Kaskus

News

gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Di Ambang Krisis, Turki Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi
Di Ambang Krisis, Turki Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia

MARKET

20 September 2018 18:29

Di Ambang Krisis, Turki Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi
Foto: REUTERS/Murad Sezer

Istanbul, CNBC Indonesia - Turki, yang bulan lalu dihantam krisis mata uang terparah dalam beberapa tahun terakhir pada hari Kamis (20/9/2019) memperkirakan pertumbuhan ekonominya akan melambat dan inflasi terus membumbung tinggi.

Produk domestik bruto (PDB) Turki yang tumbuh 7,4% pada tahun 2017, akan tumbuh hanya 3,8% pada tahun 2018 dan 2,3% di 2019, berdasarkan angka yang diungkapkan Menteri Keuangan Berat Albayrak.

Di saat yang sama, inflasi akan menggelembung hingga 20,8% di akhir 2018, hanya berkurang sedikit ke 15,9% di 2019, menurut presentasinya, dikutip dari AFP.

Untuk tahun 2020 dan 2021, perkiraannya lebih baik, di mana pertumbuhan diperkirakan akan mencapai masing-masing 3,5% dan 5%.

Inflasi diharapkan turun ke 9,8% pada tahun 2020 dan setahun kemudian turun lebih tajam menjadi 6%.

Albayrak, yang merupakan menantu dari Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengatakan kebijakan ekonomi yang ia sebut "New Economic Programme" atau Program Ekonomi Baru akan didasarkan pada tiga prinsip, yaitu "keseimbangan, disiplin, dan perubahan".

"Tujuan kami adalah untuk membuat kisah sukses baru," katanya.

Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi telah menjadi salah satu dari banyak pilar yang diusung Erdogan dalam 15 tahun kekuasaanya. Negara berkembang ini telah mencatatkan tingkat pertumbuhan yang mengesankan dalam beberapa tahun berturut-turut.

Di Ambang Krisis, Turki Pangkas Target Pertumbuhan Ekonomi
Foto: Cem Oksuz/Presidential Palace/Handout via REUTERS
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Namun, para ekonom telah memperingatkan bahwa dorongan habis-habisan untuk pertumbuhan telah menyebabkan potensi overheating, seperti lonjakan inflasi, pelemahan mata uang, dan timbulnya keraguan akan kesehatan sistem perbankan.

Hal-hal buruk itu telah terlihat terjadi di bulan Agustus saat perselisihan diplomatik dengan Amerika Serikat (AS) menyebabkan anjloknya nilai tukar lira terhadap dolar. Hal ini menyebarkan ketakutan akan meletusnya krisis ekonomi yang sebenarnya.

Albayrak mengatakan proyek yang belum diambil tender pada tahun 2019 akan 'ditangguhkan' dan ia berjanji Turki akan menciptakan dua juta lowongan pekerjaan baru pada tahun 2021.

"Kami akan merealisasikan sebuah program untuk melawan inflasi sampai tuntas," kata Albayrak, mengacu pada inflasi makanan yang secara khusus telah menghawatirkan Turki.

Pasar menyambut baik pernyataannya sebagai hal yang realistis, namun lira telah diperdagangkan sedikit lebih rendah terhadap dolar di 6,2 atau melemah 0,8% hari Kamis.

Sumber
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan