- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
SBY: Kita akan diuji apakah intelijen, polisi dan militer netral


TS
bukan.salman
SBY: Kita akan diuji apakah intelijen, polisi dan militer netral
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meyakini situasi politik menjelang pemilihan umum 2019 akan semakin memanas. Banyak godaan dan ujian yang akan dihadapi, termasuk keberpihakan aparat negara seperti intelijen, polisi, dan militer.
"Negara kembali akan diuji apakah Pemilu 2019 ini dapat berlangsung secara damai, adil dan demokratis," kata SBY saat berpidato dalam acara HUT ke-17 Partai Demokrat di Djakarta Theatre, Senin (17/9).
"Dan kita akan diuji, apakah perangkat negara termasuk intelijen, kepolisian dan militer netral dan tidak berpihak. Ingat, TNI, Polri dan BIN adalah milik negara, milik rakyat Indonesia. Akan mencederai sumpah dan etikanya kalau aparat negara tidak netral. Sebagai salah satu pelaku reformasi, saya ingatkan TNI, Polri dan BIN harus belajar dari sejarah, bahwa karena kesalahan masa lampaunya, rakyat terpaksa memberikan koreksi," imbuhnya.
SBY juga menyinggung soal politik identitas yang belakangan kerap digunakan. "Kita akan diuji apakah politik identitas yang melebihi takarannya akan dimainkan oleh para kandidat dan partai-partai politik peserta pemilu. Di negara manapun, selalu ada korelasi antara identitas dengan preferensi pemilihan dan politik. Namun, apabila melebihi kepatutannya dan secara membabi buta dijadikan 'penentu' untuk memilih seseorang ataupun partai politik tertentu, demokrasi kita akan mundur jauh ke belakang," pesan SBY.
Dalam kampanye pemilu, lanjut SBY, kampanye negatif memang tidak bisa dihindari. Ini juga terjadi di negara lain. Namun, dia meminta kader Demokrat harus mencegah penggunaan fitnah, hoax dan ragam kampanye hitam yang lain.
SBY juga menyoroti pers dan media massa apakah bisa bertindak adil dan memberikan ruang yang berimbang bagi para kandidat dan kontestan peserta pemilu.
"Media massa adalah milik rakyat, milik kita semua. Janganlah media massa tidak lagi independen dan berimbang dalam pemberitaannya lantaran tekanan pemilik modal dan pihak-pihak tertentu," ujarnya.
"Pendek kata, delapan bulan mendatang ini, kita semua akan diuji oleh sejarah. Siapa yang lulus dan siapa yang tidak lulus," imbuhnya.
Kepada para Demokrat, SBY berpesan, untuk tidak menjalankan dan masuk ke dalam politik identitas, atau politik SARA.
"Jangan sampai untuk mengejar kemenangan, kita mengorbankan persatuan, persaudaraan dan kerukunan di antara sesama elemen bangsa. Jangan sampai kita ikut menyemaikan benih-benih perpecahan dan disintegrasi yang sangat membahayakan masa depan bangsa kita," pungkasnya.(mdk/bal)
sumber
Ujian bank century juga cukup menegangkan.
-1
930
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan