- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Gegara Krisis, Venezuela Kejar Utangan sampai ke Negeri China


TS
gilbertagung
Gegara Krisis, Venezuela Kejar Utangan sampai ke Negeri China
Gegara Krisis, Venezuela Kejar Utangan sampai ke Negeri China
News - Prima Wirayani, CNBC Indonesia 14 September 2018 14:17

Foto: Miraflores Palace/Handout via REUTERS
Beijing, CNBC Indonesia - Menteri luar negeri China dan kepala Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional pada Jumat (14/9/2018) mengadakan pertemuan dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang tengah berkunjung ke Negeri Tirai Bambu, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China yang dikutip Reuters.
Beberapa departemen dan perusahaan terkait dari kedua negara telah menandatangani berbagai perjanjian selama pertemuan itu, kata kementerian, tanpa memberi penjelasan detail lebih lanjut.
Maduro sedang mengunjungi China untuk membicarakan perjanjian ekonomi saat negara penghasil minyak itu sedang dibelit krisis. Ia sedang berusaha meyakinkan Beijing agar bersedia mencairkan pinjaman baru untuk negara Amerika Selatan itu.
"Saya akan pergi dengan harapan besar dan kita akan bertemu lagi dalam beberapa hari dengan prestasi besar," kata Maduro Rabu (13/9/2018) seperti dilansir Reuters.

Foto: Miraflores Palace/Handout via REUTERS
Presiden Venezuela Nicolas Maduro Tiba di China
Kementerian Luar Negeri China, dalam pernyataan singkat yang disiarkan kantor berita Xinhua, mengatakan Maduro akan berkunjung dari Kamis hingga Sabtu atas undangan Presiden Xi Jinping. Mereka tidak memberikan keterangan lain.
Selama lebih dari satu dekade, China telah berinvestasi lebih dari US$50 miliar (sekitar Rp 719 triliun) ke Venezuela melalui perjanjian pinjaman minyak. Hal itu membantu Beijing mengamankan pasokan energi demi mendukung pertumbuhan ekonominya sambil memperkuat sekutu anti-Washington di Amerika Latin.
Namun, aliran dana segar itu terhenti hampir tiga tahun lalu. Sebab, Venezuela meminta perubahan persyaratan pembayaran akibat jatuhnya harga minyak.
Anjloknya harga minyak juga meruntuhkan ekonomi negara itu. Venezuela sedang menghadapi hiperinflasi yang diperkirakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) akan mencapai 1.000.000% tahun ini. Akibatnya, persediaan makanan dan obat-obatan bagi penduduknya menipis.

Foto: Edward Ricardo
(miq)
Sumber
News - Prima Wirayani, CNBC Indonesia 14 September 2018 14:17

Foto: Miraflores Palace/Handout via REUTERS
Beijing, CNBC Indonesia - Menteri luar negeri China dan kepala Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional pada Jumat (14/9/2018) mengadakan pertemuan dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro yang tengah berkunjung ke Negeri Tirai Bambu, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China yang dikutip Reuters.
Beberapa departemen dan perusahaan terkait dari kedua negara telah menandatangani berbagai perjanjian selama pertemuan itu, kata kementerian, tanpa memberi penjelasan detail lebih lanjut.
Maduro sedang mengunjungi China untuk membicarakan perjanjian ekonomi saat negara penghasil minyak itu sedang dibelit krisis. Ia sedang berusaha meyakinkan Beijing agar bersedia mencairkan pinjaman baru untuk negara Amerika Selatan itu.
"Saya akan pergi dengan harapan besar dan kita akan bertemu lagi dalam beberapa hari dengan prestasi besar," kata Maduro Rabu (13/9/2018) seperti dilansir Reuters.

Foto: Miraflores Palace/Handout via REUTERS
Presiden Venezuela Nicolas Maduro Tiba di China
Kementerian Luar Negeri China, dalam pernyataan singkat yang disiarkan kantor berita Xinhua, mengatakan Maduro akan berkunjung dari Kamis hingga Sabtu atas undangan Presiden Xi Jinping. Mereka tidak memberikan keterangan lain.
Selama lebih dari satu dekade, China telah berinvestasi lebih dari US$50 miliar (sekitar Rp 719 triliun) ke Venezuela melalui perjanjian pinjaman minyak. Hal itu membantu Beijing mengamankan pasokan energi demi mendukung pertumbuhan ekonominya sambil memperkuat sekutu anti-Washington di Amerika Latin.
Namun, aliran dana segar itu terhenti hampir tiga tahun lalu. Sebab, Venezuela meminta perubahan persyaratan pembayaran akibat jatuhnya harga minyak.
Anjloknya harga minyak juga meruntuhkan ekonomi negara itu. Venezuela sedang menghadapi hiperinflasi yang diperkirakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) akan mencapai 1.000.000% tahun ini. Akibatnya, persediaan makanan dan obat-obatan bagi penduduknya menipis.

Foto: Edward Ricardo
(miq)
Sumber


anasabila memberi reputasi
2
2.1K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan