Laporan wartawan Tribun Medan / M Fadli

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Pangdam I/ BB Mayjen M Sabrar Fadhillah beserta rombongan berkunjung ke Kantor Tribun Medan Jalan Wahid Hasyim, Selasa (4/9/2018).

Jenderal bintang dua ini tiba sekitar pukul 11.00 WIB yang diterima oleh Pemimpin Redaksi Tribun Medan Domu Ambarita dan beberapa perwakilan dari grup Kompas Gramedia.

Dalam kunjungan ini Fadhillah menyebut ingin membangun komunikasi yang baik dengan pers Sumatera Utara.

"Saya rasa sangat penting bermitra dengan insan Pers. Saya yakin Kompas Grup sudah sangat dewasa, kami ingin banyak belajar," ujarnya.

Video diskusi Pangdam I/ BB di Tribun Medan;

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

Diskusi pun berkembang dengan berbagai persoalan yang terjadi di Sumatera Utara.

Beberapa di antaranya tentang premanisme dan kemacetan.

"Kemarin kami datang ke Kapolda. Tetap menjaga sinergi antara TNI dan Polri. Tetap melakukan pencegahan yang merugikan banyak orang, ya seperti premanisme dan sebagainya. Namun jika ada tindak pidananya kami serahkan ke pihak kepolisian karena itu rana mereka," sambung Mayjend M Sabrar Fadhillah.

Dirinya sangat mengapresiasi program 100 hari dari Kapolda Sumut yang fokusnya memberantas premanisme dan mengurai kemacetan.

"Untuk mendukungnya, kami siap melakukan penertiban dan apapun yang dibutuhkan Polri, selama itu untuk menjaga ketertiban di Sumut ini," tambahnya lagi.

Dirinya juga menuturkan bahwa tugas Pangdam I/ BB meliputi, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

(cr3/tribun-medan.com)

Sumur

Komen :

Lapor Jenderal, preman kampung aur, kampung bantaran kali tepat di sebelah makodam/zidam-I BB, sedang menggila di daerah medan kota, mulai dari jalan jalan sekitar makodam hingga pusat kota medan

Beragam aktivitas pencurian, begal, vandalisme,anarkisme,perusakan fasos fasum, pelemparan rumah warga, premanisme, mulai dari palak parkir, palak ruko, palak ormas, palak okp, palak ps (pemuda setempat kampung aur), palak preman agamis rayon kampung aur yang suka ngintip dan inspeksi rumah penduduk sekitar yang memasang altar sembahyang Buddha maupun ruang tamu yang memasang salib kayu besar, semuanya berjalan lancar dan kondusif, dilakoni oleh bocah hingga dewasa kampung aur

Kejadian ini sudah berlangsung puluhan tahun dari semenjak saya masih maen harpa di surga hingga terdampar di gotham city saat kini, laporan selesai, graaaakkk