- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prabowo Tegaskan Tak Akan Ubah Dasar Negara Pancasila Menjadi Khilafah
TS
adoeka
Prabowo Tegaskan Tak Akan Ubah Dasar Negara Pancasila Menjadi Khilafah
Quote:

Prabowo Subianto berang ketika disebut ingin mengubah dasar negara Pancasila dengan khilafah.
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu menegaskan komitmennya untuk menjaga Pancasila sebagai dasar negara RI.
Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir soal isu dirinya akan mengubah Pancasila sebagai dasar negara.
"Ada juga yang bertanya, Prabowo ini mendukung dan akan mengubah Pancasila menjadi khilafah.
Ya saya kira ini sesuatu yang menggelikan, saya menertawakan," kata Prabowo Subianto usai safari politik ke keluarga KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ciganjur, Jakarta, Kamis (13/9).
Prabowo Subianto juga menyampaikan kekhawatiran itu muncul dari akar rumput.
Meski begitu, ia memastikan sebagai seorang prajurit TNI, telah disumpah untuk terus membela tanah air berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Jadi tidak mungkin saya keluar dari Pancasila. Yang saya inginkan adalah menegakkan Pancasila secara murni. Jadi bukan Pancasila sebagai mantra, tapi dijalankan," jelas Prabowo Subianto.
Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan bahwa informasi yang menyebut ia akan mengganti Pancasila dengan Khilafah adalah propaganda picik yang bisa menyesatkan masyarakat.
"Masalah khilafah itu adalah menurut saya propaganda yang sebetulnya picik, tapi berbahaya karena rakyat bisa terpengaruh," ungkap Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Prabowo Subianto bertemu istri Gus Dur, Sinta Nuriyah.
Saat bertemu, Prabowo Subianto memberikan salam sembari mencium tangan sang tuan rumah.
"Ibu sehat," tanya Prabowo.
Dalam kesempatan itu Sinta berpesan agar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 berlangsung sejuk.
Dia berharap tidak ada gesekan selama pilpres dan pemilu legislatif.
"Saya hanya berharap pesta demokrasi saat ini harusnya dijadikan ajang kerukunan antarsemua anak bangsa bukan tempat saling menghujat, menjelekkan, atau untuk mencaci-maki.
Tapi untuk merekatkan tali persaudaraan, karena tujuannya untuk NKRI. Itu pesan saya," katanya.
Mengenai dukungan keluarga Gus Dur, Yenny Wahid mengatakan sampai detik ini masih menimbang-nimbang.
Dia mengatakan dukungan akan ditentukan seusai pemaparan visi‑misi capres‑cawapres.
"Jadi kalau NU sudah pasti ada mekanisme sebelum buat keputusan.
Pada 23 (September) kita mendengar dulu visi‑misi para calon seperti apa. Karena yang dikemukakan pada publik itu janji yang harus ditunaikan," katanya.
sumber
hebata juga wowo yayangnya nasbung anti khilafah



-2
2K
Kutip
24
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan