Inginku melanjutkan tulisan yang kisahnya saya ambil dari kisah saya sewaktu masih kecil. Dan kini yang bercerita bukan lagi Arsya tetapi saya temannya Arsya yang bernama Tirus. Saya sahabatnya Arsya di sekolah dan di rumah kebetulan saya sama Arsya satu desa. Arsya sebenarnya anak yang baik dan rajin cuma saya heran sama teman-teman satu kelas saya yang selalu mejauhi Arsya. Mereka menjauhi karena tau kalau Arsya tidak bisa membaca, Arsya bisa menulis bahkan tulisannya rapi dan bagus.
Suatu ketika di sekolah khususnya di kelas kami ada tugas kelompok, per kelompok terdiri dari 5 orang. Dan saat pembagian kelompok Arsya tidak berangkat sekolah karena sakit. Bisakah kalian berpikir anak SD ketika belajar kelompok atau ada tugas kelompok seperti apa?.....IRI? JELAS. PILIH-PILIH? JELAS.  Saya tahu kenapa Arsya sakit, pasti karena malamnya dia belajar membaca. Kasihan bukan? Setiap belajar membaca pasti paginya Arsya tidak berangkat sekolah, itu bisa ditebak sama teman-teman dan juga saya. Jujur saya merasa kasihan dengan keadaan Arsya.
Sepulang sekolah saya pun ganti baju, kemudian menjenguk Arsya di rumahnya, ternyata benar Arsya sedang sakit dia terbaring di rumah sakit karena tadi malam Arsya belajar membaca. Di kamar, Arsya bercerita bahwa dia ingin sekali berhenti sekolah karena dia malu dengan dirinya sendiri karena tidak bisa membaca. Saya pun kaget, trenyuh, dan sedih ketika Arsya ngomong seperti itu.
Keputusan Arsya sudah bulat dan Arsyapun akhirnya berhenti sekolah

.
. Jangan penasaran untuk kelanjutan kisahnya ya.... pasti saya akan melanjutkan kok. (tapi ya seadanya tulisanya)