taklamakinAvatar border
TS
taklamakin
Antisipasi Laten Komunis, Kostrad Ajak Ormas Berdialog
POJOKSULSEL.com, MAROS- Divisi Infrantri 3 Kostrad mengajak warga, tokoh agama, organisasi masyarakat serta pemerintah daerah untuk berdialog dalam komunikasi sosial.

Ini dilakukan sebagai respons terhadap maraknya isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia akhir-akhir ini. Dialog ini juga, untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kepala Staf Divisi Infanteri 3/Kostrad Brigjen TNI Dwi Darmadi mengatakan, bahaya laten  bangkitnya komunis di Indonesia perlu diantisipasi sejak awal.

Dia beranggapan PKI tidak akan pernah habis. Karena itulah perlu diantisipasi sejak awal. Tentara dan masyarakat harus bekerja sama dalam mengantisipasi kebangkitan PKI.

“Apalagi di bulan September ini. Kita jangan lengah, harus bekerja sama untuk mengantisipasi kebangkitan komunis,” kata dia, Jumat (14/9/2018).

Dalam proses sejarah, kata Dwi Darmadi, PKI akan lahir kembali, mereka tidak benar-benar mati. Sehingga, semua pihak harus terus mengantisipasi.

Selain mengajak mengantisipasi bahaya laten komunis, Kasdiv Infrantri 3 ini juga mengajak,  untuk tetap menjaga keutuhan NKRI. Jangan sampai, kata dia, Indonesia akan dikuasai negara asing.

Dia mencontohkan, ada beberapa perusahaan asing yang telah menancapkan kekuasaanya di beberapa wilayah.

Padahal, kata dia, pemerintah Indonesia juga punya perusahaan yang sama. Hanya saja, tidak bisa maju karena tekanan-tekanan ekonomi dari perusahaan luar.

Jangan sampai, kata mantan Dandim Madiun ini, masyarakat Indonesia akan menjadi penonton di negaranya sendiri terhadap, negara lain yang meraup keuntungan besar di Indonesia.

“Mereka memiliki beberapa perusahaan besar di Indonesia. Secara perlahan mereka mulai menguasai Indonesia tanpa kita sadari. Jangan sampai hal ini teryus berlanjut. Kita harus mewaspadai itu,” jelasnya.

Terkait kegiatan komunikasi  sosial tersebut, Dwi Mahardi menuturkan, itu merupakan salah satu bagian dalam rangka bela negara. Karena ini merupakan bahaya laten.

Dalam dialog tersebut, melibatkan stagholder dan tokoh masyarakat serta unsur pemuda.

Kegiatan ini dihadiri Wakil bupati Maros Harmil Mattotorang. Dia berharap, mereka dapat terjun ke lingkungannya untuk memberitahukan bahaya laten komunis.

Serta mewaspadai penjajahan dari negara lain dalam bentuk yang berbeda, seperti investasi besar-besaran dan menguras kekayaan bangsa Indonesia.

“Generasi muda tetap dilibatkan supaya mereka paham. Kalau tidak bisa bersatu, maka masa-masa kelam penjajahan itu akan terulang lagi. Kegiatan ini akan terus dilakukan pertiga bulan,” kata dia.

(adnan muthalib/pojoksulsel)

https://sulsel.pojoksatu.id/baca/ant...rmas-berdialog
Diubah oleh taklamakin 14-09-2018 22:05
0
763
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan