- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wanita Rohingya: Saya Beruntung Hanya Dirudapaksa Tiga Pria


TS
magelys
Wanita Rohingya: Saya Beruntung Hanya Dirudapaksa Tiga Pria
rudapaksaan yang menimpa para wanita Rohingya jadi salah satu fokus utama dalam laporan misi penyidik PBB pekan ini. Tindakan keji ini dilakukan oleh para tentara Myanmar secara sistematis, diakhiri dengan pembantaian ribuan orang.
"rudapaksaan dan bentuk kekerasan seksual lainnya dilakukan dalam skala besar. rudapaksaan massal skala besar oleh tentara Tatmadaw (Tentara Myanmar) terjadi di setidaknya 10 desa di wilayah utara Rakhine," ujar laporan tim misi pencari fakta Dewan HAM PBB yang dipimpin Marzuki Darusman dari Indonesia.
Aksi rudapaksaan ini, tulis laporan PBB itu, dilakukan di tempat terbuka, bahkan di depan anggota keluarga korban dan masyarakat sekitar. Hal ini untuk memicu trauma dan rasa malu.
Para ibu dirudapaksa massal di depan anak-anak mereka yang masih kecil
"Para ibu dirudapaksa massal di depan anak-anak mereka yang masih kecil, yang terluka parah, dan pada beberapa kasus dibunuh. Wanita dan gadis berusia 13 hingga 25 tahun jadi sasaran, termasuk wanita hamil," bunyi laporan PBB tersebut.
"rudapaksaan diikuti oleh kata-kata kasar dan ancaman mati, seperti 'Kami akan membunuhmu dengan cara ini, dengan merudapaksamu'. Mereka secara sistematis diculik, ditahan, dan dirudapaksa di pos polisi dan militer," lanjut PBB lagi.
Dewan HAM PBB melanjutkan laporan tersebut dengan temuan-temuan yang menyayat hati. Penyelidikan menyebutkan, terkadang 40 wanita Rohingya dirudapaksa massal bersama-sama oleh para tentara Myanmar.
Para korban terluka parah sebelum dan selama rudapaksaan massal terjadi. Beberapa korban, lanjut PBB, mengalami luka gigitan yang dalam. Luka-luka juga terdapat di organ reproduksi mereka karena dilukai dengan pisau atau kayu. Kebanyakan tewas akibat luka-luka ini.
"Salah satu korban selamat mengatakan, 'Saya beruntung, saya hanya dirudapaksa oleh tiga pria'," tulis laporan PBB.
Pengakuan saksi kepada PBB juga mengatakan rudapaksaan dan kekerasan seksual juga dilakukan terhadap pria dewasa dan anak lelaki.
Kekerasan terhadap Rohingya ini terjadi sejak Agustus tahun lalu, dilakukan tentara Myanmar dengan dalih memberantas kelompok separatis bersenjata. Akibatnya lebih dari 720 ribu orang mengungsi ke Bangladesh.
Laporan PBB dihimpun setelah dilakukan penyelidikan dan interogasi korban antara September 2017 hingga Juli 2018 di Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Inggris. Tim Penyidik Dewan HAM PBB juga melakukan konsultasi dengan 250 organisasi pemerintah, non-pemerintahan, peneliti, dan diplomat.
PBB juga menyatakan, sekitar 10 ribu orang Rohingya tewas dibantai tentara Myanmar. Kekerasan terhadap Rohingya tidak hanya terjadi belakangan ini saja. Menurut laporan PBB, Rohingya telah jadi korban persekusi di Myanmar sejak tahun 1960-an.
Laporan demi laporan PBB soal kekerasan terhadap Rohingya telah bergulir sejak tiga dekade lalu, namun tidak juga ada perbaikan, bahkan ketika Myanmar berganti sistem dari junta ke demokrasi yang kini dipimpin Aung San Suu Kyi.
"Skalanya, kebrutalan, dan sifatnya yang sistematis menunjukkan rudapaksaan dan kekerasan seksual adalah bagian dari strategi untuk mengintimidasi, meneror, atau menghukum warga sipil, dan digunakan sebagai taktik perang," ujar laporan PBB.
https://m.kumparan.com/@kumparannews/wanita-rohingya-saya-beruntung-hanya-dirudapaksa-tiga-pria-1535513329630178276
Ngeri bgt
0
3.4K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan