik tuan.. ", boss bandit,
Meskipun tak seberapa , sepertinya aktingku sudah cukup menjatuhkan mental para bandit baru itu . Semua barang jarahan telah dinaikkan dan bandit segera pergi menuju belahan bukit yang terlihat penuh dengan pohon,
"Terimakasih anak muda, kau telah menyelamatkan hidupku dan cucuku", kakek tua,
"Tak usah dipikirkan kek, asalkan tidak ada lagi pertumpahan darah di daerah ini" , teringat kata² paman ershin sepertinya keren juga jika aku menggunakannya, shishishi.
"Baiklah anak muda, aku akan mengantarmu ke kerajaan Rokku", " ngomong - ngomong apakah anda akan mendaftar menjadi tentara bayaran kerajaan ?, karena cucuku juga akan mendaftar menjadi tentara bayaran"
"Aku tidak tertarik dengan peperangan kek, ada informasi yang harus ku cari dikerajaan"," tapi mungkin kakek bisa memberitahuku tentang dunia disini"
"Tak banyak yang ku ketahui, aku merupakan seorang pedagang, sebelum terjadi peperangan, setiap bangsa hidup dengan damai tanpa saling melihat dari mana dia berasal, saling bekerja sama tanpa memandang ras apa dia, yang ku tahu peperangan terjadi karena penemuan baru tentang artefak yang dinilai memiliki kekuatan magis yang bisa memperkuat kerajaan dan bahkan membuat kerajaan tak terkalahkan, tiap kerajaan saling mencari dan memperebutkan artefak yang ditemukan".
meneguk air dalam kendi dan si kakek melanjutkan ceritanya,
"Dalam kerajaan terdapat mentri - mentri magis, yang memantrai tiap penduduk agar dapat dikenali dari mana dia berasal dan status sosialnya, mantra tersebut berbentuk cincin yang kita gunakan saat ini, hmmmm ngomong - ngomong soal cincin , sepertinya anda berasal dari luar pulau ini ya ?"
"Sepertinya begitu kek , aku bahkan tidak mengenali tempat ini",
"Akan sangat sulit bagimu dimasa ini jika tidak berada di daerah asalmu, tapi bagimu itu tidak masalah karena pin yang kau gunakan, pin itu memberikan perlindungan pada siapa saja yang menggunakannya dia tidak akan terkena masalah serius dengan kerajaan, karena sebelum perang dimulai para petualang luar sangat berjasa bagi tiap kerajaan, dan pin itu juga merupakan tanda persatuan tiap kerajaan sebelum perang dimulai, hmmmmmh , aku merindukan masa - masa damai",
"Kek , apa maksudmu dengan ras sebelum peperangan..... ?",
"Anda tahu, dunia ini begitu luas, bahkan akupun tak mempercayainya ketika waktu itu , saat itu aku hanya bertemu dengan ras elf dan merman, tetapi aku percaya diluar sana masih banyak ras - ras lain yang hidup"
" Lalu , seperti apa artefak yang dicari tiap kerajaan "
" Hmmmmh.... , seharusnya kita tidak membahas itu , karena akan menyebabkan kita dalam masalah yang besar "
" Aku pernah melihat seseorang menggunakan pisau kecil yang dapat memotong apa saja " sahut anak muda yang babak belur, "Ken Hentikan !!!!", bentakan sang kakek
"Baiklah anak muda sepertinya kita harus mengubah topik pembicaraan, dan tidak lagi membahas masalah artefak"..
"Tapi kek.....", " Sudah ken , hentikan , berapa banyak lagi pertumpahan darah yang harus kita lihat seperti didesa".
"Desa kami Fuusha dihancurkan kerajaan,karena, salah satu dari kelompok desa membahas artefak tanpa mengetahui keberadaan artefak tersebut"
Kakek dan cucu pun mulai berdebat, ternyata dunia ini begitu kompleks dan begitu banyak ragam yang hampir tak bisa termakan oleh logika orang biasa, berbeda dengan kehidupanku sebelumnya, sedikit demi sedikit aku mulai terbiasa dengan dunia ini.
"Terimakasih telah menyelamatkan kakek dan adikku, namaku Ken senang bisa mengenalmu",
"Jangan dipikirkan , aku seharusnya yang berterimakasih karena telah memberikanku tumpangan dan memberikan informasi yang penting, namaku ryu",
"Ku harap perkenalan kita tidak berakhir disini kak ryu, aku pergi kekerajaan sebenarnya untuk mendaftar di guild petualang lepas, cuman kakek melarangku ( dengan nada berbisik )",
"Ken aku tak melarangmu untuk bergabung dengan guild petualang lepas, hanya saja kau belum cukup berpengalaman menjadi salah satu anggota mereka, ku takut kau hanya membebani mereka, jadi ku sarankan kau untuk belajar dulu dengan mendaftar menjadi tentara bayaran di kerajaan"
"Eeeeh.... apakah kau mendengarkan ucapanku kek"
"Tentu saja aku mendengarkannya , kau itu cucuku bodoh !!!"
Dan merekapun memulai ronde ke 2 dalam berdebat.......
Ya suasana ini memang berbeda dari kehidupanku sebelumnya , dititik ini aku mulai berfikir apakah aku harus mencari jalan untuk kembali atau tetap hidup dalam dunia ini......
"Hihihihihihihi" terdengar seperti suara anak kecil perempuan tertawa,
"Nami kau tertawa.. ?" Ken dan kakek terdiam sejenak
" Kak ryu , ini nami dia merupakan saudariku, maaf jika terlihat seperti laki² hal ini untuk melindunginya dari kejadian yang tak diharapkan" Ken menghampiri dan menemani adiknya
"Ryu , banyak hal pahit yang kami alami semasa perang ini, itu juga demi kebaikan nami, aku tak ingin cucuku menjadi pelampiasan nafsu biadab mereka selama masa peperangan, mereka tak pandang bulu untuk melakukannya"
"Aku mengerti kek"
Dinding kerajaan telah terlihat dari kejauhan,
"Ryu apakah kau memiliki kenalan di kerajaan ?, bagaimana jika kau tinggal bersama kami, itupun jika tidak memberatkanmu, tak masalah bagiku, hanya itu yang bisa ku lakukan atas pertolonganmu, tak tahu akan seperti apa kami jika kau tak datang saat itu"
"Aku juga tidak keberatan , jika kak ryu tinggal bersama kita" ,Ken.
"Tinggalah bersama kami kak ryu, jadilah kakakku yang ke 2", Nami.
Tak tahu apa yang harus ku jawab, perasaan ini sangat membingungkanku,keberadaanku di akui.
"Terimakasih semua... Paman ershin.....Kakek..... Ken..... Nami....."
Kami pun berada dikerajaan , penjaga melakukan pengecekan kepada kami, dan mereka tidak terlalu terfokus pada ku, apa karena pin ini, dari penjelasan kakek seharusnya akulah yang harus diwaspadai karena aku yang berpotensi membahayakan kerajaan dengan pin ini.
.....Desa Reka.....
"Hei ershin.... ada apa mengapa kau melamun... ?"
"Tidak apa² , hanya aku sedikit mengkhawatirkan keponakanku" pin itu tidak menolaknya, berbeda dengan orang yang ku temui saat memegang pin itu tangannya meleleh seperti lilin yang terbakar ( dalam benak ershin )
"Baiklah aku tinggalkan kau disini, aku kembali pulang"...
"Ya berhati-hatilah dijalan"....
"Tidak apa² , hanya aku sedikit mengkhawatirkan keponakanku" pin itu tidak menolaknya, berbeda dengan orang yang ku temui saat memegang pin itu tangannya meleleh seperti lilin yang terbakar ( dalam benak ershin )
"Baiklah aku tinggalkan kau disini, aku kembali pulang"...
"Ya berhati-hatilah dijalan"....
Diubah oleh nigriventer 21-09-2018 23:13


anasabila memberi reputasi
1
1K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan