- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mahfud MD: Musuh Kita adalah Kemiskinan dan Ketidakadilan


TS
lucy...pinder
Mahfud MD: Musuh Kita adalah Kemiskinan dan Ketidakadilan
Quote:
Mahfud MD menghadiri kuliah umum di Universitas Hasanudin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam presentasinya, Mahfud mengatakan bahwa musuh Indonesia sejatinya bukanlah negara lain, melainkan kemiskinan dan ketidakadilan.
“Musuh kita itu ketidakadilan. Saudara beli senjata F16 misalnya, mau berperang dengan siapa? Yang harus diperangi itu koruptor-koruptor yang merugikan negara ini. Sehingga, arah nasionalisme baru kita ke depan harus ada keadilan,” kata Mahfud dalam siaran pers, Kamis (20/9).
Mahfud menerangkan, Indonesia bukanlah negara agama yang berdasarkan pada satu agama tertentu. Indonesia, kata dia, bukan negara sekuler karena agama-agama di Indonesia menjadi spirit kehidupan bernegara dan memengaruhi berdirinya negara Indonesia.
Indonesia tegasnya, adalah negara Pancasila. Di mana di dalamnya memiliki fungsi sebagai dasar negara.
Sebagai sasaran negara inilah terangnya, Pancasila kemudian melahirkan hukum, undang-undang dasar, peraturan pemerintah, keputusan rektor, Perpres. “Itulah yang disebut Pancasila yang mempunyai fungsi sebagai dasar negara yang pemberlakuannya harus diikuti dan dipaksakan oleh negara,” ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Kini, lanjut dia, sebagai dasar negara Pancasila menghadapi berbagai masalah dan rintangan yakni dari sisi pembentukan dan penegakan hukum. Dari sisi pembentukan hukum misalnya, di Indonesia masih terjadi jual beli pasal. Sedangkan pada sisi penegakan hukum, Indonesia masih lemah dan diwarnai tindak pidana korupsi.
Mahfud kembali berujar bahwa Pancasila juga mempunyai fungsi lain. Fungsi lain yang dimaksudnya adalah sebagai cara pandang, cara berperilaku, pedoman etik, pemersatu yang tidak berbentuk hukum. Dan kini tambahnya, Pancasila pun menghadapi tantangan gerakan mengganti sistem. Seperti kesenjangan, intoleransi, radikalisme, hingga munculnya ide negara khilafah.
Oleh karena itu, menurutnya penegakan hukum menjadi sangat penting untuk memantapkan eksistensi Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Saya bilang sama teman-teman, lebih dari 50 persen persoalan bangsa ini selesai dengan baik kalau hukum ditegakkan karena semua masalah itu ujungnya di hukum,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unhas, Dwia Aries Tina mengatakan bahwa materi kuliah umum yang dibawakan oleh Mahfud merupakan materi yang penting dan bermanfaat bagi mahasiswanya. Dia berharap materi ini dapat menangkal munculnya pemikiran-pemikiran radikal yang bisa berdampak buruk bagi persatuan NKRI.
“Materi kuliah ini penting, dan menariknya dibawakan oleh Prof Mahfud. Pengalaman beliau sebagai Menteri Pertahanan, Ketua MK, sebagai calon (wakil presiden). Yang terakhir ini jangan, daripada pusing, mending seperti sekarang ini jadi bapak bangsa. Milik siapa saja, tidak ada sekat-sekat politik," ujar Dwia.
Untuk diketahui, kuliah umum tersebut mengambil tema “Pemantapan Ideologi Pancasila Untuk Menjaga Eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Kuliah umum tersebut digelar di ruang Senat Gedung Rektorat Unhas. Stadium generale ini juga dihadiri oleh ratusan mahasiswa yang memenuhi ruang senat dan lantai dua rektorat. Kuliah umum dipandu langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Arsunan.
https://m.republika.co.id/berita/pen...-ketidakadilan
“Musuh kita itu ketidakadilan. Saudara beli senjata F16 misalnya, mau berperang dengan siapa? Yang harus diperangi itu koruptor-koruptor yang merugikan negara ini. Sehingga, arah nasionalisme baru kita ke depan harus ada keadilan,” kata Mahfud dalam siaran pers, Kamis (20/9).
Mahfud menerangkan, Indonesia bukanlah negara agama yang berdasarkan pada satu agama tertentu. Indonesia, kata dia, bukan negara sekuler karena agama-agama di Indonesia menjadi spirit kehidupan bernegara dan memengaruhi berdirinya negara Indonesia.
Indonesia tegasnya, adalah negara Pancasila. Di mana di dalamnya memiliki fungsi sebagai dasar negara.
Sebagai sasaran negara inilah terangnya, Pancasila kemudian melahirkan hukum, undang-undang dasar, peraturan pemerintah, keputusan rektor, Perpres. “Itulah yang disebut Pancasila yang mempunyai fungsi sebagai dasar negara yang pemberlakuannya harus diikuti dan dipaksakan oleh negara,” ujar mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Kini, lanjut dia, sebagai dasar negara Pancasila menghadapi berbagai masalah dan rintangan yakni dari sisi pembentukan dan penegakan hukum. Dari sisi pembentukan hukum misalnya, di Indonesia masih terjadi jual beli pasal. Sedangkan pada sisi penegakan hukum, Indonesia masih lemah dan diwarnai tindak pidana korupsi.
Mahfud kembali berujar bahwa Pancasila juga mempunyai fungsi lain. Fungsi lain yang dimaksudnya adalah sebagai cara pandang, cara berperilaku, pedoman etik, pemersatu yang tidak berbentuk hukum. Dan kini tambahnya, Pancasila pun menghadapi tantangan gerakan mengganti sistem. Seperti kesenjangan, intoleransi, radikalisme, hingga munculnya ide negara khilafah.
Oleh karena itu, menurutnya penegakan hukum menjadi sangat penting untuk memantapkan eksistensi Pancasila dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Saya bilang sama teman-teman, lebih dari 50 persen persoalan bangsa ini selesai dengan baik kalau hukum ditegakkan karena semua masalah itu ujungnya di hukum,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unhas, Dwia Aries Tina mengatakan bahwa materi kuliah umum yang dibawakan oleh Mahfud merupakan materi yang penting dan bermanfaat bagi mahasiswanya. Dia berharap materi ini dapat menangkal munculnya pemikiran-pemikiran radikal yang bisa berdampak buruk bagi persatuan NKRI.
“Materi kuliah ini penting, dan menariknya dibawakan oleh Prof Mahfud. Pengalaman beliau sebagai Menteri Pertahanan, Ketua MK, sebagai calon (wakil presiden). Yang terakhir ini jangan, daripada pusing, mending seperti sekarang ini jadi bapak bangsa. Milik siapa saja, tidak ada sekat-sekat politik," ujar Dwia.
Untuk diketahui, kuliah umum tersebut mengambil tema “Pemantapan Ideologi Pancasila Untuk Menjaga Eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Kuliah umum tersebut digelar di ruang Senat Gedung Rektorat Unhas. Stadium generale ini juga dihadiri oleh ratusan mahasiswa yang memenuhi ruang senat dan lantai dua rektorat. Kuliah umum dipandu langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Arsunan.
https://m.republika.co.id/berita/pen...-ketidakadilan
Adil dan makmur, clue yg diberikan oleh mahfud

Mahfud MD Ajak Publik Jeli Hindari Capres Mudarat
Quote:
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD meminta masyarakat mulai menakar kualitas dua pasangan calon pemimpin agar menghindarkan golput di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Paslon presiden masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan mumpung waktunya masih panjang jadi kita harus buat neraca: siapa paslon yang banyak manfaat dan mudaratnya bagi negara," ujar Mahfud usai menjadi pembicara seminar #2019PilpresCeria di Surabaya, Senin (17/9).
Meski mengaku kecewa karena batal menjadi cawapres bagi Presiden petahana RI Joko Widodo (Jokowi), Mahfud mengaku lebih mementingkan negara untuk pilpres tahun depan. Menurutnya dalam Pilpres 2019 yang dipertaruhkan adalah Negara Indonesia. Atas dasar itu, pria asal Sampang, Madura itu pun menyarankan kepada masyarakat yang masih bingung segera menentukan pilihannya.
"Kalau keduanya paslon presiden itu baik, maka rakyat harus pilih yang lebih baik. Kalau keduanya jelek, pilih yang jeleknya sedikit. Negara tetap harus tetap berjalan. Yang penting jangan golput, karena golput menguntungkan kaum penjahat," katanya.
Mahfud juga mengingatkan kepada pendukung kedua paslon presiden supaya tidak saling mengolok di media sosial maupun lewat media massa.
"Rugi kalau saling caci maki. Ada yang bilang pendukung ini pramuria politik, ada yang bilang pendukung itu anti-Pancasila. Padahal hanya memilih pemimpin 5 tahun. Kita mendingan jadikan pilpres ini ceria dan bahagia," ujar Mahfud.
Saat disinggung mengenai sikap dukungannya kepada salah satu paslon presiden, Mahfud masih enggan membeberkan sikap politiknya untuk memilih Jokowi-Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Pada waktunya nanti, saya pasti menentukan pilihan," kata Mahfud.
https://m.cnnindonesia.com/nasional/...capres-mudarat
"Paslon presiden masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan mumpung waktunya masih panjang jadi kita harus buat neraca: siapa paslon yang banyak manfaat dan mudaratnya bagi negara," ujar Mahfud usai menjadi pembicara seminar #2019PilpresCeria di Surabaya, Senin (17/9).
Meski mengaku kecewa karena batal menjadi cawapres bagi Presiden petahana RI Joko Widodo (Jokowi), Mahfud mengaku lebih mementingkan negara untuk pilpres tahun depan. Menurutnya dalam Pilpres 2019 yang dipertaruhkan adalah Negara Indonesia. Atas dasar itu, pria asal Sampang, Madura itu pun menyarankan kepada masyarakat yang masih bingung segera menentukan pilihannya.
"Kalau keduanya paslon presiden itu baik, maka rakyat harus pilih yang lebih baik. Kalau keduanya jelek, pilih yang jeleknya sedikit. Negara tetap harus tetap berjalan. Yang penting jangan golput, karena golput menguntungkan kaum penjahat," katanya.
Mahfud juga mengingatkan kepada pendukung kedua paslon presiden supaya tidak saling mengolok di media sosial maupun lewat media massa.
"Rugi kalau saling caci maki. Ada yang bilang pendukung ini pramuria politik, ada yang bilang pendukung itu anti-Pancasila. Padahal hanya memilih pemimpin 5 tahun. Kita mendingan jadikan pilpres ini ceria dan bahagia," ujar Mahfud.
Saat disinggung mengenai sikap dukungannya kepada salah satu paslon presiden, Mahfud masih enggan membeberkan sikap politiknya untuk memilih Jokowi-Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Pada waktunya nanti, saya pasti menentukan pilihan," kata Mahfud.
https://m.cnnindonesia.com/nasional/...capres-mudarat
Sepertinya pak mahfud udah menentukan pilihanya diliat dari kata2 yg dipilihnya, meskipun tersirat secara halus

0
1.4K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan