Polo 'Srimulat' atau Bharata Nugraha dua kali tersandung kasus narkoba. Ramai tentang pesta narkoba dan dugem diduga di Lapas Salemba, ternyata mengingatkan Polo pada kisahnya di penjara kala itu.

Banyak hal mengejutkan yang Polo ungkap dengan kehidupan di balik jeruji besi. Seperti saat dirinya masih tetap bisa mengonsumsi narkoba meski mendekam di balik penjara.

Polo ditangkap pada tahun 2000 dan diciduk saat memakai narkoba di sebuah hotel di kawasan Jakarta Pusat. Polo kemudian divonis penjara selama tujuh bulan.

Tak kapok, Polo kembali ditangkap polisi lagi-lagi akibat kasus narkoba. Komedian bernama asli Bharata Nugraha ditangkap kembali digerebek Polsek Kramat Jati pada 2 Juni 2004. Polo lalu divonis 1,5 tahun akibat kasus keduanya itu. 

Berada di penjara cukup lama, Polo tentu tahu seluk beluk yang terjadi. saat itu, Polo ditahan dalam sel di blok F, Lapas Cipinang. Dari pengelihatannya dan pengalamannya, Polo membenarkan adanya pesta narkoba dan tempat untuk enak-enak di dalam bui.



Polo menceritakan, penjara dulu belum seperti sekarang. Pengamanannya sangat kurang bahkan sel-selnya hanya blok-blok yang seperti tak terurus.

Dia ceritain nih Gan kalau waktu dulu dia ditahan memang ada pesta narkoba dan tempat dugem. Makanya kalau isu itu ramai lagi, Polo merasa aneh dan kaget bagaimana bisa zaman sekarang penjara masih bisa seperti itu dengan teknologi dan penjagaan yang semakin ketat.












Polo menuturkan, sipir juga manusia yang punya rasa lelah dan khilaf. Untuk masalah seperti ini tidak bisa hanya sipir yang disalahkan, tapi ada oknum yang memang salah.

Banyak oknum yang haus akan materi duniawi. Tak dipungkiri Polo kala itu ada satu deret sel yang memang dikhususkan untuk menggelar pesta narkoba.




Memang tidak semua petugas terlibat, tapi mereka yang tidak terlibat akan menutup mata dan telinga. Memperlihatkan dan mempertontonkan kalau tidak ada apa-apa yang terjadi.

Ketimbang saat bebas dan belum bisa ditangkap, Polo 'Srimulat' menceritakan dirinya justru bisa mengonsumsi narkoba setiap hari dan mendapatkannya dengan mudah di dalam penjara. Apalagi dirinya sebagai artis punya uang. Smeua bisa didapatkan karena ada uang.





Setelah dua kali tertangkap narkoba Polo saat ini berani menegaskan dirinya sudah bersih dari narkoba. Anak menjadi alasan Polo harus bisa benar-benar bersih dari narkoba.










Polo tak heran kalau di penjara ada pesta narkoba. Dirinya pernah merasakan masa-masa itu. Dia pun terlibat dalam pesta barang haram tersebut. keberadaan sipir sangat timpang dengan jumlah tahanan.





Selain itu tak bisa hanya mengandalkan CCTV. Semua harus sadar akan bahaya narkoba. Blak-blakan dirinya soal narkoba bukan untuk menjatuhkan pihak manapun.





Komunikasi yang singkat dengan pengedar di dalam bui, tak ada kesempatan untuk bertanya banyak saat akan transaksi. Hanya jawaban 'yes atau no' yang ditunggu sang pengedar. 

Sadar sanksi yang diterimanya akan lebih berat jika tertangkap, dahulu Polo memang sagat memanfaatkan momen itu. Pengedar di sana bersifat suka rela. Tidak ada penekanan untuk membeli.